Marry My Own Teacher-32

10.2K 1.3K 1K
                                    

Di chapter ini aku cuma mau kalian komen sebanyak-banyaknya

👩🏻‍🏫

Gwen menghapus air matanya yang turun sampai ke dagu lalu menatap Morgan. Gwen mengangguk, "ayo."

Morgan terkejut sampai jantungnya berdegup kencang mendengar balasan Gwen barusan.

"Aku minta maaf, aku nyerah." Air mata Gwen keluar semakin banyak.

Morgan emosi. "Apa bentar lagi bakal ada kabar lo nikah sama Vincent? Atau Edgar?"

"Aku pikir cerai emang yang terbaik untuk kita. Supaya kamu bisa penuhi janji juga sumpah kamu, supaya aku nggak tersiksa terus."

"Tersiksa terus? Tersiksa soal gue sama Aiko? Di awal-awal, iya, gue emang nggak ngertiin lo. Tapi waktu lo minta gue cukup main di belakang lo, gue turuti, 'kan? Sekarang tersiksa di bagian mana?"

"Aku udah capek." lirih Gwen dan tersentak kaget ketika Morgan melemparkan ponsel yang laki-laki itu pegang ke dinding dan seketika hancur.

Morgan maju selangkah, "jadi alasan lo mau cerai karena lo udah capek sama gue?"

Gwen mengangguk tanpa berani menatap Morgan.

"Oke. Nggak lama kita cerai, dan lo ketauan nikah sama Vincent atau Edgar, hidup lo nggak bakal tenang, Gwen."

"Sebenernya kamu ini kenapa sih?!" tanya Gwen dengan nada tinggi.

Morgan diam sejenak lalu menunjuk ke arah pintu, "keluar lo dari apartemen gue."

Gwen memalingkan wajah dari Morgan dengan hati yang terasa seperti disayat-sayat.

"Kenapa? Lo keberatan? Ini apartemen gue, lo keluar sekarang. Gue bakal urus surat cerai kita."

Gwen pergi menuju walk-in closet untuk mengambil koper dan langsung memasukkan keperluannya ke benda itu, setelah selesai, Gwen menghampiri Morgan.

Morgan tidak menatap Gwen sedikitpun tetapi saat tangannya diambil, Morgan menatap Gwen dan terdiam saat Gwen mencium punggung tangannya.

Gwen tersenyum untuk Morgan lalu pergi dengan air mata yang terus mengalir dengan deras, Gwen pergi sambil menyeret kopernya.

👩🏻‍🏫

Tangis Gwen pecah saat sudah tiba di makam neneknya, Gwen menangis dengan kepala yang dijatuhkan di batu nisan. Ketika sudah keluar dari apartemen, Gwen langsung memutuskan untuk pergi ke makam sang nenek.

"Maafin Gwen, Nek. Gwen udah nggak sanggup." lirih Gwen seraya menangis.

Gwen menangis dengan waktu yang cukup lama, rasa bersalah pada sang nenek terus menyelimuti Gwen karena ia gagal mempertahankan rumah tangga seperti kemauan Nenek Gwen. Setelah berhenti menangis, Gwen menatap batu nisan seraya mengusap-usapnya.

Gwen mendongak menatap langit yang mendung di mana Gwen harus pergi. Gwen bingung harus pergi ke mana, mungkin Gwen akan tidur di hotel untuk sementara waktu.

Sebelum pulang, Gwen menyempatkan diri untuk mendoakan sang nenek dan setelah itu mencium batu nisan tersebut lalu pergi dengan koper yang masih harus ia bawa.

👩🏻‍🏫

"Jadi kamu bakal cerai sama Bu Gwen?"

Morgan mengangguk.

"Bu Gwen mau?"

Morgan kembali mengangguk dan tersenyum saat Aiko langsung memeluknya. Morgan membalas pelukan Aiko dengan erat.

"Kapan kamu bakal kasih tau orang tua kamu soal kamu mau cerai?" tanya Aiko dengan kedua tangan yang masih melingkar di pinggang Morgan.

"Gue masih bingung soal itu."

"Lho, kok bingung? Kamu harus kasih tau mereka."

