"Sejak awal kau takut padaku dan sampai saat ini kau masih saja takut."
"I-i-i-itu t-ti-tidak.."
"Kau selalu kehilangan kata-katamu, kan? Mulai sekarang hilangkan rasa takut itu dan jangan sekali-kali berpaling dariku meski sedetik."
💞
💞
💞
Mafia
💞
💞
💞
Sinar hangat memaksa Sarada bangun dari ranjangnya. Satu hal yang pertama ia ingat adalah saat Mitsuki menumbangkan dirinya. Betapa seram aura pria itu ditambah lagi dengan mata gold serupa ular miliknya.
"Sial, apa dia melakukannya?!"Pekik Sarada gugup sambil meraba-raba tubuhnya. Tidak ada yang kurang dan terpenting dia masih dalam keadaan baik-baik saja.
Terdengar ketukan pintu dan menampilkan sosok Karin saat Sarada menyuruhnya masuk. Sikap Karin pagi terlihat lebih formal dari sebelumnya. Dengan sikap menjura yang bagi Sarada terlalu berlebihan lalu sebutan baru untuknya membuat Sarada kurang nyaman sebab belum terbiasa.
"Nyonya, Tuan meminta anda untuk menemuinya."
"Bilang padanya, aku akan datang setelah mandi."
Karin hanya tersenyum lalu pergi usai menerima perintah baru Sarada yang terdengar sedikit ketus. Setidaknya kini dia sangat bersukacita atas hadirnya Sarada sebagai nyonya rumah ini.
"Tuan, Nyonya Sarada akan datang setelah membersihkan diri."Ucap Karin dengan sikap hormat dan hanya dijawab satu anggukan kecil.
💞
💞
💞
Mafia
💞
💞
💞
Sarada menemukan Mitsuki di ruang tengah dengan aktivitasnya yang begitu membosankan yaitu berteman koran pagi.
"Wah, kau suka baca koran? Ini tak seperti gambaran tuan mafia yang agung.
"Bisakah kau berhenti menyebutku begitu?"
"Hn, entahlah."
Senyuman indah tersuguh di hadapan Sarada. Tangan lembut itu menepuk sofa dengan pelan sebagai kode agar istrinya duduk di sampingnya.
"Kau bangun lebih awal dariku."
"Maaf, aku tidak tega membangunkan seorang ratu yang tengah tertidur lelap."
Kemampuan mengolah katanya semakin bagus dan membuat Sarada berpaling karena tersipu. Satu hal yang ia lupakan adalah Mitsuki melarangnya untuk berpaling.
"Akan kupanggilkan Kak Karin agar menyiapkan sarapan untuk kita."
"Oh, apa kau memanggilku hanya untuk ini?"
"Tidak, aku hanya butuh teman."
"Disini banyak orang, kau lupa?"
"Mereka sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
ФанфикNew cover is in progress Temporary cover by ibis paint Hidup sengsara karena tekanan seseorang yang bahkan tak menyayanginya sebagai keluarga. Cobaan datang bertubi-tubi hingga akhirnya kebahagiaan datang dari sosok yang tak terduga. Ini adalah kis...