Mitsuki memilih untuk mengalah. Daripada ia kehilangan Sarada, lebih baik berjalan tanpa naungan payung seperti istrinya. Sikap para pengawal yang sontak panik membuat Sarada tertawa. Ia tidak mengerti mengapa Mitsuki diperlakukan seperti balita padahal pria itu bisa melakukannya tanpa pelayanan aneh yang mereka berikan.
Setibanya di sebuah pasar terbuka, Sarada dikejutkan dengan sikap aneh semua pengunjung dan pedagang di tempat ini. Mereka sangat ketakutan seolah melihat sebuah ancaman yang besar namun kemudian mereka kembali tenang setelah Mitsuki benar-benar berhadapan dengan mereka.
"Syukurlah ternyata kami bertemu dengan Tuan Mitsuki."
💞
💞
💞
Mafia
💞
💞
💞
Di hadapannya, berbagai aksesoris wanita terpajang apik. Sarada sangat mengagumi deretan gelang dan beberapa jepit rambut bertahtakan mutiara.
"Tuan, cuaca saat ini tidak begitu baik tapi kami sangat bahagia bisa bertemu dengan anda lagi."
"Aku juga senang bertemu dengan kalian lagi dan kebetulan istriku sangat ingin berjalan-jalan karena itu aku mengajaknya kemari."
Pria tua pedagang aksesoris menatap kagum pada Sarada yang sibuk melihat-lihat barang dagangannya. Istri tuan muda cukup cantik, sangat serasi bersanding dengannya.
"Bahkan anda tidak memberitahu kami bahwa anda telah menikah."
"Ya, ada beberapa hal yang tak bisa ku jelaskan."
Para pengunjung dan pedagang lain sangat bersukacita mendengar kabar pernikahan Mitsuki. Sarada hanya bisa terheran-heran melihat semuanya tersenyum bahagia, terharu dan memberikan doa terbaik untuknya dan Mitsuki.
"Sepertinya istriku menyukai barang-barang ini. Aku akan membelinya semua."
"Te-terima kasih, Tuan."
Suigetsu segera mengambil semua barang aksesoris yang ada setelah Mitsuki membayarnya. Setelah itu berjalan menemui pedagang lain. Sarada merasa sangat tidak enak melihat Mitsuki membeli semuanya meski ia sudah menjelaskan bahwa tujuannya hanyalah ingin berjalan-jalan. Tak dipungkiri bahwa ia mengagumi semua yang ada disini tapi bukan artinya ia menginginkan apa yang ia lihat terbeli.
"Kau ini, bagaimana jika uangmu habis? Ini pemborosan!"
"Tapi kau menyukainya, kan?"
"Tapi aku... Ah, sudahlah!"
💞
💞
💞
Mafia
💞
💞
💞
Suara ledakan menggelegar menggema ke seluruh penjuru arah. Semua orang di pasar itu mulai panik dan berlarian menyelamatkan diri serta barang dagangan mereka.
"Tuan Mitsuki, sebaiknya anda cepat berlindung!"
Seruan salah satu pedagang hanya ditanggapi anggukan serta senyuman. Di wajahnya sama sekali tidak ada rasa takut dan khawatir. Sedangkan Sarada jelas sangat takut dan teringat pada insiden penyerangan di desanya. Sarada mencengkram erat lengan kanan Mitsuki dari balik punggungnya sedangkan Suigetsu dan para pengawal bersiap memberikan serangan balasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
أدب الهواةNew cover is in progress Temporary cover by ibis paint Hidup sengsara karena tekanan seseorang yang bahkan tak menyayanginya sebagai keluarga. Cobaan datang bertubi-tubi hingga akhirnya kebahagiaan datang dari sosok yang tak terduga. Ini adalah kis...