Mafia 26

99 10 3
                                    

"Apakah itu artinya kita bisa berteman? Kita bisa saling mengenal lebih jauh lagi."

"Itu tergantung keputusanmu, Yang Mulia Raja."

Mitsuki berbalik meninggalkan Raja Uzumaki namun langkahnya terhenti demi sebuah kalimat dari Sang Raja.

"Kerajaanku akan selalu menyambut kedatanganmu dan disaat itu tiba aku ingin kau memanggil namaku sebagai seorang teman."

Mitsuki tersenyum samar. Ada sedikit kebahagiaan yang muncul dalam benaknya. Sungguh, bahkan ia sudah lupa kapan terakhir dia memiliki teman sebelumnya.

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Mai memutuskan untuk tinggal dua hari lagi dengan mereka berdua. Setengah bulan tinggal bersama memang tidak sebanding dengan 18 tahun pencarian adik kecilnya, namun Mai sudah cukup mendapat banyak kebahagiaan di rumah besar ini. Keinginannya untuk bertemu Mitsuki dan mendengar pria itu memanggilnya lagi dengan sebutan kakak sudah terbayar lunas. Tidak ada kata yang sanggup menggambarkan betapa berharganya setengah bulan yang ia miliki bersama Mitsuki dan Sarada.

"Berhentilah bertingkah seperti anak kecil!"

"Ayo tangkap aku kalau kau bisa!"

Pemandangan dimana adik kecilnya bisa hidup bahagia seperti ini takkan pernah ia lupakan. Mitsuki terlalu bahagia mengejar Sarada di bawah rambatan tanaman anggur dan berbagai macam tanaman perdu yang tumbuh subur di tanah belakang rumah yang terpisah oleh pagar kecil.

"Adik kecil, jangan terlalu memaksakan diri! Kau belum sepenuhnya pulih!"

"Mengaku saja bila kakak iri padaku!"

"Ah, dia semakin menjadi-jadi!"

Mitsuki berhasil menangkap tubuh mungil Sarada sembari membuat kakaknya menyingkir karena adegan manis yang dia buat.

"Sepertinya hubunganmu dengan Kak Mai semakin baik saja."

"Sebenarnya aku masih kesal padanya, tapi kau pernah berkata bahwa aku harus memaafkan kesalahan kakakku. Lagipula kulihat Kak Mai memang telah berubah."

"Jangan terlalu lama."

"Apa?"

"Kesal pada Kak Mai."

"Hn, baiklah."

💞

💞

💞

Mafia

💞

💞

💞

Mai melepas Sarada dalam dekapannya. Sesuai keinginannya, pagi ini ia akan pergi mencari tujuan hidupnya di suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi.

"Kak Mai jangan pergi."Ucap Sarada yang hendak menangis melepas kakak iparnya

"Oh, Sarada jangan memasang wajah sedih seperti itu."

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang