Jahat banget yang cuma baca tapi ga vote sama komen!!
•
•
•
•
•Selamat membaca.
Hidup ini realita, jangan pernah merasa paling menderita, karna kamu bukan satu-satunya.
~RHEA~
Udara berhembus pelan setelah hujan pagi tadi, air hujan yang tersisa di atas atap sekolah berjatuhan setetes demi setetes mendarat ke tanah, awan yang tadinya berwarna abu berubah menjadi biru dengan sinar matahari yang sedikit menyengat, suasana seperti ini membuat para siswa siswi ingin segera menyelesaikan pelajaran agar cepat pergi ke kantin sekolah.Rhea mengetuk ngetuk pulpen ke meja saking bosannya, sesekali menguap dan memegangi perutnya karna cacing di sana sudah bebunyi minta di beri makan.
Pelajaran ekonomi berlangsung selama dua jam, ini adalah jam ke dua sebelum istirahat, tinggal beberapa menit lagi bel istirahat berbunyi. Rhea masih terfokus pada guru di depannya yang sedang menerangkan materi, walaupun kenyataannya tidak ada yang masuk ke dalam otak nya, karna percaya tidak percaya, ketika perut kosong otak pun sulit untuk mencerna sesuatu.
"Baik anak-anak sampai sini ada yang ingin di tanyakan?" Tanya seorang guru setelah selesai menerangkan materi.
Semua murid diam, tidak ada yang merespon, malah ada yang sengaja menguap lebar-lebar sambil meregangkan kedua tangan, layaknya seseorang baru bangun tidur.
"Baik kalau tidak ada, bapak akhiri sampai sini, silahkan buka buku paket halaman 53 dan 54 kerjakan keduanya, Minggu depan kita bahas, bapak akhiri, selamat istirahat." Setelah kepergian guru keluar kelas, Rhea bernapas lega. Akhirnya cacing-cacing di perutnya bisa diam setelah ini.
Rhea memutuskan pergi ke kantin bersama kedua sahabatnya terburu-buru agar cepat kebagian makanan dan tidak kehabisan tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA (On Going)
Teen Fiction{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!} Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat. -dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra. ___________________________ Start; 17 September 20...