Marry My Own Teacher-04

9.1K 1.2K 198
                                    

Minimal 325 votes, minimal 150 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!

👩🏻‍🏫

"MORGAN! JANGAN BILANG KALO KAMU HAMILIN GURU KAMU SENDIRI?!"

Gwen memeluk erat Driz dengan kedua tangan karena seketika ia takut melihat Winnie yang tampak sangat marah sedangkan Driz tertawa puas melihat sang abang dimarahi.

"Mi! Enggak, Mi!" Morgan menatap Gwen. "Lo ngomong dong! Kasih tau alesan lo!"

"MAMI BELOM SIAP PUNYA CUCU, MORGAN!"

"Mi! Enggak, Gwen nggak hamil! Ya ampun, Mi. Morgan masih perjaka, masih!"

"Bu, Ibu Winnie." panggil Gwen.

"APA?!"

Gwen tersentak kaget dan seketika rasa takutnya kian bertambah membuat Gwen tidak berani untuk kembali berbicara.

"Mi, dengerin dulu, Mi. Diem, biar Gwen bisa ngomong."

Winnie menatap Morgan. "Gwen? Tanpa embel-embel bu, Morgan? Wah, mami makin yakin kalo ternyata kalian punya hubungan terus si Gwen ini, HAMIL!"

"Lo ngomong dong!" ujar Morgan yang merasa geram sendiri karena Gwen malah diam.

Gwen menelan ludahnya. "Bu, biar saya jelasin. Ibu mohon tenang, ya?"

"Iya, saya tenang. Saya udah tenang ini. Buruan jelasin." Winnie menyibakkan rambutnya menggunakan kedua tangan dengan seketika merasa panas.

👩🏻‍🏫

Mata Morgan dan Winnie sama-sama tertuju pada wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Kulitnya terlihat putih pucat juga keriput, rambutnya juga sudah berubah putih.

"Nenek saya mengidap penyakit arteri koroner. Saya cuma punya nenek saya, yang rawat saya juga nenek saya. Dari saya TK sampe SMA, nenek saya kerja untuk biayain kebutuhan juga uang sekolah saya. Saya mau bantu nenek saya waktu itu tapi beliau nggak izinin saya untuk kerja. Saya akhirnya bisa kerja karena nenek saya jatuh sakit, saya ngerasa lega karena bisa dapet pekerjaan, bisa bayar uang kuliah pake uang saya sendiri, bahkan sampe bayar biaya pengobatan juga rumah sakit nenek saya. Tapi, saya rasa itu nggak cukup, saya sama sekali belum ngerasa lega kalau saya belum bisa penuhi permintaan nenek saya." kata Gwen dengan mata yang juga tertuju pada sang nenek.

Winnie menghela napas tanpa bisa berkata-kata.

"Yang bikin gue heran, kenapa nenek lo bisa pemilih gitu, ya?"

Winnie menyikut Morgan. "Omongan itu dijaga." bisiknya.

Gwen langsung mendekati neneknya yang tampak membuka mata.

"Gwen." lirih wanita itu saat melihat Morgan dan Winnie. Gwen tersenyum sambil mengangguk.

Morgan dan Winnie mengerutkan dahi saat Nenek Gwen mengulurkan tangan dengan gerakan lambat seperti meminta mereka untuk mendekat.

"Saya? Atau anak saya, Bu?" tanya Winnie.

"Kamu." jawabnya sambil menunjuk Winnie.

Winnie pun mendekat dan menyentuh tangan wanita itu yang terasa dingin.

"Tolong, izinin cucu saya nikah sama anak kamu." katanya dengan lirih.

Winnie tersenyum. "Bu, tapi anak saya umurnya masih delapan belas tahun. Bangun pagi aja masih dibangunin, susah bangun, suka ngambek, boros, pemales, suka bohong, paling parah playboy."

"Gitu amat ngejelekin anak sendiri." gumam Morgan karena tidak sepenuhnya benar tentang apa yang Winnie katakan.

"Tapi saya yakin anak kamu bisa jadi suami yang baik untuk cucu saya. Feeling saya kuat."

