Chapter selanjutnya di unpublish secara TEMPORARY, tersedia dalam bentuk pdf. hanya open order lewat WhatsApp +62 857‑6117‑5774
👩🏻🏫
Morgan masih memeluk Gwen dan Gwen sendiri sudah tenang, tidak lagi menangis. "Maaf." kata Morgan dengan pelan dan Gwen dapat mendengarnya karena bibir Morgan berada dekat dengan telinganya.
Gwen ingin menjauh dari Morgan tetapi Morgan menahannya, khususnya kepala Gwen untuk tetap bersandar di bahu Morgan.
"Gue minta maaf."
"Maaf untuk kesalahan kamu yang mana?" tanya Gwen dan sempat membuat Morgan terdiam.
"Semuanya." jawab Morgan.
"Kalo boleh jujur, aku ngerasa biasa aja denger kamu minta maaf. Nggak seneng, nggak kesel. Tapi, makasih karena kamu mau ngomong maaf." Gwen sedikit menjauh dari Morgan dan Morgan tidak menahannya lagi.
Morgan memperhatikan wajah Gwen. "Di pipi sebelah mana laki-laki itu cium lo?"
"Kiri." jawab Gwen lalu tertegun karena Morgan mencium pipi kirinya. "Kenapa kamu cium pipi aku?"
"Nggak boleh? Lo istri gue, 'kan?"
"Kamu akui aku istri bukan hari ini aja, 'kan?" tanya Gwen balik.
"Gwen, tanpa gue harus pake bilang, lo emang istri gue kali."
Gwen diam lalu memeluk Morgan. "Tapi, aku masih berharap omongan nenek aku bener, kamu bisa jaga juga lindungi aku." Gwen mendongak menatap Morgan. "Apa kamu bisa?"
Morgan menatap Gwen lalu mengangguk.
Gwen tersenyum, "beneran?"
Morgan kembali mengangguk.
"Kenapa kamu cuma ngangguk?" Gwen ingin mendengar suara Morgan.
Morgan mengangguk, "gue bisa." balas Morgan membuat senyum Gwen mengembang lebar dan mengeratkan pelukannya.
👩🏻🏫
"Rena, rok kamu apa nggak terlalu pendek itu?" tanya Gwen pada anak muridnya di mana kini Gwen sedang mengajar di kelas XI.
"Banyak kok yang lebih pendek dari saya, ibu cari deh, jangan saya yang malah ditegur." balas Rena dengan ketus tanpa menatap Gwen.
"Ibu belum lihat yang lainnya itu gimana, kebetulan ibu lihat kamu, ya ibu tegur. Coba berdiri, kamu lagi duduk gitu pahanya keliatan banget lho."
"Ibu apaan sih, orang tua saya bodo amat, malah ibu yang sewot."
"Rena, peraturan di sekolah ini nggak boleh rok terlalu pendek." kata Gwen.
"Ren, Ren. Mentang-mentang Bu Gwen nggak galak, malah lo yang galak." celetuk salah satu murid laki-laki dan Rena langsung menatap tajam laki-laki itu.
"Besok roknya jangan kayak gitu lagi, ya? Seragam kamu juga kenapa bisa ketat banget? Di kelas ini, cuma kamu lho yang kayak gini."
Rena menatap tajam Gwen lalu beranjak dan menyenggol bahu Gwen sambil berjalan keluar dari kelas, tentu saja Gwen terkejut dengan apa yang Rena lakukan kepadanya.
"Emang si Rena bad girl parah, Bu." kata murid yang lain dan Gwen tersenyum sambil menggelengkan kepala.
👩🏻🏫
"Kita nggak ulangan." kata Gwen dan tersenyum melihat murid-muridnya bersorak kegirangan, Gwen masuk ke kelas Morgan di jam terakhir.
"Ai lop yu pull, Bu!" seru Natta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Own Teacher [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Morgan, tolong nikahi saya." Morgan tertawa keras setelah mendengar permintaan gurunya yang masih muda itu. Walaupun cantik, masih muda, dan sudah pasti pintar. Morgan tidak bisa memenuhi permintaan sang guru karena menikah dengan guru sendiri adal...