Marry My Own Teacher-29

8.3K 1.3K 504
                                    

Minimal vote 590, minimal komen 350 (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!

👩🏻‍🏫

Morgan melemparkan kunci motornya di tempat tidur sambil memikirkan Gwen, Morgan pergi ke balkon kamar dan menautkan kedua tangan dengan pembatas balkon yang menjadi penopang tangannya.

Bagaimana Gwen sekarang? Pertanyaan itulah yang terus berputar di kepala Morgan.

Saat melihat Gwen dan Aiko bersama, Morgan langsung teringat dengan Gwen yang datang berdua dengan Edgar ke kantin sekolah. Hal itulah yang membuat Morgan lebih memilih menyelamatkan Aiko di mana kini Morgan menjadi tidak tenang atas aksinya yang lebih memilih Aiko.

Morgan menghela napas, Morgan bingung harus melakukan apa. Menghubungi Gwen? Atau mencari Gwen? Walaupun keduanya berbeda, tetap saja sulit untuk Morgan lakukan.

Morgan menatap jam tangannya dan belum ada tanda-tanda Gwen tiba di apartemen. Morgan meremas rambutnya di mana sepertinya Gwen akan sangat membenci Morgan setelah ini.

Siang berganti malam, Morgan menjadi frustrasi karena Gwen belum juga pulang. Morgan gelisah, terus berada di depan pintu apartemen berharap pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok Gwen.

Morgan belum menghubungi Gwen karena alasan gengsi, tetapi karena Gwen tidak kunjung pulang, Morgan terpaksa membuang rasa gengsinya.

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif..."

"Sial." umpat Morgan sambil meremas ponselnya. "Lo ke mana sih, Gwen?" Morgan menghela napas kasar.

Dari siang hingga malam, Morgan belum ada makan karena terlalu sibuk memikirkan Gwen sampai Morgan tidak merasakan yang namanya lapar.

Morgan mengambil kunci mobil lalu keluar dari apartemen untuk mencari Gwen tanpa bantuan siapapun, Morgan harap ia bisa menemukan Gwen dan Morgan berjanji akan meminta maaf kepada perempuan itu, istrinya.

👩🏻‍🏫

Morgan gagal menemukan Gwen hingga membuat Morgan menjadi lebih frustrasi lagi. Selain gagal menemukan Gwen, Morgan juga selalu gagal menghubungi perempuan itu. Morgan bersama ketiga temannya sedang berada di apartemen Natta setelah selesai ujian di sekolah.

"Kenapa lo?" tanya Ben pada Morgan.

"Pusing gue." Morgan mengacak-acak rambutnya.

"Orang nggak punya otak kayak lo bisa pusing juga?" tanya Vincent membuat Morgan yang sedikit menunduk langsung menatap laki-laki itu.

"Gils, Bro." Ben tertawa seraya mendorong Vincent dengan perlahan untuk menjauh dari Morgan.

"Lagi PMS lo?" tanya Natta setelah mendengar ucapan Vincent tadi, tidak biasanya Vincent melontarkan kalimat kasar tanpa alasan yang jelas.

"Lo apaan sih?" Morgan bertanya seraya mengerutkan dahi.

"Woi, Vin!" seru Natta yang semula sedang duduk langsung beranjak untuk menahan Vincent yang hendak memukul Morgan, Ben juga menahan Vincent.

"Lepas! Lepasin gue!"

"Lo kenapa sih?! Tiba-tiba mau pukul Morgan, kerasukan lo?" tanya Ben yang masih menahan Vincent.

"Gila lo, ya?" Morgan menatap bingung Vincent.

"Lo! Lo yang gila, Bangsat! LO NIKAH SAMA BU GWEN!" seru Vincent membuat Natta dan Ben membulatkan mata sedangkan Morgan terdiam.

Natta tertawa, "bercanda lo nggak lucu. Udah-udah, gue orangnya pemales, jangan bikin apart gue berantakan." Natta meremas bahu Vincent.

"Gue nggak bohong, Nat! Bu Gwen udah cerita ke gue waktu gue nolongin Bu Gwen!"

"Di mana Gwen?" tanya Morgan.

"Vincent!" seru Natta dan Ben bersamaan karena Vincent berhasil menerjang bahkan memukul wajah Morgan. Baru sekali pukulan, Vincent kembali ditahan oleh Ben dan Natta.

"LO NIKUNG GUE! PALING PARAH, LO BIKIN BU GWEN TERSIKSA SELAMA JADI ISTRI LO!"

"Beneran nggak sih, anjing?" tanya Ben yang tidak lagi menahan Vincent.

Morgan yang sempat terjatuh, mulai bangkit berdiri. "Di mana Gwen?"

Vincent kembali menyerang Morgan, Natta dan Ben diam saja karena mereka sudah lelah. Bukan hanya Vincent yang menyerang, Morgan juga ikut menyerang Vincent dengan melayangkan pukulan.

"Di mana Gwen?!" tanya Morgan seraya menahan satu tangan Vincent yang sedikit lagi menyentuh wajahnya.

"Enggak, nggak akan gue kasih tau. Tapi gue bakal kasih tau Aiko kalo lo udah nikah sama guru lo sendiri." Vincent tersenyum pahit.

Morgan kembali memukul Vincent dan Vincent tidak tinggal diam, kedua laki-laki itu berusaha saling melayangkan pukulan. Morgan kesal dengan ucapan Vincent barusan dan Vincent kesal lantaran merasa Morgan sudah menikungnga.

👩🏻‍🏫

"Dia lebih pilih bawa Aiko daripada istrinya sendiri sampe kepala Bu Gwen berdarah karena kena batu." Vincent menatap lurus Morgan di mana wajah mereka sama-sama terluka.

"Bener yang Vincent bilang? Lo nikah sama Bu Gwen?" tanya Natta.

Morgan menyentuh sudut bibirnya dengan jempol lalu menatap jempolnya yang sedikit berdarah. Morgan menganggukkan kepala.

"Jadi selama ini lo berduaan sama Aiko, Bu Gwen tau?" tanya Ben dan Morgan kembali mengangguk.

"Pengkhianat." kata Vincent seraya tersenyum.

"Gue nggak pengkhianat! Gue juga ngerasa nggak enak sama lo, Vin. Apalagi ke Aiko. Gue nikah sama Gwen karena kemauan nenek dia."

Vincent mengangguk, "Bu Gwen juga udah cerita bagian itu. Kalo lo emang ngerasa nggak enak ke gue, seharusnya lo nolak nikah sama Bu Gwen."

"Sat! Lo pikir segampang kayak lo kentut?" Morgan tertawa sambil menggelengkan kepala. Morgan menoleh dan mengumpat di dalam hati melihat Aiko datang setelah Natta membukakan pintu.

"Gue yang telfon Aiko untuk ke sini, keberatan?" tanya Vincent.

"Ya ampun, muka kalian kenapa luka-luka?" Aiko menatap bergantian wajah Morgan dan Vincent.

"Ada yang mau Morgan bilang sama lo." Vincent menatap Morgan. "Lo bilang ke Aiko sekarang, atau gue aja yang bilang?"

"Bilang soal apa?" Aiko menatap Morgan.

Morgan diam dengan rasa bingung yang melanda, bagaimana jika Aiko menjauhinya setelah ini?

"Lo nggak mau ngomong?" tanya Vincent.

Morgan menatap tajam Vincent lalu melemparkan bantal sofa pada Vincent dan laki-laki itu hanya tertawa.

"Ada apa sih sebenernya?" Aiko menatap Morgan berserta teman-teman Morgan. "Morgan, ada apa?" tanya Aiko.

Morgan menghela napas panjang.

"Morgan udah nikah sama Bu Gwen." kata Vincent membuat Aiko terkejut sementara Morgan diam saja.

👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫

Qotd: apa yang kalian harapin abis ini?

Marry My Own Teacher [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang