{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!}
Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat.
-dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra.
___________________________
Start; 17 September 20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perempuan, dengan segala kerumitan nya
~Salam manusia kanibal~
05:28
Setelah mengetuk kan cardlock pada kotak sensor di pintu dan lampu sensor berwarna hijau telah terdengar berbunyi Arya dengan segera masuk ke dalam unit apartemennya, ia baru saja pulang dari rumah Raka pagi ini tentunya setelah solat subuh tadi.
Menyampirkan kemeja miliknya di bahu, Arya berjalan ke arah dapur mengambil 1 kaleng soda lalu meneguknya sampai tandas.
Mata panda tercetak jelas pada bawah mata cowok itu, sudah bisa di pastikan bahwa tadi malam Arya dkk tidak tidur, apalagi selain menghabiskan waktu untuk bermain game.
"Tidur di mana kamu?" Suara lembut itu menyambut indera pendengaran Arya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartemen, sampai mata miliknya berhenti di satu titik.
Mama nya? Untuk apa di sini?
"Mama kapan di sini?" Alih-alih menjawab Arya justru melontarkan pertanyaan.
"Semalam an, mama tidur di sini, di kamar kamu," wanita dengan baju piyama itu melipat kedua tangannya di dada, matanya menyorot kepada--entah ke-khawatir atau apa, Arya sulit menjelaskan.
"Mama tanya kamu tidur dimana semalam?"
"Raka."
Singkat, padat, dan pasti rianti tau tanpa harus bertanya kembali.
Setelah itu Arya beranjak dari sana berjalan menuju kamarnya, jangan lupakan bahwa hari ini dia harus sekolah.
Rianti menggeleng pelan melihat jawaban pendek dari anaknya, tidak jauh dari abi--suami nya.
"Hari ini papa kamu pulang dari Canada, dia mau ketemu sama kamu, mama harap sehabis pulang sekolah atau malam nya kamu sempat kan untuk pulang ke rumah." Ucap rianti sebelum Arya benar-benar masuk ke dalam kamar.
Langkah kaki Arya berhenti saat itu juga, bertemu dengan papanya? Lalu membicarakan hal yang selalu membuat dirinya muak? Jika bisa di kata lelucon, itu sangat tidak lucu.
"Gak bisa, Arya ada kegiatan,"
"Kegiatan apa? Balapan? Club? Apa Arya? Mama tidak menerima alasan apapun, datang walaupun hanya 5 menit jangan buat papa kamu marah, ini juga demi kebaikan kamu."
Arya terkekeh pelan, kebaikan?
"Kebaikan atau justru kembali menjatuhkan mental ma? Pulang sekolah nanti Arya harus belajar untuk PAS, itu yang mama mau kan? Arya belajar, lalu mendapatkan hasil yang sempurna untuk mama dan papa pamerkan kepada rekan kerja papa dan mama? Supaya di cap sebagai orang tua yang berhasil mendidik anaknya? Iya?"
