Minimal 455 votes, minimal 200 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!
👩🏻🏫
"Aku udah di apartemen, La. Maaf ya, ketoprak kamu nggak bisa aku kasih ke kamu, aku buru-buru pulang soalnya." kata Gwen melalui telepon. Gwen menjauhkan ponselnya dari kuping karena sudah selesai berbicara dengan Jayla.
Gwen pergi ke dapur untuk menyiapkan air dingin yang akan ia gunakan untuk mengompres luka lebam Morgan. Morgan sendiri sedang duduk di sofa, menatap lurus ke televisi yang tidak menyala.
Gwen duduk di sebelah Morgan lalu mencelupkan kain ke wadah yang berisi air dingin dan mulai mengompres luka lebam Morgan tanpa mengatakan apa-apa.
Morgan menatap Gwen lalu menatap ke arah lain, terus seperti itu karena ada satu kata yang ingin ia keluarkan tetapi sulit untuk ia lakukan. Kata itu adalah kata maaf.
"Buka seragam kamu, biar langsung dicuci." ujar Gwen seraya menjauhkan kain dari bagian mata Morgan.
Morgan membuka seragamnya yang kotor dan menyisakan kaus berwarna putih lalu ia berikan pada Gwen. Gwen pergi seraya membawa seragam Morgan dan akan ia cuci dengan menggunakan tangan walaupun ada mesin cuci, Gwen merasa lebih puas mencuci dengan menggunakan tangan.
Seraya mengompres lukanya, Morgan memperhatikan gaya berjalan Gwen yang tidak seperti biasanya. Morgan memejamkan mata karena kepalanya terasa pusing, entah karena terlalu memikirkan kesalahannya pada Gwen atau karena pukulan yang ia dapatkan.
👩🏻🏫
Morgan pergi ke dapur dan ia lihat Gwen sedang mengeluarkan bahan-bahan untuk memasak dari kulkas. "Gue mau delivery makanan aja."
Gwen menoleh sejenak lalu mengangguk sambil memperhatikan isi kulkas. "Ya udah."
Morgan memperhatikan Gwen yang memasukkan beberapa bahan-bahan yang perempuan itu keluarkan ke dalam kulkas tetapi untuk dada ayam, sayur kangkung yang belum dimasak, masih berada di atas meja dapur.
Morgan sengaja ingin memesan makanan agar Gwen tidak masak setelah melihat Gwen kesulitan dalam berjalan. Tetapi, mengapa sekarang Gwen sudah mencuci dada ayam itu?
"Lo mau pesen makanan apa?"
Gwen menoleh. "Kamu aja, aku mau masak sendiri makanan aku." jawab Gwen sambil tersenyum.
Gwen masih bisa tersenyum untuk Morgan dan Morgan tidak senang melihatnya karena itu hanya membuat rasa bersalah Morgan bertambah tanpa henti.
Morgan sudah memegang ponselnya sambil memperhatikan Gwen yang masih mencuci dada ayam. Morgan beralih menatap layar ponselnya di mana ia baru saja mendapat notifikasi pesan dari Aiko dan Morgan mengabaikannya.
"Emang lo mau masak apa?"
"Tumis kangkung, dicampur sama dada ayam."
"Gue makan itu aja."
Gwen diam sejenak. "Makan? Makan masakan aku? Ya udah, biar aku sekalian bikin udang goreng tepung."
"Nggak usah, yang tadi aja."
Gwen mengurungkan niat untuk membuka kulkas dan menatap Morgan yang sedang memainkan ponsel laki-laki itu. Gwen tersenyum dan melanjutkan kegiatannya.
👩🏻🏫
Morgan mengeluarkan kotak bekal dari tasnya dan baru sadar benda itu ada di dalam tas. Morgan menatap teman-temannya yang tertawa begitu melihat Morgan memegang kotak bekal berwarna merah muda.
"Sejak kapan Morgan anak dari King Dexter of Voxeoston bawa bekel?" tanya Ben sambil tertawa.
"Ini punya Driz! Pasti nyokap gue salah masukin." kilah Morgan karena ia tahu jika kotak bekal itu adalah milik Gwen.
"Yaelah, segala bilang punya Driz. Abis dikeroyok tiba-tiba aja jadi anak mami." cibir Natta.
Morgan membuka kotak bekal itu yang berisi sandwich kesukaan Morgan.
"Morgan, yuk kita ke kantin." ajak Aiko yang baru saja datang ke kelas Morgan. "Lho, kamu udah mulai bawa bekal?"
"Iya, Ai, Morgan udah mulai bawa bekel, mana kotaknya warna pink lagi. Gue sih suka warna pink, tapi warna pink yang ada di cewek." ujar Natta membuat Ben kembali tertawa.
"Ini punya Driz, nyokap gue salah masukin pasti. Ya udah, lo aja nih yang makan." Morgan memberikan kotak bekal itu pada Aiko.
"Nggak papa? Aku makan di sebelah kamu boleh?"
Morgan mengangguk lalu menarik kursi Natta ke dekatnya. Aiko pun duduk di sebelah Morgan dan mulai memakan sandwich yang Gwen buat untuk Morgan.
"Udah ah, cabut-cabut." Ben menepuk-nepuk bahu Natta dan Vincent saat melihat Morgan mulai menggoda Aiko.
Gwen yang sempat mengajar di kelas Morgan kembali masuk karena botol minumnya tertinggal di meja guru. Langkah Gwen melambat melihat Morgan duduk bersebelahan dengan Aiko seraya Morgan menyelipkan rambut Aiko ke belakang telinga.
Morgan menoleh ke arah Gwen dan tangannya secara perlahan menjauh dari rambut Aiko sambil saling tatap dengan Gwen.
Gwen merasa sangat kecewa karena sandwich buatannya dimakan oleh Aiko. Tanpa menatap Morgan lagi, Gwen segera mengambil botol minumnya dan keluar dengan langkah yang sedikit terburu-buru.
👩🏻🏫
Morgan pulang bersama Gwen dengan menggunakan mobil, di dalam mobil mereka saling diam, hanya alunan musik yang terdengar di dalam sana. Morgan terus saja melirik Gwen yang ia yakini sedang kecewa kepadanya.
Morgan berdeham. "Gue udah kenyang, daripada gue buang, lebih bagus gue kasih Aiko."
Gwen menoleh lalu tersenyum sambil mengangguk.
Morgan menghela napas panjang melihat reaksi Gwen. "Lo bisa nggak sih nggak usah senyum segala? Pura-pura nunjukin kalo lo baik-baik aja? Kalo lo mau marah, ya udah, marah aja."
Gwen memalingkan wajah pada jendela mobil. "Aku marah pun kamu nggak akan sadar." balasnya dengan nada bergetar dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Morgan terdiam.
"Nggak papa kalo kamu mau berduaan sama Aiko, kalo boleh jujur, aku sakit hati ngeliat kamu berduaan sambil mesra-mesraan sama Aiko, telfonan di depan aku sambil kamu rayu dia, ketawa-ketawa, aku sakit hati. Kalo kamu masih mau lakuin itu semua, silakan. Tapi tolong, tolong jangan di depan aku, Morgan." kata Gwen dengan air mata yang sudah mengalir di pipi.
"Nggak papa kalo kamu mau selingkuh, main sama perempuan lain di belakang aku, sama Aiko. Nggak papa, beneran. Kenapa? Karena aku udah tau gimana perasaan kamu ke Aiko, kamu aja yang nggak tau gimana perasaan aku. Kalo kamu mau tau, aku selalu ngerasain yang namanya sakit di sini, di hati aku." Gwen menunjuk dadanya.
Gwen menghapus air matanya. "Aku mohon, hargai perasaan aku dengan cara kamu cukup selingkuh di belakang aku." kata Gwen dan Morgan sendiri terus diam.
👩🏻🏫👩🏻🏫👩🏻🏫
Qotd: kalo kalian jadi Gwen, Morgan bakal kalian apain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Own Teacher [COMPLETED]
Teen Fiction"Morgan, tolong nikahi saya." Morgan tertawa keras setelah mendengar permintaan gurunya yang masih muda itu. Walaupun cantik, masih muda, dan sudah pasti pintar. Morgan tidak bisa memenuhi permintaan sang guru karena menikah dengan guru sendiri adal...