Bab 2

80 14 0
                                    

//Sumber Penyakit Hati//.
----
Perdebatan tentang menikah,masih terus berlanjut dengan Ayah yang akan tetap memperkenalkan aku dengan seorang cowok untuk saling mengenal terlebih dulu.Mungkin karna raga ku sudah lelah dan tidak berfikir panjang,akhirnya aku mengiyakan permintaan Ayah yang satu ini dengan mengajukan beberapa syarat pastinya.Aku hanya ingin Ayah menasehati Anin untuk menghargai perjuangan ku selama ini,maka setelah itu aku akan langsung mengiyakan untuk dipertemukan.

Walaupun aku sendiri masih bingung,
sebenarnya perasaan ku akan ikhlas atau tidak? Hati ku masih belum bisa berdamai dengan diri sendiri,kalau sampai penyakit hati ku kembali kambuh.

Sebelum bisa berdamai,aku tidak ingin punya hubungan yang serius dengan laki-laki lain karna takut mengecewakan nantinya dengan aku yang masih beku masalah cinta.Aku takut membangun chemistry dari awal,karna aku masih belum bisa menerima kehadiran laki-laki lain selain Ayah untuk ku saat ini.Tapi mungkin dengan diperkenalkan seperti ini,semoga saja ya bisa membuang pikiran negatif yang ada di otak ku.

“hai,Nuga bukan?"dia mengangguk.

"maaf ya telat”kataku sudah duduk disalah satu cafe dekat tempat ku kerja.

Dengan menguatkan hati,akhirnya aku menyetujui untuk bertemu dengan seseorang kenalan Ayah yang sepertinya sudah menunggu ku cukup lama.

“lagi sibuk ya?”aku mengangguk kecil masih sambil baca buku menu.

“Mbak saya mau nasi goreng ekstra pedas satu,terus kentang goreng juga satu,minumnya jus jambu.Oh iya sama pancake coklat deh boleh”kataku menyebutkan menu yang hanya terlihat asal saja,ku lirik wajahnya orang yang di depanku ini sangat kaget.

“kamu yakin mau makan itu semua?”aku mengangguk mantap tapi dia hanya tersenyum saja,loh bukannya ilfeel kok malah senyum sih?.

“pasti Ayah kamu sudah cerita tentang saya ya,tapi kalau kamu mau nanya sesuatu boleh aja kok”katanya selagi kami sedang menunggu pesanan datang maksudnya pesanan ku saja lebih tepatnya.Cowok berseragam coklat ini sudah memajukan posisi duduknya lalu tersenyum lagi.

“aku mau ketemu sama kamu demi Ayah,tapi kalau sebenarnya Mas berat untuk dijodohkan saya gakpapa kok untuk dibatalin serius deh”kataku yang semoga saja dengan berkata seperti ini membuat dia membatalkan perjodohannya.

“tapi kalau ternyata saya mau gimana?”what??ini Ayah kenapa milihin cowok yang begini sih? Meskipun terkesan cuek,percayalah kalau dijodohkan seperti ini pasti lebih sulit lagi membangun chemistry yang baik diantara kita...

Telepon dari Ghina kali ini menyelamatkan ku dari suasana yang mulai canggung,
maka kali ini aku bisa memberi alasan untuk pergi dari sini.Padahal sebenarnya memang Ghina yang menyarankan ku bersikap demikian agar cowok yang akan dijodohkan dengan ku ini bisa ilfeel.Aku tidak sepenuhnya sanggup makan sebanyak itu.Tapi memang sudah rencana ku dan Ghina untuk menelpon tentang masalah kerjaan,padahal itu hanya sebuah akal-akalan jahat saja untuk mengakhiri hubungan yang belum sempat dimulai dengan cowok ini.

“maaf banget ya aku harus balik lagi keatas karna ada pasien yang tiba-tiba kambuh,semoga masih ada kesempatan lain ya”kataku langsung beranjak pergi,
yang sebelumnya tentu kebagian kasir untuk membayar semua pesanan ku dan Nuga tadi tapi untuk makanannya akan diantar nanti ke ruangan ku.

Paling tidak aku sudah menyanggupi permintaan Ayah sekali ini.Karna aku sangat yakin,kalau setelah ini Nuga akan berubah pikiran untuk tidak akan menyetujui perjodohan dengan ku.

“hai Anika Putri kesayangannya Mbak Azel”kataku sudah mengunjungi pasien gangguan jiwa kesayangan ku ini.
Sebenarnya Anika sudah membaik,tapi terkadang kalau dia melihat jarum suntik membuat trauma itu kambuh kembali.

Permata (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang