Tekan bintang pojok kiri sebelum membaca kakak><
Selamat membaca.
Bersaing dengan perempuan yang mencintaimu? Itu mudah. Tapi bersaing dengan orang yang kamu cintai? Jika hanya bicara aku bisa berkata 'mudah', tapi untuk melakukan? rasanya susah. Sangat.
~RHEA~
"Cewe cantik juga banyak, tapi kalo gue gak mau yang murahan kaya Lo, itu hak gue kan?" Arya berbisik tepat di telinga Rere, hembusan napasnya menembus leher Rere membuat sang empu bergidik ngeri.
Rere bungkam, harus seperti apa menjawab, murahan? Kata itu yang selalu keluar dari mulut Arya, Rere berpikir keras, apa salah perempuan menyukai laki-laki, dan mengejar cintanya?
"Aku ga akan kaya gini, kalo kamu mau balas perasaan aku," Entah sudah berapa kali Rere menjatuhkan harga dirinya dengan mengemis seperti ini, rasa bosan dan lelah mesti ada, tapi untuk menyerah? Rere belum bisa.
"Gue ga bisa maksa hati gue," Arya berangsur mundur, menjauh dari Rere yang menatap dirinya. Kecewa.
"Kamu bisa kalo kamu mau."
"TAPI GUE GA MAU RHEA!"
Rere memejamkan mata, mendengar bentakan Arya, seperti sebelumnya, di tolak mentah-mentah lagi, tidak membuat Rere sadar untuk menjauh.
Agnes selaku sahabat Rere ingin mendekat ketika mendengar nada tinggi yang keluar dari mulut Arya, sebelum tangannya di cekal oleh seseorang.
"Gak usah ikut campur dulu, mereka udah dewasa, ga perlu di bantu gue yakin Rere bisa," ucap Raka pelan namun penuh penekanan, Agnes sifatnya sama seperti Arya, tidak mau kalah tapi Agnes suka ceplas ceplos, kalau mereka beradu mulut kejadian waktu di lorong akan terjadi lagi dan membuat suasana semakin menajdi.
Rere membuka matanya perlahan, melihat Arya yang mengacak rambutnya frustasi, apa mungkin risih? Rhea paham , tapi sulit menutup hatinya kepada laki-laki itu.
"Yaudah aku harus apa biar kamu mau, hm?"
Ya Tuhan. Rasanya ingin sekali Agnes membawa Rere ke kolam renang lalu menenggelamkan kepalanya disana supaya cepat sadar.
Keduanya sama, sama-sama keras kepala, Rere yang kekeuh dengan mengejar Arya, dan Arya yang kekeuh untuk tetap menolak Rere.
"Hh Lo liat temen Lo ini, bahkan ketika gue bilang gak mau sama dia, dia tetap mau maksa, salah kalo gue bilang dia murahan?" Arya tersenyum smirk, menatap ke arah Agnes dan diva yang sudah ingin meledak saat itu juga.
Arya berjalan menjauh dari kantin, meninggal kan lima manusia dengan pikirannya masing-masing, Rere termenung meratapi dirinya.
"Gue saranin berhenti kalo emang cape, bener kata Arya, hati ga bisa di paksa re, contohnya, kalo gue nyuruh lo buat suka sama Alfan, apa Lo mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA (On Going)
Teen Fiction{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!} Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat. -dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra. ___________________________ Start; 17 September 20...