Dua puluh tiga

12 1 0
                                    

Halloo ...

Happy reading...

Semoga suka sama part ini aamiin.

Sudah vote? Makasih🤍

Bagian terindah dalam jatuh cinta adalah ketika aku dan kamu menjadi kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian terindah dalam jatuh cinta adalah ketika aku dan kamu menjadi kita

~RHEA~

Rasa suntuk menghampiri rere, hari ini pukul 16.03 wib Rere merebahkan tubuhnya di kasur setelah shalat asar tadi, sebenarnya ada satu novel lagi yang belum ia baca namun mood nya benar-benar tidak menyenangkan hari ini, entah karena apa.

Rere men scroll Instagram miliknya, dan ia baru ingat satu hal, Arya belum memfollow akun miliknya sejak satu tahun setengah Rere mengikuti cowok itu, jahat sekali.

Rere membanting ponselnya asal di pinggir ranjang, mood nya sanagt buruk di tambah mengingat hal itu, kenapa Arya belum memfollow dirinya, apa cowok itu sengaja? Atau memang tidak terlalu aktif di sosmed atau Arya memang tidak berniat untuk memfollow balik dirinya, atau apa?!

Mengacak rambut kesal, Rere memutuskan untuk menutup wajahnya dengan bantal, hari ini sangat membosankan.

Ting.

Rere enggan membuka handphone miliknya,  ia tidak ingin berharap seperti dulu-dulu dimana suara notifikasi itu dari Arya padahal itu adalah notif dari salah satu TO yang sedang ada promo.

Ting.

Ting.

Merasa kesal Rere meraba sisi ranjangnya dan mengambil ponsel yang ia banting barusan, notif dari Arya muncul di beranda WhatsApp miliknya dan segera Rere buka.

Arya
|Nuala
|nuala
|keluar, gue di depan

Rere membulatkan matanya, bantal yang tadi menutupi wajahnya ia lempar sampai jatuh ke lantai, ia bangkit dari kasurnya lalu beralih kepada gorden jendela memastikan bahwa pesan yang tadi masuk bukan hanya semata bualan saja, tapi ternyata benar seseorang dengan kemeja flanel biru sedang bersandar di motornya.

Dengan segera Rere keluar kamar lalu turun ke bawah.

"Rere kenapa lari-lari nanti kamu jatuh," teriak Sisil, ketika melihat Rere turun dari kamarnya dengan terburu-buru.

"Ada Arya di depan Bun,"

Rere membuka gerbang rumahnya ketika sampai di halaman, terlihat cowok dengan kemeja flanel yang ia lihat dari atas tadi melipat kedua tangannya di dada, dengan senyum tipis di wajah cowok itu.

"Mau ngapain?" Tanya rere sedikit ketus, biarkan saja cowok di depannya ini peka.

"Mau ngapelin calon masa depan," jawab arya.

RHEA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang