Akun Instagram keluarga besar Arkan👇🏻
👩🏻🏫
"Driz, lu masih kecil tapi bibit-bibit cabe mulai terlihat, ya." Mata Morgan sakit melihat Driz hanya mengenakan singlet dan celana dalam saat bermain bersama teman-teman anak itu.
"Abang pasti ili kalena nggak bisa main pake singlet sama sempak." Driz menunggingkan bokongnya sejenak lalu masuk ke dalam rumah.
"Bukan masalah iri. Kalo kulit Driz jadi gosong gimana? Dikira orang anak pungut ntar." Morgan berjalan di belakang adiknya.
Driz balik badan. "Dliz emang mau kulit Dliz jadi eksposis!"
Morgan tertawa. "Eksotis, bocah!"
Driz memukul paha Morgan. "Heh! Dliz masih kecil jadi wajal kalo salah ngomong, dasal olang gila! Liat aja ntal malem, Dliz bakal kentut blot di depan muka abang!"
"Nih, sekarang kentut aja nih di depan muka abang." Morgan berbaring terlentang di lantai dan Driz yang sudah menjauh langsung mendekati Morgan.
Plak!
Driz memukul wajah Morgan lalu berlari sambil tertawa.
Morgan menghela napas. "Nyesel gue minta adek cewek waktu itu."
👩🏻🏫
"Ai, mau pulang bareng nggak?"
"Boleh, tapi aku mau mampir ke toko buku, kamu mau temenin aku emang?" tanya Aiko balik pada Morgan.
"Mau lah, ya kali gue nggak mau. Gue bawa motor, nggak papa, 'kan?"
Aiko beranjak sambil memakai tas. "Nggak papa kok. Emangnya kamu pikir aku bakal gimana sampe kamu nanya kayak gitu?"
"Lo nggak takut rambut lo acak-acakan karena angin?"
"Enggak kok." Aiko menggeleng.
"Lagian kalo acak-acakan, ntar bakal gue rapiin." Morgan menyentuh kepala Aiko yang di balas senyuman oleh gadis itu.
"Selamat siang, Bu." sapa Aiko pada Gwen.
"Bu Gwen, PR saya udah ada di meja ibu. Saya nggak mau nilai saya seratus yang artinya nolnya cuma dua, saya mau nolnya yang banyak, harus banyak." ucap Morgan sambil memberikan finger heart pada guru matematikanya.
"Oke, nolnya bakal ibu kasih yang banyak, nol tanpa angka satu di depannya." balas Gwen membuat Morgan melotot tetapi terus berjalan.
👩🏻🏫
"Ai, lo serius nih belum mau pacaran?" tanya Morgan di mana mereka sedang berada di salah satu food court yang ada di mall.
"Aku sama sekali nggak ada kepikiran untuk pacaran, Morgan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Own Teacher [COMPLETED]
Ficção Adolescente"Morgan, tolong nikahi saya." Morgan tertawa keras setelah mendengar permintaan gurunya yang masih muda itu. Walaupun cantik, masih muda, dan sudah pasti pintar. Morgan tidak bisa memenuhi permintaan sang guru karena menikah dengan guru sendiri adal...