Winnie tertawa. "Tapi saya nggak yakin, feeling saya juga... Eh-eh! Bu, jangan turun!" seru Winnie saat wanita itu hendak turun dari ranjang.

"Nek, jangan turun. Kondisi nenek belum stabil." Gwen berusaha menahan neneknya untuk tidak turun dari ranjang.

"Saya bakal sujud di kaki kamu kalau perlu."

"Nggak, Bu! Nggak perlu. Ya ampun, Bu. Jangan turun." Winnie juga berusaha untuk menahan Nenek Gwen agar tidak turun.

"Umur saya udah nggak lama lagi. Saya mau ada yang jaga Gwen, saya mohon izinin cucu saya nikah sama anak kamu."

"Bu, tapi umur anak saya... BU! YA AMPUN, BU! IYA-IYA, SAYA KASIH IZIN!" Winnie menjadi histeris karena Nenek Gwen terjatuh ke lantai.

Mulut dan kedua mata Morgan terbuka lebar. "Mi?!"

👩🏻‍🏫

"Ini semua salah Opa Arkan sama Oma Nesya, mereka dulu nikah muda jadi keturunannya kebanyakan pada nikah muda." Winnie berjalan ke sana dan kemari dengan tangan yang menyentuh kepalanya.

"Kamu serius kasih izin, Win?" tanya Claire dengan tangan yang berada di pinggang.

"Mi, Winnie refleks jawab kasih izin karena neneknya Gwen jatuh. Winnie refleks."

"Morgan harus kerja, nggak mungkin yang kerja cuma Ibu Gwen." kata Dexter yang sedang memegang iPad yang menayangkan kartun kesukaan Driz.

"Pusing! Ini juga malah santai-santai, jangan-jangan emang kamu kebelet nikah kali, ya?" Claire memukul paha Morgan.

"Tau ah, ikut pusing." Morgan menekan dengan asal tombol-tombol yang ada di stik PSnya.

"Di bagian apa emang Morgan kalo di kantor? Udah deh, jadi ojol aja!" kata Winnie membuat Morgan membulatkan mata.

"Nggak mau!" balas Morgan dengan cepat.

"Morgan bakal bantu-bantu aku, Morgan harus kerja, harus punya penghasilan." ujar Dexter sambil memperhatikan Morgan.

"Ck! Waktu nongkrong Morgan jadi berkurang dong?" tanya Morgan dengan wajah cemberut membuat Claire menghela napas mendengar penuturan laki-laki itu barusan.

👩🏻‍🏫

"Goblok, mana gue pake janji ditambah sumpah ke Aiko." Morgan menjatuhkan kepalanya beberapa kali ke meja dengan raut frustrasi.

"TIDUR-TIDUR BAE!"

Morgan terlonjak kaget mendengar suara Ben yang tiba-tiba saja terdengar. Melihat Morgan terkejut, Natta dan Vincent tertawa sambil mereka berjalan masuk ke kelas.

"Bajingan!" Morgan menjitak kepala Ben.

"Ini hari Rabu, tumben lo cepet dateng." kata Vincent yang sudah duduk di kursinya.

Morgan menatap Vincent dan entah mengapa merasa semakin bersalah lagi. "Gue mau nanya, lo serius suka sama Bu Gwen?"

"Lo mau gue ungkapin perasaan gue ke Bu Gwen, nih? Oke, pulang sekolah." balas Vincent.

"Gile! Serius lu? Demi? Wah." Ben menggeleng-gelengkan kepala.

"Gue serius. Lo bertiga boleh ikut untuk jadi saksi."

"Kalo lo ditolak, Vin? Inget yang gue bilang, telfon gue biar gue langsung siapin tali." ujar Natta sambil mengeluarkan ponselnya dari tas.

Morgan duduk mengarah ke depan dengan pikiran yang berkecamuk. Isi kepalanya hanya dipenuhi oleh dua orang, gadis yang ia sukai dan temannya sendiri.

👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫

Qotd: banyakin momen Morgan sama siapa nih?

Marry My Own Teacher [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang