Minimal 500 votes, minimal 230 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!
👩🏻🏫
Morgan dan Gwen sama-sama keluar dari mobil lalu masuk ke rumah Claire karena mereka akan merayakan ulang tahun wanita itu, di sana keluarga Morgan sudah berkumpul.
"Panjang umur, Oma." kata Gwen sambil memeluk Claire.
"Makasih! Ya ampun, ngapain sih bawa kado segala?" tanya Claire melihat Gwen memegang kotak kado berwarna abu-abu.
Gwen tertawa, "nggak enak dong kalo nggak bawa apa-apa." jawab Gwen sambil menyerahkan kado tersebut.
"Mi, langsung mulai aja ayo." ujar Winnie sambil menghidupkan lilin.
Claire duduk dengan kue yang berada di depannya dan tersenyum haru seraya saling bergenggaman tangan dengan Zion ketika anak, menantu, dan cucu-cucunya mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
"Happy birthday, Oma..." Gwen ikut bernyanyi sambil memeluk Driz dari belakang dan memegang kedua tangan Driz dengan anak itu berdiri di kursi.
Selesai mereka bernyanyi, Claire langsung meniup lilin dan tiba-tiba saja Driz menangis.
"Sehalusnya tunggu Dliz! Dliz mau tiup lilinya!" seru Driz.
"Lah, yang ulang tahun oma, Eksposis!" balas Morgan.
"Tapi Dliz mau tiup lilin juga, Malih!" Driz mendorong Morgan.
"Iya-iya, Driz ikut tiup lilin." Zion mengambil pematik api lalu ia hidupkan lagi lilin itu.
"Satu, dua, tiga." Hitung Claire lalu kembali meniup lilin bersama Driz.
"Yeey!" Driz tersenyum sambil bertepuk tangan dan senyumnya menghilang melihat Zion mencium Claire.
Plak!
Zion terkejut sambil menatap Driz dengan membulatkan mata lantaran bibirnya dipukul. Yang lainnya juga ikut terkejut sekaligus bingung atas tindakan anak itu.
"Bisa-bisanya ciuman di depan anak kecil." kata Driz membuat mereka terdiam tetapi tak lama tertawa.
Driz memang tidak suka melihat orang berciuman di depannya, termasuk melihat ayah dan ibunya berciuman. Jika Dexter dan Winnie ingin berciuman, maka mereka harus melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
👩🏻🏫
"Kak Gwen kenapa nggak bawa kado untuk Dliz?"
Gwen menatap bingung Driz. "Emang Driz juga ulang tahun? Barengan sama oma?"
"Enggak, tapi Dliz juga mau kado. Dliz olangnya suka ili soalnya."
Gwen tertawa sambil mencubit gemas pipi chubby Driz. "Oke, besok kakak kasih Driz kado."
"Hole! Dliz pengen punya kakak, untung aja Dliz udah punya kakak ipal. Soalnya punya abang nggak selu. Abang peltama Dliz itu jelek! Bodoh! Pelit! Suka kentut blot!" Driz melirik sinis Morgan yang sedang makan sementara Gwen hanya menemani laki-laki itu karena Gwen sempat makan bersama Winnie dan Claire.
"Driz kenapa tau-tauan soal kakak ipar? Hm?" tanya Gwen.
"Tau dong, Dliz ini gaul, selalu up to date kalena Dliz selalu liat toktik. Dliz juga udah punya handphone sendili, dibeliin daddy dan handphone kelualan telbalu. Bental, Dliz ambil sama mami." Driz turun dari kursi lalu berlari keluar dari ruang makan di mana di sana hanya ada Morgan dan Gwen saja. Yang lainnya sedang berkumpul di ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Own Teacher [COMPLETED]
Novela Juvenil"Morgan, tolong nikahi saya." Morgan tertawa keras setelah mendengar permintaan gurunya yang masih muda itu. Walaupun cantik, masih muda, dan sudah pasti pintar. Morgan tidak bisa memenuhi permintaan sang guru karena menikah dengan guru sendiri adal...