Mafia 22

90 11 0
                                    

Mitsuki memejam merasakan angin yang menerpa wajahnya. Seberkas senyuman tipis terbit dengan sorot matanya begitu pedih.

"Aku tidak pernah meminta apapun padamu. Jadi, bila aku memintanya sekarang apakah kau akan mengabulkannya?"

Ucapan Mitsuki cukup membuat Mai terkejut. Sebuah permintaan pertama akan terucap untuknya.

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Manik ungu bergetar menanti sebuah permintaan yang akan ia terima. Di hadapannya, Mitsuki tampak berusaha menguatkan dirinya yang masih terpukul atas kematian dua orang kepercayaannya.

"Adik kecil, apapun yang kau minta pasti akan ku lakukan."

"Kalau begitu, jagalah Sarada untukku."

"A-apa maksudmu? Sarada ;ebih membutuhkanmu! Jangan bilang kalau kau-"

"Aku akan melawan orang itu. Dia yang sudah membunuh dua pamanku, mengusik ketenangan negeri ini dan Sarada terancam karenanya."

Mai tidak bisa menerima permintaan gila ini. Mitsuki telah memutuskan, berarti dia telah siap mengorbankan nyawanya untuk semua orang. Mai tidak bisa membayangkan adik kecil yang baru saja ia temui setelah 18 lamanya gugur dalam insiden itu.

"Maaf, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu. Apa jadinya jika Sarada mengetahui bahwa kau berada dalam bahaya?! Apa kau tega meninggalkan istri yang begitu mencintaimu itu?"

"Sejujurnya aku tak kuasa membayangkan hal seperti itu, tapi demi melindunginya aku siap bertaruh nyawa. Sebelum dia bertindak merebut Sarada dariku, aku harus menghabisinya terlebih dahulu.

"Aku yakin pasti masih ada cara lain yang lebih baik. Kau tidak harus mengorbankan dirimu! Kakakmu ini tidak akan hidup tenang jika kau pergi dari kehidupan kami!"

Mata gold itu perlahan menatap. Mai selalu ingin Mitsuki menatap dirinya tapi ia sama sekali tak bahagia bila artinya ini adalah yang pertama dan terakhir, bahkan Mitsuki sampai memeluknya erat dalam suasana yang semakin menyedihkan.

"Tolong turuti keinginanku, adikmu ini sudah sangat lelah menanggung beban seorang diri. Biarkan adikmu pergi, kakak."

"Adik kecil...ku mohon jangan lakukan itu."

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Mitsuki telah pergi meninggalkannya saat Mai tersungkur menangisi niat Mitsuki yang hendak menyerang markas kakak tertuanya. Ia menyesali tindakannya yang tak mampu menghalangi langkah sang adik. Mai sangat bingung bagaimana menjelaskan ini pada Sarada nanti.

"Kak Mai, dimana Mitsuki dan yang lainnya? Semua pria tampaknya telah pergi!"

Mai segera menghapus air matanya dan mengubah ekspresinya jadi ceria lalu menghampiri Sarada yang tampak cemas dengan keadaan yang tak biasa di rumah ini.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang