Minimal vote 500, minimal komen 230 (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!
👩🏻🏫
Morgan yang sedang menata rambutnya menoleh ke arah tempat tidur saat merasakan pergerakan dari sana lewat ekor matanya.
Gwen beranjak dengan kepala yang masih terasa pusing walaupun rasa pusingnya sudah sedikit berkurang. Gwen pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menyikat gigi karena suhu tubuh Gwen masih terasa panas. Setelah itu, Gwen menghampiri Morgan yang berada di walk-in closet di mana Morgan sedang mengaitkan kancing seragam.
Gwen langsung membantu Morgan, mengaitkan kancing seragam Morgan dan Morgan tidak menghalanginya. "Baju kamu dimasukin."
"Lo mau gue jadi anak culun?"
"Biar keliatan rapi, Morgan. Apalagi ini hari Senin, bakal upacara. Aku nggak pernah liat baju kamu dimasukin, heran juga kenapa nggak ada guru yang berani negur kamu. Karena nggak ada yang berani minta kamu masukin baju, aku yang minta sekarang."
Morgan tertawa kecil lalu memasukkan bajunya dan tertegun melihat Gwen mengambil dasi. "Maksud lo ngambil dasi?"
"Kamu juga nggak pernah pake dasi." Gwen mendekatkan dasi Morgan ke hidung. "Baunya juga khas masih baru."
"Jangan mentang-mentang gue mau peluk lo, lo jadi seenaknya sama gue, ya."
Gwen melingkarkan dasi itu di leher Morgan. "Aku cuma mau kamu keliatan rapi, salah?"
"Lo mau gue di ketawain? Gue nggak pernah masukin baju, nggak pernah pake dasi."
"Paling yang ngetawain kamu cuma Ben sama Natta, selebihnya? Mereka pasti kaget sekaligus seneng liat penampilan kamu hari ini."
Morgan memutar bola matanya dan setelah Gwen selesai memakaikan dasi, Morgan memperhatikan penampilannya dari cermin berukuran panjang dan menatap jijik penampilan barunya ini.
Morgan menatap Gwen yang mengeluarkan pakaian dari lemari, "lo mau masuk?"
Gwen mengangguk. "Nggak enak kalo aku terus-terusan nggak ngajar."
"Kalo badan lo makin panas ntar malem, jangan harap gue mau urus lo lagi." kata Morgan dan Gwen hanya tertawa.
👩🏻🏫
Morgan mengumpat melihat Natta dan Ben tertawa keras melihat penampilannya, Morgan melempar tasnya pada dua orang itu dan segera melepas dasi juga mengeluarkan bajunya.
"Kesambet apa lo sampe pake dasi sama masukin baju?" tanya Vincent.
"Ini karena nyokap gue." Morgan menatap Natta dan Ben. "Woi, duo sat. Karena nyokap gue!"
"Kalo karena nyokap lo, kenapa nggak langsung lo lepas dasi sama keluarin baju lo waktu otw ke sini?" tanya Ben.
"Telat amat lo mau kasih contoh ke dedek kelas. Eh, tapi kalo gue boleh jujur, lo keliatan culun sih, sumpah." ledek Natta.
"Udah ah, bacot lo semua." Morgan berjalan keluar dari kelas bersamaan dengan bel masuk yang berbunyi.
Ketika Morgan berjalan menuju lapangan untuk melakukan upacara, Morgan melihat Gwen sudah berdiri di barisan para guru dan sedang berbincang dengan guru-guru yang ada di sana.
"Morgan!" panggil Aiko.
Morgan menoleh dan kembali menatap Gwen yang masih tampak asyik berbicara, Morgan tersenyum untuk Aiko dan terus berjalan ke barisan agar Gwen tidak bisa melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/286139141-288-k955761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Own Teacher [COMPLETED]
Novela Juvenil"Morgan, tolong nikahi saya." Morgan tertawa keras setelah mendengar permintaan gurunya yang masih muda itu. Walaupun cantik, masih muda, dan sudah pasti pintar. Morgan tidak bisa memenuhi permintaan sang guru karena menikah dengan guru sendiri adal...