Mafia 19

112 12 6
                                    

"Lalu, bagaimana denganmu? Kau pasti punya keinginan yang belum tercapai, kan?"

"Keinginan terbesarku telah kudapatkan."

"Benarkah? Apa itu?"

"Kau."

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Kedua mata Sarada melebar. Seperti biasa Mitsuki selalu berhasil membuatnya tersipu. Dengan gerakan cepat ia memunggungi Mitsuki yang sedang berusaha menahan tawa.

"Apanya yang keinginan terbesar? Bukankah kau menikahiku karena melindungiku dari bos mafia itu?"

"Benar, tapi satu hal yang harus kau ketahui bahwa aku menikahimu karena aku sangat mencintaimu."

"Kau pasti berbohong. Kita bahkan tidak saling mengenal sebelumnya."

"Tapi aku telah mengawasimu jauh sebelum ibumu menjualmu."

Sarada melirik Mitsuki saat sebuah lengan kekar tiba-tiba melingkar di pinggangnya. Hatinya tidak ingin berbohong bahwa ia sangat nyaman dan menyukai perlakuan suaminya ini. Bayangkan saja, sejak awal menikah Mitsuki bahkan sangat jarang menyentuhnya.

"Aku sering ke desa kecil itu. Terkadang aku juga melihatmu sedang menjajakan beberapa ubi dari atas bukit. Kau mungkin juga tidak memperhatikan bahwa Paman Suigetsu yang sering kehilangan Mikatsuki turut mengawasimu."

"Tapi mengapa harus aku? Di desa itu ada banyak anak gadis yang seumuran denganku bahkan lebih cantik."

"Karena aku hanya tertarik denganmu dan mereka semua tidak ada yang mampu menandingimu."

"Dasar!"

Mitsuki tertawa kecil. Ini sebuah keajaiban bisa mendengar tawa Mitsuki untuk pertama kalinya. Sarada merasakan hatinya yang menghangat karena tawa yang meski terdengar singkat dan pelan tapi ia cukup dibuat bahagia. Sudah cukup baginya membelakangi pria itu karena sesuai ucapan Mitsuki sebelumnya, ia tidak diperbolehkan memalingkan wajah darinya.

"Satu pertanyaan lagi untukmu."

"Apa?"

"Mengapa setiap aku bersamamu, aku selalu merasakan hal yang aneh seperti jantung yang berdetak kencang, kadang kehilangan kata-kata lalu seketika tubuhku melunglai? Sampai aku pernah dengan bodohnya bertanya pada Nona Karin apakah kau menguasai ilmu sihir yang mampu mengendalikanku!"

"Hanya ada dua kemungkinan, Sarada. Pertama, kau masih takut padaku dan kedua kau mencintaiku."

"Hah?!"

"Jadi, apakah kau mencintaiku?"

"E-entahlah."

Sarada telah banyak mempelajari hal tentang cinta. Itu adalah perasaan indah yang kadang bisa membuat seseorang bahagia dan kecewa. Sarada berusaha keras menemukan adanya cinta dalam dirinya namun ia kesulitan untuk itu. Sarada pernah membaca kisah-kisah cinta dalam buku novel yang pernah ia pungut di pinggir jalan. Alangkah indahnya cinta bila benar seperti itu dan alurnya serupa dengan yang ia baca. Sayang sekali ia memiliki ibu yang berusaha membuatnya tak mengenal cinta. Setiap orang pasti tahu apa itu cinta dan rasanya jatuh cinta tapi ibunya selalu menanamkan paham sesat bahwa laki-laki adalah makhluk yang gemar menumpahkan air mata kesedihan bagi perempuan. Laki-laki memiliki kuasa atas perempuan dan bebas memperlakukannya sesuka hati. Dengan mengingatnya, Sarada bukannya tidak mau berdekatan atau berteman dengan laki-laki. Ia hanya terbayang tentang gambaran yang ibunya berikan. Namun melihat sosok Mitsuki yang faktanya putra dari seorang penjahat kelas kakap, apa yang dikatakan ibunya sama sekali tak sesuai dengannya. Sarada sangat yakin bahwa Mitsuki tidak sama seperti ayahnya.

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Suigetsu dan yang lainnya sedang berusaha mengajak Mitsuki untuk bermain kartu untuk melepas penat. Mereka sangat mengerti bahwa semua kesulitan ini membuat tuan mereka berpikir terlalu keras jadi tidak ada salahnya bersenang-senang sejenak.

"Tapi Paman, aku tidak bisa bermain."

"Kami akan mengajarimu, tuan. Ayolah, sebentar saja."

"Maaf, aku benar-benar tidak ingin bermain."

Suigetsu berhenti memaksa dan beranjak pergi bersama yang lain karena kedatangan Mai. Mitsuki masih enggan menatap kakaknya namun tak melarang Mai mendekatinya dan duduk di sebelahnya.

"Apa lagi kali ini?"

"Hanya ingin meminta maaf atas segala kesalahanku selama ini. Kau adik kecilku tapi aku tidak pernah melakukan hal yang benar padamu."

"Itu sudah berlalu, bahkan aku tidak ingin mengingatnya lagi."

Mai mengeratkan genggaman tangannya. Sangat canggung berbicara pada Mitsuki yang bahkan sama sekali tak melirikkan matanya sedikitpun. Adik kecilnya benar-benar telah menjadi pria dewasa yang sangat dingin dan berwibawa, sangat berbeda dengan masa kecilnya yang rapuh dan mudah sekali menangis.

"Adik kecil sebenarnya aku kemari karena satu hal yang harus kukatakan padamu. Ini tentang kakak tertuamu, Log. Selama ini aku terus mendukungnya namun aku baru tahu bahwa dia telah melakukan hal yang sangat menyimpang. Dia mendorongmu ke jurang itu dan-"

"Dia membunuh orangtua kita."

"Kau tahu segalanya tapi mengapa kau tidak pernah kembali?"

Mitsuki merasa tidak perlu menjawab pertanyaan itu. Bahkan saat Mai menyadari kesalahan dan keburukan keluarganya ia masih menanyakan hal yang sudah pasti.

"Sejak awal keluarga kita selalu melakukan hal yang menyimpang. Organisasi mafia terbesar di negeri ini dan kengeriannya masih membayang hngga hari ini. Jangankan pada orang lain, ayahpun dengan teganya memperlakukan putranya layaknya seekor hewan."

"Itu karena ayah tidak menghendaki kelahiranmu dan terlalu memanjakan kami berdua. Siapa sangka bahwa akhirnya salah satu dari tiga bersaudara Ootsutsuki membunuh ayahnya yang tidak mudah dibunuh siapapun."

Mitsuki hanya memasang wajah datar menanggapi setiap ucapan Mai. Sesekali ia memejam erat untuk menghilangkan bayang-bayang kelam di pikirannya.

"Adik kecil, aku tahu kau menikahi Sarada untuk melindunginya dari Kak Log. Tindakanmu sangat benar tapi ketahuilah bahwa Kak Log sudah mengetahui hal ini. Entah bagaimana caranya dia mengetahui bahwa kau masih hidup dan datang menghabisi semua anggotanya yang melakukan kerusuhan."

"Lalu apa lagi yang kau ketahui?"

"Kau tahu bagaimana sifat Kak Log, dia ingin merebut Sarada darimu dan jika kau tidak menyerahkan istrimu, dia akan membumihanguskan negeri ini dan menghabisi keluarga kerajaan seperti yang dia lakukan 13 tahun yang lalu."




Yosh, jangan lupa vote dan komennya ya...🤩🤩🤩

Next...😘😘😘

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang