Bayangan Jahat
10.46 AM. Distrik selatan kota Shiraz.
Terjadi sebuah insiden penyerangan di kediaman walikota yang dilakukan oleh kelompok teroris tak dikenal. Para teroris tersebut menggunakan senjata aneh yang tidak pernah ada di negara manapun, membuat polisi setempat kesulitan melawan mereka. Tiga orang Assassin yang kebetulan sedang berpatroli di sana pun diperintahkan untuk turun menanganinya. Dengan cepat, tanpa sepengetahuan orang-orang, mereka berpencar dan dengan mudah meringkus satu demi satu para teroris tersebut.
"Di sini Hyena 21. Apa kalian juga melihatnya?" tanya salah satu Assassin tersebut.
"Di sini Hyena 22. Ya, aku juga melihatnya," sahut temannya di seberang, seolah mengerti apa yang dimaksud rekannya itu.
"Hyena 10. Sama," sahut rekan satunya. "Aku sudah sering mengunjungi berbagai negara, tetapi aku belum pernah melihat yang seperti ini di mana pun."
Ketiganya sama-sama melihat senjata yang tadi digunakan para teroris tersebut. Terdapat senapan laser, tongkat pemukul plasma, senapan mesin berbentuk aneh, dan lain-lain.
"Mungkinkah buatan Rusia?" ujar Hyena 22.
"Sebaiknya kita bawa saja ke rumah untuk diteliti," sahut Hyena 21.
"Jangan!" sanggah Hyena 10 cepat. "Ada kemungkinan barang-barang ini ditempeli pelacak atau semacamnya! Akan berbahaya jika para teroris itu tahu rumah kita!"
Kedua rekannya hanya diam menyadari apa yang dikatakan ketua tim mereka itu benar. Kelompok itu pun segera melanjutkan pembersihan teroris yang tersisa di kota tersebut. Hanya dalam waktu singkat, Distrik selatan kota Shiraz menjadi damai kembali. Tetapi, digoda oleh rasa penasaran, Assassin dengan kode Hyena 22 mengambil salah satu peralatan para teroris itu yang terlihat seperti sebuah senter kecil, untuk dibawa ke rumahnya sebagai barang koleksi. Assassin yang seorang perempuan itu menyepelekan peringatan ketua nya dan menganggap peringatan itu hanya berlebihan.
* * *
16.05 PM. Distrik timur kota Tabriz.
Dua hari berikutnya, kembali terjadi insiden penyerangan oleh kelompok teroris yang sama. Sasaran mereka kali ini juga sama, yaitu walikota dari kota tersebut. Saat itu, sang walikota yang sedang dalam perjalanan menuju pertemuan diserang secara mendadak. Mobil yang ia tumpangi dibajak, dan si walikota diculik. Tetapi rupanya para teroris itu sedang tidak beruntung. Kaizen yang kebetulan sedang mendapat tugas jaga di kota tersebut melihat aksi mereka.
"Gagak 10 melapor. Kota timur Tabriz. Aku melihat aktivitas teroris," Kaizen menghubungi markas Assassin lewat alat komunikasi di telinganya.
"Padamkan," ucap orang di seberang.
"Katsy (copy)."
Kaizen pun menyiapkan busur panah lipat miliknya. Sambil terus mengawasi pergerakan para teroris tersebut, ia melompat diantara gedung-gedung dengan cepat untuk mencari spot yang cocok untuk membidik. Di lubang mata pada topeng gagaknya, terdapat lensa scope untuk membantunya membidik target yang jauh atau bergerak dengan lebih baik. Diaturnya lensa tersebut untuk menyesuaikan dengan jarak targetnya. Ketika dirasa sudah menemukan spot yang pas, pemuda itu berhenti. Dibidiknya salah satu teroris tersebut yang mengendarai motor. Dengan satu tarikan nafas, anak panah yang dilesatkan dari busurnya tepat mengenai ban motor si teroris, membuat motor tersebut terjatuh dan terpelanting ke sana kemari hingga hancur. Si teroris yang mengendarainya pun tidak selamat. Menyadari kalau ada seorang sniper yang mengincar mereka, para teroris itu pun semakin mempercepat laju kendaraan mereka. Namun 2 motor lagi tumbang dengan cepat oleh Kaizen. Dan kini komplotan mereka hanya tersisa 1 mobil. Tetapi mereka sudah terlalu cepat untuk diikuti oleh Kaizen. Maka, ia pun menghubungi rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham Novelization Universe
Teen FictionEvery person is a hero for themselves or their loved ones. Ini adalah cerita dari beberapa orang dengan kemampuan spesial. Orang-orang ini nantinya harus menyatukan kekuatan untuk menghadapi bahaya besar yang mengancam Bumi.