Morgan mengangguk. "Iya, gue pasti bakal kasih tau keluarga gue, gue lagi nunggu momen yang pas aja."

Aiko mengangguk kecil. "Berarti kamu sama Bu Gwen udah begituan, ya?"

"Ya... Udah. Tapi, walaupun gue sama Gwen udah begituan, bukan berarti gue cinta sama dia. Lo kayak nggak tau aja nafsu laki-laki."

"Berarti ntar kalo kita nikah, aku nikah sama duda dong?"

"Lo nggak mau? Gue rela cerai demi lo, ya."

Aiko tertawa. "Kalo dudanya kayak kamu, aku mau-mau aja."

"Dih." Morgan tertawa lalu kembali memeluk Aiko dengan erat.

👩🏻‍🏫

Saat keluar dari pemakaman, Gwen bertemu dengan Jayla yang kebetulan lewat dan langsung berhenti begitu melihat Gwen. Kini, Gwen berada di apartemen Jayla.

"Lo nggak perlu sedih, lo pasti bakal dapet yang jauh lebih baik dari dia."

Gwen memejamkan mata sejenak. "Aku belum ada kepikiran sampe sana, La. Aku cuma pengen sekaligus berharap, aku bisa bahagia, bahkan jauh lebih bahagia kalo aku udah cerai nanti."

Jayla mengangguk. "Pasti, lo pasti bahagia karena selama jadi istri Morgan, lo tersiksa terus."

Gwen menghela napas, "apa cerai emang yang terbaik untuk aku?" 

"Lo jadi ragu sekarang?"

Gwen yang berbaring terlentang beralih menyamping menghadap Jayla, "aku lagi mikirin gimana reaksi keluarga Morgan nanti."

"Morgan ada lakuin KDRT sama lo?"

Gwen diam sejenak lalu menggeleng. "Morgan nggak pernah main tangan, tapi emang kalo ngomong serem sih."

Jayla mengusap-usap lengan Gwen. "Semangat, lo harus bahagia terus abis ini."

Gwen mengangguk sambil tersenyum, "makasih."

👩🏻‍🏫

"APA?!" teriak Winnie setelah mendengar ucapan Morgan barusan. "CERAI?!"

"Apa? Siapa yang mau cerai? Hah?" tanya Claire sambil berlari masuk ke rumah Winnie karena saat di teras tadi, Claire mendengar teriakan Winnie.

"Abang Molgan mau celai sama Kak Gwen." kata Driz yang sedang melajukan mobil mainannya dengan menggunakan remot control.

"HAH?!" Claire ikut berteriak.

"Apaan sih, Morgan?!" Winnie menarik sejenak jaket Morgan.

"Morgan emang mau cerai sama Gwen." kata Morgan.

"Astaga." Claire jatuh terduduk di sofa, tubuhnya lemas seketika.

"Mami, celai itu apa?" tanya Driz pada Winnie.

"Ada masalah apa sih? Ada masalah apa kalian sampe mau cerai?" tanya Winnie dan mengabaikan Driz.

Driz mendekati Claire. "Oma Klel, celai itu apa?"

"Terus Gwen mana? Eh, awas ya kalo sampe bohongin orang tua, nggak lucu kalo mau prank orang tua sampe bawa-bawa cerai." Claire menunjuk sejenak Morgan.

"Ck! Kenapa nggak ada yang mau jawab sih?" Driz kesal, mendengar suara mobil, Driz langsung keluar.

"Morgan, jangan kayak gitu ah." Winnie mulai menangis.

"Daddy! Abang Molgan mau celai sama Kak Gwen, celai itu apa?" tanya Driz sambil berjalan di belakang sang ayah.

"Apa? Cerai?" Dexter terkejut dan mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam rumah.

Driz menangis hingga mengentakkan kaki karena tidak ada satu orang pun yang mau menjawab pertanyaannya. Driz menangis seraya berguling-guling di lantai dengan tiga orang dewasa mencecar berbagai macam pertanyaan pada Morgan.

👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫👩🏻‍🏫

Qotd: yakin Morgan sama Gwen bakal cerai atau yakin nggak jadi cerai?

Marry My Own Teacher [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang