Hai! Kebetulan kita bertemu lagi. Masih ingat siapa aku? Ya, Mifune Milkovich. Aku memang bukan artis, jadi mungkin aku tidak terlalu dikenal orang banyak. Tapi jika kalian sudah membaca Light Novel Iron Samurai, kalian pasti sudah mengetahui siapa diriku. Yes, I am Iron Samurai.
Banyak hal telah terjadi dalam hidupku. Semua kejadian tersebut membentuk diriku yang sekarang ini. Dan kejadian paling baru yang kualami di hidupku adalah munculnya seekor, tidak, dua ekor alien kera yang meneror keluarga kecilku. Sejak saat itu, aku jadi melekat dengan armor ini. Pasca kejadian itu, aku jadi sadar akan sesuatu. Bahwa, kau boleh jadi orang terkaya di dunia ini, kau boleh punya jabatan dan kekuasaan tinggi di perusahaan paling berpengaruh di dunia, tapi yang ada di atas langit sana, kekuatannya tak bisa diukur. Lalu yang jadi pertanyaan, apa yang akan kau lakukan jika kekuatan di atas langit itu mulai turun ke Bumi? Mengganggu kehidupan kita yang damai, seolah memberitahu bahwa kita hanya seperti sebutir pasir di lautan luas yang bernama dunia ini. Jawabannya, tidak ada. Kita manusia ditakdirkan untuk hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, sisanya tinggal takdir yang menentukan. Kita bukanlah eksistensi yang menggerakkan dunia, tapi dunia lah yang menggerakkan kita. Seperti itulah takdir manusia di dunia ini.
31 Januari tahun 20xx...
Mari kita mulai cerita ini dengan tebak-tebakan kecil. Setelah berhasil mengalahkan seekor alien kera beberapa hari lalu, apa yang dilakukan sang Iron Samurai sekarang? Pertanyaan bagus. Meskipun kelihatannya aku berhasil mengalahkan monster itu, tetapi baju besiku masih jauh dari kata sempurna. Bahkan aku sendiri terkejut baju itu sanggup bertahan saat aku berhadapan dengan si kera alien. Efeknya malah baru muncul setelah pertarungan tersebut berakhir. Karena itu beberapa minggu ini, aku dan Roon menghabiskan waktu di bengkel rumahku untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Ngomong-ngomong, apa kalian masih ingat dengan Roon? Dia adalah asisten A.I. ku yang cantik.
"Anda bicara dengan siapa, master?"
"Bukan siapa-siapa. Lupakan itu, bantu saja aku."
"Master, aku menyarankan agar anda sebaiknya istirahat dulu. Sudah beberapa hari ini anda hanya tidur selama 4 jam sehari."
Di tengah pekerjaanku merakit mesin armor, aku menyempatkan diri menengok cermin di atas meja kerjaku. Garis hitam nampak terlukis dengan rapi di bawah kelopak mataku. Aku bahkan tidak sadar siapa yang sudah mencoret-coret wajah tampanku ini.
"You're right," ucapku. "Einstein hanya tidur 2 jam setahun, dan lihat pencapaiannya."
"Itu hanya kiasan. Menurut perhitunganku, mustahil tubuh manusia mampu melakukan hal seperti itu," sanggah Roon.
"Oh? Kamu mulai sombong sekarang ya, Roon?"
"Sifat sombong tidak termasuk ke dalam programku, master."
"Tapi kamu kuprogram untuk belajar, bukan?"
"...Kalau itu, iya..."
"Sudahlah. Berhenti bicara dan bantu aku."
Beberapa jam berlalu begitu saja, dan aku pun telah selesai merancang tech tambahan untuk armorku. Sekarang waktunya uji coba.
"Baik, sekarang kita akan mengetes repulsornya."
Aku sedikit menambahkan fungsi pada turbojet armor ini. Sekarang turbojet itu tidak hanya memungkinkanku untuk terbang, tetapi juga akan dapat menembakkan sinar plasma panas untuk membantuku menyerang dari jarak jauh. Dengan begitu, daya tempurku akan bertambah, dan kemampuan bertarungku akan lebih variatif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham Novelization Universe
أدب المراهقينEvery person is a hero for themselves or their loved ones. Ini adalah cerita dari beberapa orang dengan kemampuan spesial. Orang-orang ini nantinya harus menyatukan kekuatan untuk menghadapi bahaya besar yang mengancam Bumi.