Selamat membaca!
________________
Jika membeci adalah caramu mencintaiku, maka lakukanlah.
~RHEA~Cuaca gerimis di pagi hari, membuat suasana sejuk bertambah sejuk, siapapun insan yang sedang tertidur enggan untuk bangun, dan berpisah dengan kasur empuknya.
Seperti gadis yang sekarang masih setia memeluk bantal gulingnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.00, tidak ingat bahwa hari ini adalah hari paling membosankan bagi pelajar SMA karna harus bangun pagi dan datang ke sekolah untuk melakukan upacara sang Bendera merah putih.
Rhea mengerjapkan matanya ketika alarm tidak berhenti bebunyi mengganggu indera pendengaran nya, dengan berat hati Rhea bangun, duduk beberapa detik untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Menguap dan merenggangkan otot- otonya.
Dengan langkah lunglai ia berjalan ke kamar mandi melakukan ritual nya setiap pagi, lima belas menit berlalu dan Rhea sudah rapih dengan seragam SMA lengkap, sedikit menepuk wajah dengan bedak bayi dan dan memoles bibir nya dengan liptint. Rhea bergumam di depan cermin
"cantik"
Melangkah kan kakinya menuruni tangga Rhea sudah melihat Sisil. Bundanya yang sedang sarapan di meja makan.
"Pagi bund," sapanya pada sang bunda, tidak lupa mengecup pipi kanan dan kiri.
Sisil tersenyum hangat melihat putrinya"Pagi Rhaya, anak bunda sarapan dulu sayang" senyum yang tadinya mengembang di wajah Rhea memudar sedikit demi sedikit. Tidak sulit mengatakan bahwa dirinya bukan rhaya, namun Rhea tidak mungkin membuat bundanya kecewa.
"Ga usah bunda Rhaya langsung pamit aja"
Sisil mengangguk kemudian memasukkan bekal makanan berupa sandwich ke dalam tas Rhea "ya sudah kalau gitu di makan bekal nya ya"
"Rhaya pamit bunda" setelah mengalami bundanya, Rhea bergegas keluar rumah.
Gerimis masih setia menemani Rhea sampai ke sekolah, ia keluar dari taksi menuju gerbang, sudah banyak siswa siswi SMA Mahatma Gandhi school yang berjalan menuju gerbang seperti dirinya, karna waktu sudah menunjukan pukul 06.46 itu artinya upacara akan di laksanakan beberapa menit lagi.
"RHEA," Panggilan seseorang membuat nya berbalik badan, di sana sudah ada kedua sahabatnya Agnes dan diva yang melambai-lambai kan tangan, mengintruksikan nya untuk menunggu.
"Ko tumben datang pagi," kata Rhea setelah keduanya berada di depannya.
"Yeuu si Rere mulutnya, gue datang pagi di katain tumben, gue datang siang di tanya-tanya, maksudnya apa ni,?" Jawab Agnes, sedikit ngegas karna memang Agnes tipikal perempuan yang tidak suka basa basi, dan sering ceplas ceplos tanpa di saring. Ketiganya berjalan menuju lantai dua kelas X I.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA (On Going)
Teen Fiction{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!} Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat. -dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra. ___________________________ Start; 17 September 20...