Delapan belas

16 5 0
                                    

Happy reading

°°°
Terlalu fokus pada satu titik, sampai kamu lupa bahwa ada titik lain yang harus kamu lihat 

°°°

Pulang sekolah hari ini, Rere memutuskan untuk pergi ke Gramedia terlebih dahulu, masih ada tiga puluh menit sebelum dia pergi ke apartemen Arya.

Meskipun tekad nya sudah bulat untuk tidak memikirkan atau pun mengingat apapun tentang cowok itu, jangan lupakan bahwa Rere punya tanggung jawab yang harus ia penuhi kepada orang tua arya.

Rere memutari setiap rak buku di sana, kumpulan novel serta beberapa buku pengetahuan membuat mata Rere berbinar, ini seperti surga dunia untuk dirinya yang sudah kecanduan di dunia perhaluan.

Menghela napas, Rere kembali mencari novel yang ia cari."Pengen beli, tapi uang nya cukup buat satu buku,"

"Ambil aja, gue yang bayar." Rere terperanjat kaget, dengan cepat ia menoleh.

Raka dengan seragam putih abu yang masih menempel di tubuhnya dan jaket jeans berwarna Nafi berdiri di samping Rere, cowok itu menenteng dua buku di tangannya.

"Lo beli buku juga?" Tanya Rere.

"Iya, buat waktu luang aja kalo lagi bosen, Lo kesini sendiri?"

"Iya."

"Tau gitu tadi bareng aja, yaudah sok pilih, nanti bawa ke kasir gue bayar."

"Eh gak usah, gue beli satu aja."

"Gak usah sungkan lah re, cuma buku kok, ambil aja berapa pun yang Lo mau."

Rere kikuk di tempatnya berdiri. "Tapi beneran gak apa-apa, gue satu buku aja cukup kok."

"Mau gue pilihin aja? Nolak rejeki gak baik re, sok pilih, gue tunggu di kasir ya," Raka mengacak rambut Rere gemas, setelah itu ia melenggang pergi dari sana.

Rere diam, ia tidak tahu harus apa? Memilih buku apapun semau dirinya? Ayolah jiwa serakah Rere tidak terkendali kalau seperti ini, buku yang ia inginkan terlalu banyak, masa iya harus semua yang ia mau? Oke Rere jangan tidak tahu diri.

Dengan segera Rere kembali mengguliti setiap rak buku, dan tepat pada rak ke Lima Rere menemukan dua novel yang ia inginkan, dua novel itu berjajar jadi Rere tidak perlu repot-repot untuk kembali mencari, sebenarnya ada satu buku lagi, tapi itu tidak mungkin, Rere cukup tahu diri.  

Setelah di rasa cukup, Rere pergi ke kasir sesuai perintah Raka, cowok itu sudah bersender pada meja kasir sembari menunduk dengan handphone di tangan kanannya dan buku yang sudah ia letakkan di kasir untuk di bayar.

"Cuma dua?" Rere mengangguk.

"Yakin gak mau lagi?"

Rere tersenyum menanggapi, kenapa cowok di depannya begitu baik?

"Ngga, ini cukup kok dua novel."

"Ya udah, gue bayar dulu."

Rere menjauh dari tempatnya berdiri, sambil menunggu Raka melakukan pembayaran, Rere membuka handphone miliknya, notif pertama yang masuk adalah Arya.

RHEA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang