Hilang
"Di kedalaman neraka, masih ada neraka yang lebih dalam lagi."
Fernando terbangun dari tidurnya dengan bermandikan keringat. Nafasnya memburu seperti orang yang baru saja berlari memutari lapangan sepak bola. Ia baru saja mengalami mimpi terburuk yang pernah ia alami. Di mimpi itu, ia terdampar di tempat asing yang berisi monster-monster mengerikan. Dan hampir saja ia mati dimangsa monster-monster itu. Lebih buruknya lagi, mimpi itu seperti nyata. Fernando mengusap-usap wajah dan kepalanya untuk menghilangkan efek mimpi tersebut. Ia lalu beranjak dari kasurnya menuju ke wastafel. Di sana, ia membasuh wajahnya dengan air dari kran wastafel. Setelah itu ia melihat pantulan wajahnya di cermin yang ada di atas wastafel tersebut. Wajahnya nampak kusut. Matanya hitam seperti panda. Akhir-akhir ini ia sering lembur akibat pekerjaan yang padat. Ia nampak seperti mayat hidup. Fernando mengelap wajahnya yang basah itu menggunakan handuk kecil di samping wastafel. Setelah selesai, ia benar-benar terkejut karena wajahnya tiba-tiba hilang. Seolah-olah mata, alis, hidung, dan mulutnya tersapu bersih oleh handuk barusan. Yang terlihat di sana hanyalah kulit wajah yang rata. Begitu kagetnya Fernando sampai ia jatuh terjerembab ke belakang. Buru-buru pria itu meraba wajahnya untuk memastikan apakah yang dilihatnya barusan benar. Ia sedikit lega karena rupanya wajahnya masih utuh. Kemudian dengan takut-takut, ia kembali melihat pantulan wajahnya di cermin. Anehnya, wajahnya sekarang normal seperti biasa.
"Efek kurang tidur sungguh seram..." ucapnya lesu.
Diletakkannya kembali handuk kecil tadi di tempatnya. Setelah itu, langkah kakinya membawanya menuju lemari pendingin miliknya. Diambilnya sekotak sereal dan susu dari sana. Ia menuang sereal gandum tersebut ke dalam mangkok sembari menunggu susunya dihangatkan dengan pemanas air. Setelah susu itu sudah cukup hangat, dituangkannya benda cair tersebut ke dalam mangkuk sereal nya. Kemudian ia membawa mangkuk penuh sereal susu tersebut ke ruang tengah. Dinyalakannya tv miliknya dan ia duduk di sofa di depan tv tersebut sambil melahap serealnya. Televisi pagi itu menayangkan sebuah acara talkshow dengan bahasan yang cukup unik.
"Apakah memungkinkan bagi manusia untuk menciptakan kepribadian lain pada dirinya yang benar-benar terpisah dengan kepribadian asli?"
Bagi Fernando, topik tersebut cukup menarik untuk disimak. Ia pun penasaran akan hal itu. Tetapi saat ini ia sedang tidak mood untuk memikirkan sesuatu seberat itu. Dipindahnya saluran tv nya ke channel lain. Ia menemukan channel yang menampilkan acara komedi. Meski lelucon-lelucon nya receh, tapi itu cukup untuk menggelitik perut Fernando. Acara seperti inilah yang ia butuhkan untuk sedikit menghilangkan stres. Saking fokusnya dengan acara tersebut, pria itu tidak sadar kalau ruangan di sekitarnya mendadak menjadi gelap. Lama kelamaan, kegelapan itu menyelimuti seluruh tempat. Hanya Fernando, sofa nya, dan tv nya lah objek yang terlihat di kegelapan tersebut. Fernando baru menyadari hal itu beberapa detik setelahnya.
"Apa yang..."
Pria itu melihat ke segala arah dengan kebingungan.
"Apakah listrik mati? Tapi tv ku masih menyala..."
Mulai muncul perasaan tidak enak di benaknya.
Di tengah kebingungan itu, sofa dan tv milik Fernando juga turut menghilang. Kemudian muncul seorang pria di hadapannya. Fernando jadi semakin bingung sekaligus terkejut, lantaran yang muncul tiba-tiba di hadapannya itu adalah dirinya sendiri.
"Siapa kau?? Di mana ini??!" ucapnya pada orang itu.
Namun tiruan Fernando itu tidak berkata apapun. Ia hanya berdiri sambil menunduk. Beberapa detik kemudian, pria misterius tersebut mulai bertingkah aneh. Perlahan, tubuhnya berubah bentuk menjadi monster mengerikan. Massa tubuhnya bertambah berkali-kali lipat, kulitnya menjadi hitam dan kasar, dan rambutnya memutih. Fernando yang melihatnya pun jadi ketakutan. Ia sampai jatuh terjerembab ke belakang. Monster besar itu perlahan mendongak, membiarkan Fernando melihat wajahnya dengan jelas. Kulit wajahnya juga menghitam seperti tubuhnya, dengan gigi taringnya membesar seperti sabertooth, lalu sepasang mata merah menyala. Mata merah itu menatap Fernando dengan penuh amarah seolah menaruh dendam padanya. Penampakan mengerikan seperti itu pasti membuat siapapun yang melihatnya ketakutan. Tak terkecuali Fernando. Pria itu gemetar ketakutan hingga tubuhnya membeku. Baru kali ini ia melihat mahkluk menyeramkan seperti itu dalam hidupnya. Beberapa saat kemudian, monster hitam itu tiba-tiba melompat ke arah Fernando dan menerkamnya. Tetapi anehnya Fernando tidak merasakan sakit sama sekali. Malah, monster tadi tiba-tiba hilang dan tubuh Fernando terhempas ke dalam kegelapan, jauh dan semakin jauh, hingga sosoknya tidak terlihat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham Novelization Universe
Teen FictionEvery person is a hero for themselves or their loved ones. Ini adalah cerita dari beberapa orang dengan kemampuan spesial. Orang-orang ini nantinya harus menyatukan kekuatan untuk menghadapi bahaya besar yang mengancam Bumi.