Mafia 23

73 12 0
                                    

"Adakah pesan terakhir yang ingin kau ucapkan, Mitsuki?"Ucap Log yang merasa telah mendapatkan kemenangan. Sangat mudah baginya untuk menghabisi adik kecilnya dengan pistol yang mengarah langsung ke kepala Mitsuki. "Hn, kurasa tidak."Sambungnya bersiap menarik tuas pistol, namun aksinya berhasil dihentikan oleh satu suara yang tiba-tiba muncul dari balik bukit.

"Hentikan!!! Berani-beraninya kau melakukan itu pada suamiku!!!"

Log tersenyum bahagia atas kedatangan wanita yang seharusnya menjadi miliknya. Tak hanya itu, adik perempuan yang tega menghianatinya juga ada bersamanya.

"Membunuh dua burung dengan satu batu. Ini cukup menarik."Ucap Log dengan kekehan mengerikan.

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Keberadaan Sarada membuat hatinya semakin rapuh. Mitsuki sama sekali tak menduga jika Sarada bisa menemukannya dengan mudah. Sekuat apapun Mai menarik mundur Sarada, wanita ini tetap bersikukuh menghentikan perlawanan antara MItsuki dan Log.

"Jangan sampai kau tertangkap."Lirih Mitsuki sebelum tubuhnya terhempas oleh tendangan Log. Mata onyx bergetar hebat menatap suaminya kesakitan sementara separuh anak buahnya terbunuh secara brutal dan sisanya berhasil ditundukkan oleh pihak musuh.

Mai terus berusaha membawa Sarada pulang namun wanita ini malah berlari kencang menghampiri Mitsuki. Mai berusaha menarik paksa Sarada dan sekali lagi entah kekuatan apa yang Sarada miliki, gadis itu berhasil lolos dari cengkraman kuatnya.

"Cepat bunuh semua para pemuda itu! Aku akan menuntaskan penderitaan adik-adikku!!!"Ucap Log dengan lantangnya. Ia kembali menarik tuas pistol yang kali ini mengarah langsung pada Sarada dan Mai. Keberadaan mereka sangat berguna untuk menambah penderitaan adik kecilnya. Awalnya dia memang ingin menjadikan Sarada sebagai miliknya, namun kini niat itu berubah. Sejak dulu Log selalu bahagia bila melihat Mitsuki diliputi kesedihan dan kesengsaraan. Dia ingin melihat kesengsaraan itu lagi sebelum benar-benar menghabisi Mitsuki.

"Selamat tinggal para wanita jalang."

Mai dengan sigap melindungi Sarada dengan memeluk tubuhnya. Tak masalah bila ia yang tewas menggantikan Sarada karena ia telah berjanji pada Mitsuki untuk menjaga istrinya. Setitik air mata mulai membasahi wajahnya kala meratapi nasibnya yang harus berakhir di tangan kakaknya sendiri. Mata ungu itu terpejam erat hingga suara dentuman peluru yang dilepaskan berdesing nyaring. Di saat yang sama Mai menyadari bahwa peluru itu tak sampai menembus tubuhnya, melainkan menghujam adik kecilnya yang kini tengah melindungi mereka berdua.

"Mitsu..ki.."Lirih Sarada yang menyaksikan langsung betapa jahatnya seorang kakak yang berusaha membunuh adiknya. Tubuh kokoh itu perlahan limbung merasakan segala rasa sakit di sekejur tubuhnya. Mai tak mampu berkata-kata menatap adik kecilnya yang tersungkur di kakinya.

"Pemandangan yang sangat mengharukan, tapi aku tidak akan puas bila aku belum membuatmu semakin menderita, adikku."

"Sudahi permusuhan ini, Kak Log!!! Dia adikmu juga!! Kakak, ku mohon jangan membuatnya semakin menderita!!!"

"Inilah yang membuatku muak padamu, Mai. Kita bertiga terlahir dari keluarga mafia. Harusnya kau tahu bahwa kita bisa melakukan apapun termasuk menghabisi para penghalang yang bahkan berasal dari keluarga kita sendiri!!! Ah, itu tidak benar... Dia bukan adikku tapi seorang bajingan yang harus ku musnahkan!!!"

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang