Mafia 5

152 24 0
                                    

"Kak Karin, bantu aku untuk menyiapkan keperluanku dan Sarada sekarang juga!"

"Baik tuan."

Sarada bergeming. Ia menyadari satu keanehan disini. Semua orang menganggapnya sebagai tuan yang selalu mereka hormati dan lindungi tapi Mitsuki memanggil mereka semua layaknya keluarga. Perlahan ia merasa ada yang tidak sesuai dengan penggambaran Mitsuki sebagai pemimpin mafia yang kejam.

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Sarada tidur lebih awal di kamarnya saat Mitsuki dan Karin tengah sibuk memilih beberapa barang yang tampak mahal dan mewah di kamar milik Karin. Perkataan Karin tentang Mitsuki yang hendak menikahinya bukanlah isapan jempol belaka. Pernikahan itu benar-benar terjadi tak peduli gadis itu setuju atau tidak.

"Tuan yakin akan menikahi nona Sarada?"

"Apa perkataanku saat itu terdengar seperti candaan? Tentu saja aku yakin kalau tidak, bagaimana aku membuktikan pada nyonya Ciei bahwa putrinya itu benar-benar menikah?"

"Bukankah itu bisa direkayasa?"

"Tidak menyenangkan rasanya bila pernikahanku adalah hasil dari rekayasa. Aku benar-benar ingin membuat gadis itu menjadi milikku."

"Tuan, aku tidak tahu apakah ini tulus dari hati anda atau hanya ambisi sesaat."

Mitsuki tersenyum tipis. Perkataan yang menarik terlontar untuknya. Mungkin Karin dan semua orang kepercayaannya berpikir bahwa ini hanyalah sebuah obsesi. Gadis itu berasal dari keluarga miskin, tak diperlakukan dengan baik oleh ibunya dan ia tertarik dengan Sarada karena parasnya yang sangat indah. Itu mungkin alasan yang tepat namun Mitsuki memiliki alasan lain yang sulit diungkapkan pada mereka.

"Permisi tuanku, telah terjadi kekacauan di wilayah timur. Saat ini Suigetsu dan yang lainnya sedang berusaha mengatasinya."

Mitsuki menatap dingin pada seorang pria bertubuh tinggi yang sedang berdiri di ambang pintu. Sorot matanya yang berkilat menimbulkan aura mengerikan bagi siapapun yang melihatnya.

"Kapan mereka mau menyerah? Muak sekali rasanya mendengar masalah seperti ini."

"Haruskah kita mengirim bala bantuan?"

"Tidak perlu, paman Jugo. Percayakan tugas ini pada mereka."

"Baik, tuanku."

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Mitsuki menopang dagu menatap sendu pada titik embun yang mengalir dari deduanan. Ada banyak masalah yang ia pikirkan dan tak semuanya bisa ia selesaikan dengan mudah. Satu hela napas guna meringankan rasa sakitnya lalu berbaring dengan tatapan hampa.

"Apa yang terjadi, tuanku? Anda baik-baik saja, kan?"Tanya Suigetsu yang baru datang setelah semalaman berada di wilayah timur.

"Kalian berhasil melakukannya?"

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang