06

219 49 0
                                    


senin pagi.

hari yang dimusuhi oleh sebagian pelajar maupun mahasiswa.

termasuk aurora meisha, mahasiswi semester 3 jurusan teknik sipil di salah satu perguruan tinggi ternama di kotanya.

"shit." umpatan ketiga meisha terhitung sejak ia bangun terlambat dari tidurnya.

terbangun pukul 7 pagi dan tersadar bahwa ia memiliki kelas jam 6.30 tepat.

poor meisha :(

dan disinilah ia sekarang. duduk di kantin ft sambil menunggu soto mie datang dan juga memikirkan nasibnya. mei tidak sempat menitip absen pada temannya, sehingga sang dosen otomatis memganggap bahwa mei membolos.

5 menit kemudian soto mie yang ditunggunya datang. mei pun mendinginkan makanannya sambil bermonolog.

"dari kemarin ada aja yang bikin gue kesel. dari ditipu orang, gajadi terbitin novel, eh sekarang malah telat. siaaaal banget gue... eh engga deh, satu keberuntungan gue kemarin ketemu aska hehehe."

"apa nyebut nyebut?"

mei tersedak soto mie yang baru saja ia masukan kedalam mulutnya.

"uhuk uhuk— aduh idung gue perih huhuhu."

melihat mei terbatuk dengan mata berkaca kaca membuat aska panik.

iya, oknum yang mengagetkan mei tadi ialah aska savero.

"mei minum mei." kata aska sambil memberi sebotol air mineral.

mei pun menerimanya.

"huh aduh sakit."

"sakit banget? sorry gue ga maksud ngagetin."

"iya gapapa sant— LAH ASKA LO NGAPAIN DI KAMPUS GUE?"

aska lantas membungkam mulut mercon mei itu dengan tangannya.

"berisik anjir lu."

"lu ngapain disini???"

"kuliah lah."

mei membelalakan matanya.

"lo anak sini?"

"yaiya lah lo ga liat gue bawa almet nih."

mei mengambil almet yang berada di tangan aska.

"aska savero, dkv '19. WAH LO ANAK DKV?"

"bacot banget demi."

mei menatap aska kagum, kedua matanya nampak berbinar. sangat lama mei menatap aska sampai aska risih sendiri.

"udahan liatin gue nya, gue laper."

mei terkekeh, "gue kagum."

"keliatan kok."

"eh iya ka." panggil mei

"hmm?"

"kok gue gapernah liat lo di kampus deh? gue tuh demen liatin cogan. masa yang mirip asahi gini ga keliatan di radar gue."

"gue ga doyan kelayapan."

"lah ini lo lagi kelayapan ke fakultas gue loh?"

"kan lo yang minta."

mei mengerutkan alisnya.

"kapan anjir? gue gaada ngomong gitu semalem."

"kata lo—






























—lo mau deket sama gue kan? ini gue lagi usaha biar lo ga gerak sepihak."

mei gimana? melebur :)

tbc~

unreal || Hamada Asahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang