Tak ada orang yang bisa mengetahui takdir apa yang sudah menunggu mereka di masa depan, terlepas dari seberapa hebat kemampuan analisis maupun persepsi mereka. Yang bisa kita lakukan sebagai manusia biasa hanya mempersiapkan diri untuk hal-hal yang kemungkinan terjadi. Tetapi, seperti yang kukatakan di awal, tak ada yang bisa mengetahui takdir. It's all complete mistery for us humans.
Seperti saat ini. Siapa yang menyangka aku akan menemukan diriku sendiri terkapar tak berdaya dengan tubuh berlumuran darah di dalam mobilku sendiri? Aku bahkan tak ingat kejadian apa yang baru saja menimpaku... Tidak... Lebih tepatnya aku tak ingin mengingat kejadian mengerikan itu...
[Backstory...]
Mifune Milkovich, wajah baru bagi era teknologi modern. Muda, tampan, jenius, karir yang gemilang, bla bla bla...
Itu yang mereka bilang. Nyatanya yang kulakukan hanyalah membantu membuat desain dasar Artificial Intelligence (A.I.) / kecerdasan buatan dari robot rancangan investor terkenal dunia yang mengembangkan mobil ramah lingkungan Tesla. Tetapi 'pria itu' memaksaku untuk tampil ke publik. Ia bahkan sampai menjadikanku wakil CEO dan memberikan sebagian saham perusahaannya padaku, dengan dalih "orang berbakat harus memiliki posisi yang pantas di bidangnya". Berkat keputusannya itu, hidupku benar-benar berubah. Aku yang tadinya hanya seorang pria bergelar Dokter dan kebetulan diterima kerja di Tesla Inc., kini menjalani hidup bak selebriti. Tinggal di rumah mewah dengan berbagai fasilitasnya, berbagai macam mobil & motor berjejer rapi di garasi, disanjung banyak orang, para reporter berdatangan untuk mewawancaraiku, sesi foto untuk majalah dan koran, dan hal merepotkan lainnya.
Sudah beberapa tahun semenjak perubahan besar itu terjadi pada hidupku. Dalam kurun waktu itu, aku berhasil mendirikan perusahaan cabang dari Tesla Inc, yang kuberi nama MM Industry, dan menjadi CEO di sana. Aku pun sudah menikah dengan wanita pujaanku, Shoukaku Eiko. Setelah itu rumah tangga kami kedatangan sepasang malaikat kecil. Kami menamai mereka Hitomi Tsukishiro dan Suzutsuki Fujita.
[Present day. Sekitar 5 jam sebelumnya...]
Pagi itu sangat cerah. Aku memanjakan diriku di teras rumah, di atas kursi busa dengan ditemani secangkir teh jasmine dan tablet LCD di tanganku. Dengan lincah kumainkan jemariku di layar tablet itu, menelusuri tiap news feed yang muncul di sana. Jariku berhenti menggeser layar tablet ketika kulihat sebuah berita yang cukup mengganjal.
"Seekor hewan aneh lepas dari kandang kebun binatang dan mengamuk di jalanan. Para petugas saat ini tengah berusaha menangkap hewan tersebut," aku membaca keterangan berita itu.
"Hewan aneh..." gumamku. Setelahitu langsung kututup jendela berita tersebut. Paling-paling itu hanya permainanpihak kebun binatang dan media saja untuk mendapatkan lebih banyak uang. Netizenitu seperti sekumpulan ikan. Dengan menyebarkan berita seperti itu, mereka akanmerasa penasaran dan datang ke kebun binatang untuk melihat hewan yangdiberitakan tersebut. Seperti ikan yang tertangkap jaring, mereka tertipu olehhoax. Namun sudah terlambat untuk menyesal karena uang mereka sudah raibdirampok oleh pihak kebun binatang. Sungguh strategi marketing yang kotor.
Hingga kemudian ketenangan itu sedikit terusik oleh dua malaikat yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah. Nampak istriku, Shoukaku, dan anak bungsuku, Suzutsuki, keluar dari sana dengan berpakaian rapi.
"Mau berangkat sekolah, sayang?" tanyaku begitu melihat mereka.
"Iya," jawab Suzutsuki seraya memberiku pelukan dan kecupan singkat di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham Novelization Universe
Teen FictionEvery person is a hero for themselves or their loved ones. Ini adalah cerita dari beberapa orang dengan kemampuan spesial. Orang-orang ini nantinya harus menyatukan kekuatan untuk menghadapi bahaya besar yang mengancam Bumi.