Sekali lagi Sarada menerima hukuman dari perkataannya. Satu tamparan yang sangat kuat berhasil membuat pipinya berdarah. Timbul rasa tidak tega dibenak dua pria itu. Bagimana tidak? Gadis itu bahkan mampu dilumpuhkan dengan sekali tamparan saja.
💞
💞
💞
Mafia
💞
💞
💞
Rasa perih berbaur dengan kehangatan pagi hari yang menyusup melalui celah-celah jendela. Aroma wangi tertangkap indra penciumannya tapi ini bukanlah suasana yang biasa ia dapatkan di kamarnya yang sempit. Mata onyx itu masih terpejam saat tangannya meraba ranjang yang terasa lebih luas. Semalam adalah kejadian yang sangat mengerikan, jadi ia yakin bahwa sekarang masih berada di alam mimpi atau mungkin rasa lelah membuat indra perabanya berhalusinasi. Namun tak lama kemudian ia menyadari satu hal yang fatal bila dilewatkan.
"Oh tidak, aku harus-" Ucapannya terhenti. Ruangan ini membuat netranya terbelalak. Kini ia sadar bahwa yang semalam itu bukan mimpi. Dia benar-benar dijual oleh ibunya!
Kemudian ada suara beberapa pria yang saling bicara. Kedengarannya sangat penting dan salah satu dari mereka bernada khawatir.
"Selama ini nyonya Ciei tidak pernah memperlakukan Sarada dengan baik, tuan. Itu tergambar jelas pada diri Sarada dan apa yang kami lihat semalam."
"Lalu dokter, bagaimana keadannya sekarang? Seperti yang kau tahu, semalam dia tak sadarkan diri karena ulah ibunya."
"Untuk saat ini dia hanya kelelahan dan biasanya pasien dengan kondisi seperti ini mengalami traumatis yang cukup serius. Tapi dengan istirahat dan beberapa perawatan dia pasti akan segera pulih, tuan."
Brak!!!
Sarada menendang pintu kamar dengan cukup keras. Dengan kondisinya yang lemah, bahkan ia masih mampu membuat keributan.
"Siapa diantara kalian yang merupakan pemimpin mafia kejam itu?!!! Berani-beraninya dia membeliku dari wanita terkutuk itu!!!"
"Hei, apa yang kau lakukan, nona? Tenanglah dan masuk kembali ke kamar! Kau sedang sakit!"
"Kau yang sakit! Pikiranmu itu sangat sakit! Dasar orang-orang tak berakal!!!"
Teriakan Sarada yang cukup memekakan telinga membuat para pria dari kalangan penjaga, pelayan dan lainnya di rumah itu berdatangan dan segera melindungi seorang pria bermata gold, berambut kebiruan dan berkulit pucat selembut kelopak lotus yang juga ada di hadapan Sarada. Melihat reaksi berlebihan mereka, perhatian Sarada teralih pada sosok yang sedang dilindungi tersebut. Seolah melihat reka ulang dalam pikirannya, ia merasa pernah melihat pria ini datang ke desanya dan berlaku semena-mena pada anak-anak yang berusaha melindungi lahan orangtuanya yang akan diambil alih oleh mafia pengijon itu. Ia memang tidak melihat wajahnya dengan jelas tapi rambut kebiruan dan kulit pucat itu sangat sesuai dengan perawakan pria ini.
"Kau orang jahat! Tega sekali kau menyiksa anak-anak tak berdosa! Apa maumu, hah?!!!" Bentak Sarada seraya berusaha mendekat pada pria bertampang tenang di hadapannya. Di saat yang sama, pria berambut putih berusaha menarik lengannya agar menjauh dari pria bermata gold.
"Apa yang kau bicarakan, nona?! Kau jelas telah salah paham!"
"Lepaskan aku, bodoh!!!"
Dokter menatapnya heran. Bagaimana bisa gadis yang seharusnya sulit bergerak dengan kondisi yang separah itu mampu menendang pintu bahkan ingin melawan tuan rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
FanfictionNew cover is in progress Temporary cover by ibis paint Hidup sengsara karena tekanan seseorang yang bahkan tak menyayanginya sebagai keluarga. Cobaan datang bertubi-tubi hingga akhirnya kebahagiaan datang dari sosok yang tak terduga. Ini adalah kis...