Bismillah dulu sebelum baca.
Udah vote? Makasi.
Di part ini ada beberapa kata-kata kasar, satu nama hewan kebawa di sini, jangan di tiru ya kalo yang buruk, ambil yang baiknya aja, walaupun gak ada si.
Happy reading!
Tolong bantu aku untuk melupakan seseorang yang belum sama sekali ku genggam, namun harus ku lepaskan.
~Raka bumi mahardika~
Setelah sampai di apartemen Arya tidak langsung masuk ke dalam kamar, ia terduduk di sofa depan tv, memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu ia pikirkan, namun selalu ada di pikiran nya.
Perasaan bingung dan gelisah hinggap di dada Arya, semua sudah terlanjur di lakukan, hanya tinggal ikuti alur dan lihat hasil akhirnya.
Bunyi deringan ponsel mengalihkan atensi arya, ia menghembuskan napas lelah ketika melihat sang pemanggil.
"Bagaimana Arya?" Tanya seseorang di seberang sana.
"Sesuai dengan apa yang di perintahkan" Arya menjawab seadanya.
"Bagus ini juga untuk kebaikan kamu, lakukan seperti apa yang sudah kita bicarakan tapi ingat jangan sampai kamu--"
Sambungan terputus secara sepihak, Arya mematikan ponselnya saat itu juga, ia terlalu malas, bahkan sangat malas untuk membicarakan hal tak penting seperti itu, apalgi ini menyangkut perasaan seseorang.
Setelah di rasa tenang Arya beranjak dari sofa, ia harus berendam untuk menenangkan pikirannya.
Tring...
Bunyi lonceng di pintu cafe memusatkan penglihatan rere, ia tersenyum hangat kepada wanita seumuran dengan bunda nya yang berjalan ke arah Dimana Rere duduk.
Elegan, satu kata itu untuk wanita yang kini sudah ada di hadapannya, meski sudah memiliki anak, namun wajahnya masih tampak fresh dengan make up tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA (On Going)
Teen Fiction{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!} Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat. -dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra. ___________________________ Start; 17 September 20...