Bab 19

79 8 0
                                    

//Awards//.
----
'life goes on,even though sometimes there are changes'.Hidup terus berlanjut,bahkan terkadang ada perubahan dalam hidup.
Atau,ketika kita harus melalui keadaan yang sulit sekalipun.

Aku yakin dengan kalimat itu,yang menjadi prinsip dalam hidup ku.Sesulit apapun permasalahan dalam hidup mu,
menangis boleh kok karna hal itu wajar saja,asal jangan menyerah!. Karna kehidupan terus berlanjut,pastinya kalau sedih berkepanjangan juga tidak baik untuk kehidupan kita.

Percayalah,bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.Memang tidak secepat itu,tapi waktunya pasti tepat kok.Hidup selanjutnya menuntut ku untuk tetap menyembuhkan pasien terutama pasien VIP,yang dimana waktu ku disini sisa seminggu lagi.Dengan keadaan ada yang berubah dari ku yaitu,aku harus lebih hati-hati mulai saat ini karna ada satu nyawa didalam perut yang harus ku jaga.
Apalagi dengan kondisi setiap hari aku harus naik turun tangga,yang membuat Mas Nuga terkadang khawatir secara berlebihan.

Mungkin sikapnya memang baik untuk ku,tapi aku tidak menyangka bahwa dia senekat itu.Setelah akhirnya beberapa orang disini tau,kalau aku sedang hamil termasuk Pak Anwar.Tiba-tiba,aku dipindah alihkan tempat tugasnya jadi di bagian lantai dasar.Yang dimana,aku hanya boleh sekali saja dalam menangani pasien dilantai atas.Setelah itu,aku harus merekap laporan dan lain-lainnya di ruangan khusus di lantai dasar ini.Yang bisa dikatakan,akhirnya aku mengiyakan usulan Mas Nuga -demi kebaikan-,dengan syarat aku ajak Ghina dan Putri juga.

"yuk makan siang"aku kaget mendengar suara dari arah belakang.Setelah ku lihat benar saja,ternyata Mas Nuga yang datang dengan membawakan makanan dari kantin untuk ku.

"Ghina sama Putri udah duluan ke kantin,aku mau nyusul mereka"kataku yang tadi hendak pergi.

"kamu makan sama aku,biar kamu gak cape jalan sayang"entah sudah berapa kali khawatirnya Mas Nuga seperti ini.

"habis istirahat,tugas kamu masih dilantai sini kan Zel?"tanyanya disela-sela kami masih makan.

"iya Mas sayang,tenang aja ya aku mau langsung rekap laporan disini sehabis makan"jawabku yang akan membuang sampah,tapi langsung diambil alih padahal tempat sampahnya tidak jauh.

"terus,Mas habis istirahat gak ada tugas?"tanyaku mulai merasa risih,
begitu Mas Nuga masih menemani ku selesai makan.

"ada sih,paling nanti aku mau rekap laporan juga.Selagi bisa nemenin kamu,
aku mau disini dulu ah"jawabnya dengan masih santai di kursinya,yang langsung ku tanggapi dengan memutar bola mata kearahnya.

"terus,ini gimana caranya aku mau lanjut kerja coba? Lama-lama jadi gak fokus nih"kataku dengan nada kesal,Mas Nuga semakin mendekatkan duduknya kearah ku.

"ada yang susah emangnya?"ckc gak peka banget sih..

"bukan itu Mas suami"jawabku greget.

Lalu aku memegang kedua tangannya,"kalau diliatin terus,gimana kerjaan aku selesai? Jadi,Mas kembali ke ruangan aja ya?"kataku memohon,yang dibalas dengan dengusan tawanya yang cukup keras.

"iya-iya sayang,tapi jangan terlalu cape ya"aku langsung mengangguk,sebelum dia keluar sempat mencium kepala ku yang terbalut jilbab biru ini.

Selesai berurusan dengan Mas Nuga,
akhirnya aku bisa merekap laporan yang kemarin bersama Ghina dan Putri juga pastinya.

Oh iya,sehubungan sudah tidak ada Mbak Ananta disini,jadi Pak Anwar mengambil alih sebagai mentor kami langsung.Jadi kalau untuk revisi laporan sebelum ditanda tangan,langsung bisa di diskusikan ke Pak Anwar.Tapi ternyata khusus hari ini karna Pak Anwar sedang ada urusan,tugasnya diambil alih oleh Mas Nuga.Yang entah atas dasar apa Mas Nuga yang menangani permasalahan laporan tahanan hari ini.Atau memang dia sedang tidak sibuk kali ya,yang dimana dia juga sudah berpengalaman di bidang ini.

Permata (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang