Lima belas

17 5 0
                                    

Hallo

Bismillah dulu sebelum baca.

Sudah vote? Maksi besti🤍

"Bahkan untuk mengerti pun terlalu sulit, karena kamu tidak mengenal apa itu kata "terbuka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan untuk mengerti pun terlalu sulit, karena kamu tidak mengenal apa itu kata "terbuka"

~RHEA~

"Dia pulang sama gue."

Suara berat yang terdengar dingin itu mengalihkan perhatian kedua nya, Rere yang yang ingin mengatakan bahwa dia akan pulang naik ojol terpaksa terpotong karena manusia yang sedang berjalan ke arah mereka.

Arya, sosok jangkung itu kembali muncul di hadapan rere, setelah kejadian di taman belakang sekolah kemarin yang mengatakan lewat pesan bahwa Arya menyetujui permintaan mama nya.

Entah kebetulan atau sengaja, tapi biasanya Rere yang selalu mengikuti atau mencari cowok itu ada dimana setiap harinya, tapi sekarang? Dengan sendirinya cowok itu menghampiri rere, dan langsung membuat conclusion bahwa Rere akan pulang bersama cowok itu.

What the hell?

Dapa yang melihat itu menggeram dalam hati, menatap manusia berandal yang sudah berada di hadapannya ini, emosi nya tiba-tiba membuncah dalam sekejap, kejadian di parkiran tempo hari kembali teringat di pikirannya, setelah kejadian itu apa manusia di hadapannya ini masih punya muka untuk muncul di hadapan rere? Pikirnya.

Arya menarik tangan Rere dalam sekali hentakan, menjauhkan gadis itu dari manusia caper macam si dapa, mau pulang bareng kok pake nanya, kalo niat nganterin gak usah di tanya lah.

"Ada hak apa Lo mau anterin dia balik?" Langkah kaki Arya berhenti ketika tangan sebelah kiri Rere juga di tarik oleh dapa.

"Dan ada hak apa Lo mau tau?"

"Jelas, gue harus tau, orang kaya Lo ga bisa di percaya."

Arya menyunggingkan senyum tipis, sedikit membuat lelucon tidak masalah bukan?

"Kalo gue mau unboxing dia, Lo mau apa?"

Suara berat yang sial nya terdengar serius itu dengan bebas masuk ke dalam gendang telinga milik dapa, cowok itu mengepal kan tangannya kuat-kuat.

"Aryanjing!" Umpat dapa, tidak dapat tertahan lagi, cekalan tangannya pada pergelangan tangan Rere terlepas begitu saja, emosinya sudah di ubun ubun, dan mahluk yang ada di depannya terlihat tidak berdosa setelah mengatakan hal seperti tadi.

"UDAH STOP!"

Tangan dapa yang hendak melayangkan pukulan ke wajah Arya berhenti begitu saja, suara cempreng gadis di antara mereka mengintruksikan dirinya untuk berhenti.

"Kalian bisa berhenti? Bisa gak setiap ketemu jangan berantem?" Tanya Rere.

"Gak bisa"

"Gak bisa"

RHEA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang