Penolakan

115 21 0
                                    

Malam ini di ruang tamu rumah Aleez terjadi percakapan serius, ada beberapa orang di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini di ruang tamu rumah Aleez terjadi percakapan serius, ada beberapa orang di sana. Keputusan Aleez sudah bulat, dia akan menikah dengan Rico. Bersama kedua orang tuanya, Rico datang untuk melamar Aleez secara resmi.

"Terima kasih atas jamuannya malam ini, Bu, Pak," ujar Handoyo, papa Rico.

Veronica dan Narendra hanya mengangguk serta tersenyum. Mereka harus berpura-pura bahagia agar tidak menyinggung calon besannya. Narendra tahu betul sifat Aleez, jika dia dilarang, malah akan semakin melakukan. Supaya anaknya yang keras kepala itu tidak kabur lagi, Narendra dan Veronica hanya bisa pasrah dengan keputusan Aleez.

"Kami berharap, semoga pernikahan Aleez dan Rico berjalan lancar," sambung mama Rico, Resita.

"Aamiin," sahut Aleez, tetapi lagi-lagi Narendra dan Veronica hanya tersenyum.

Di kamar, Bastian murung. Dalam hatinya gelisah saat mengetahu Aleez akan menikah dengan Rico. Pria asing yang sama sekali belum Bastian kenal. Bahkan sejauh ini Bastian belum mau membuka hati untuk menerima Rico.

Setelah tamunya pulang, Aleez bersama kedua orang tuanya masuk ke kamar Bastian. Anak itu masih termenung di tempat tidur. Tadi dia menolak menemui Rico dan orang tuanya. Bastian memilih berdiam diri di kamar.

"Hai, Boy." Aleez duduk di sampingnya.

"Apa dia sudah pulang?" tanya Bastian dengan wajahnya yang polos.

"Iya. Sudah."

"Aku mau tidur." Tak ingin mengatakan apa pun lagi, Bastian merosotkan tubuhnya dan berbaring.

Aleez menoleh Narendra dan Veronica. Tiba-tiba ada perasaan yang sulit dimengerti Aleez merasuk ke hatinya. Keraguan itu muncul. Melihat sikap Bastian yang berubah padanya, Aleez mulai berpikir, apakah keputusannya menikah dengan Rico baik untuk Bastian juga? Harusnya dia tidak memikirkan dirinya sendiri. Ada Bastian yang juga membutuhkan kenyamanan sosok ayah.

***

Membisu. Sejak bergabung di ruang makan, tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Bastian. Dia seperti robot, melakukan apa yang diperintah Aleez. Sampai di sekolah pun, Bastian tetap murung. Selepas Aleez meninggalkannya di pelataran sekolah, Bastian tidak langsung masuk. Dia mengamati teman-temannya yang datang bersama kedua orang tua, walaupun banyak juga yang diantar ayah atau ibu saja.

Maklum, di Amerika banyak orang tua tunggal yang melahirkan anak tanpa status pernikahan. Hanya saja, di sekitar Bastian, keluar dan teman-teman Aleez, rata-rata menikah dan memiliki keluarga utuh. Bastian berpikir, kenapa orang tuanya tidak bisa bersama? Dia memang belum mengerti tentang pernikahan. Namun, dia tahu, kalau seharusnya dalam satu keluarga ada anak, ayah, dan ibu, seperti opa-omanya.

Sampai di kantor, Aleez mendapat telepon dari Elsa. Sekadar menanyakan kebenaran jika dia akan menikah dengan Rico. Kabar itu Elsa dapat dari Fitria tadi pagi.

Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang