Entah ini pertanda, atau awal dari segalanya.
~RHEA~
Setelah beberapa menit mengobati luka rere, Arya langsung kembali ke kamarnya tidak ada niat untuk mengobrol atau basa-basi sedikitpun dengan gadis itu.
Rere diam di sofa, tidak melakukan kegiatan apapun, baterai handphone nya habis, ia masih menunggu rianti pulang dari kantornya.
Waktu sudah hampir malam, berkali-kali ia mengubah posisi untuk menghilangkan rasa bosan, sampai matanya menemukan gitar yang Sendari tadi di simpan di sofa kiri dekat meja.
Tangan Rere dengan perlahan mengambil gitar itu, lagi-lagi ingatannya kembali pada masa lalu, dimana ayahnya sering mengajarinya alat musik, kadang juga mereka berkolaborasi seperti rere yang bernyanyi dan ayahnya yang bermain gitar.
Rere terdiam sebentar, mengingat itu senyum tipis terbit di bibirnya, kenangan yang tidak akan pernah ia lupa dan akan selalu melekat di hatinya.
Perlahan ia memetik senar gitar itu, mencoba menyambung kan nada dengan lagu yang akan ia nyanyikan.
"Kekasih hati ini..."
"Tak terganti tuk memilih..."
"Bahagia denganmu..."
"Yang telah berikan dunia..."
Suara merdu serta petikan gitar milik Rere mengisi ruangan yang sunyi itu, menemani jingga yang akan segera berganti menjadi malam.
"Arti cinta di hatiku..."
"Besarnya rasaku..."
"Yang ku berikan untukmu..."
"Inilah diriku..."
"Sepenuhnya untuk mu selalu..."
Rere menarik napasnya sedikit ketika lagu yang ia nyanyikan, sampai pada bagian Reff.
"Mencintai mu..."
"Sungguh-sungguh aku mencintaimu..."
"Takan ada yang bisa menggantikan mu..."
"Di hatiku satu untukmu..."
Bait demi bait Rere nyanyikan dengan sempurna, ia memejamkan mata mencoba menghayati dan mendalami lagu itu.
Tanpa sadar seseorang berdiri di depan pintu kamar, menatap perempuan yang duduk di sofa dengan gitar di pangkuannya, dan suara yang begitu lembut menyambut Indra pendengaran milik nya.
Niatnya tadi ingin pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Arya ikut memejamkan mata terbuai ke dalam lagu yang Rere nyanyikan, ia bersender pada tembok dekat pintu kamarnya, senyum di bibirnya mengembangkan tanpa henti, suara milik rere begitu candu untuk seorang Arya adiatma marendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA (On Going)
Teen Fiction{FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA-!!} Tidak perlu di deskripsikan, kisah ini singkat dengan kenangan yang cukup melekat. -dari gadis keras kepala untuk laki-laki bernama Arya Adiatma marendra. ___________________________ Start; 17 September 20...