White Panther (Pt. 2)

7 0 0
                                    


Putri Bangsawan


            Bersama-sama, pasangan kakak beradik itu berjalan menuju ruangan ketua Assassin. Tempatnya berada persis di sebelah Sarzamiin Amaduh Sazhi. Begitu mendapat panggilan dari sang ketua, Rayhan dan Huzaifa langsung bergegas menuju ke sana. Keduanya sudah sangat tahu sifat ketua mereka yang tidak suka menunggu itu, dan betapa mengerikannya ketika ia marah.

            Beberapa menit berjalan, Rayhan dan Huzaifa sudah sampai di ruangan ketua. Keduanya memberi salam kepada 2 orang Assassin yang menjaga pintu masuk. Setelah itu mereka dipersilahkan masuk. Anehnya, ruangan yang hanya diterangi 1 lampu gantung itu terlihat kosong. Hanya ada beberapa perabotan dan alat-alat pertanian di sana. Bahkan si ketua Assassin juga tidak nampak batang hidungnya. Tetapi Rayhan dan Huzaifa seperti sudah mengetahui hal itu. Kedua kakak beradik itu berjalan ke ujung ruangan. Begitu menginjakkan kaki di ujung ruangan tersebut, tanah yang ditutupi jerami di bawah kaki mereka tiba-tiba longsor, membuat mereka terperosok ke bawah. Tetapi lagi-lagi mereka seperti sudah mengetahui hal itu. Keduanya mendarat tanpa kesulitan di dasar lubang tersebut. Di dasar lubang, terdapat terowongan kecil yang mengarah ke suatu tempat. Rayhan dan Huzaifa langsung melewati terowongan itu hingga tiba di tempat yang terlihat seperti bunker bawah tanah. Di sinilah ruangan ketua Assassin yang sebenarnya berada. Selain itu, tempat ini juga biasa digunakan sebagai tempat pertemuan rahasia antar anggota Assassin. Lokasinya memang sengaja dibuat tersembunyi untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Orang yang tidak terlatih setidaknya akan mengalami cedera parah atau bahkan patah tulang ketika terjatuh dari tanah yang longsor di ruangan atas. Dan jika orang itu selamat dari jebakan pertama, ia akan disambut oleh beberapa jebakan lain di dalam terowongan, yang hanya anggota Assassin yang mengetahui cara aman untuk melewatinya. Dan, jika orang itu masih bisa selamat dari semua itu, ia akan disambut oleh banyak Assassin di dalam bunker sebagai garis pertahanan terakhir.

            Seperti biasa, di dalam bunker tersebut banyak Assassin yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Bunker itu cukup luas, setidaknya seluas stasiun bawah tanah, dan memiliki banyak ruangan. Para Assassin mengenakan seragam berupa rompi gelap tebal berlapis dan celana kain / kulit longgar, yang memiliki banyak saku untuk menyimpan berbagai peralatan dan senjata mereka, serta sepatu boots kulit. Di balik rompi, terdapat plat logam yang terbuat dari Adamantium, yang melindungi pundak, lengan, dada, lutut, kaki, serta tengkuk. Biasanya mereka menambahkan bermacam-macam aksesoris seperti sabuk, sarung belati, ransel mini, sarung tangan multifungsi, sarung panah, dan lain-lain, sesuai selera masing-masing. Selain rompi, mereka juga mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitas, serta jaket hijau gelap panjang bertudung yang panjangnya mencapai lutut, yang menjadi ciri khas mereka. Topeng untuk anggota biasa bermotif garis-garis atau objek simpel, sedangkan topeng untuk anggota yang memiliki posisi khusus di organisasi memiliki motif hewan. Jika diklarifikasikan lebih rinci, topeng bermotif hewan bercula atau bertanduk seperti banteng dan badak diperuntukkan bagi penjaga gerbang, pos, dan perbatasan. Topeng bermotif hewan bersayap diperuntukkan bagi pengintai dan penembak jitu. Sedangkan yang bermotif hewan bertaring diperuntukkan bagi anggota yang sering berinteraksi secara langsung dengan target / musuh dari jarak dekat, dan merupakan kekuatan utama dari organisasi. Khusus untuk ketua Assassin, jaket yang dikenakannya tidak berwarna biru gelap, melainkan putih abu-abu. Selain itu, ketua Assassin juga mengenakan topeng bermotif kepala panther, sehingga orang yang menjadi ketua Assassin otomatis akan mendapat gelar White Panther. Topeng White Panther telah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi selama bertahun-tahun, dan semua kehebatan serta jasa-jasanya tercatat dengan rapi di dalam berkas rahasia Assassin Azadistan. Tak jarang, cerita tentang White Panther menjadi legenda di kalangan kerajaan. Beberapa menganggapnya benar-benar ada dan masih melindungi mereka hingga saat ini. Itu sebabnya kerajaan mereka tak pernah mengalami konflik internal yang serius. Yang lainnya menganggap White Panther hanyalah mitos belaka. Tak jarang juga kisahnya diceritakan di dalam buku anak-anak. Semua itu karena sosok White Panther memang dirahasiakan oleh kerajaan, bahkan di dalam istana sekalipun. Yang mengetahuinya hanyalah keluarga kerajaan serta para Assassin saja. Sedangkan yang lainnya kebanyakan hanya mendengarnya dari mulut ke mulut.

Arkham Novelization UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang