Tragedi

573 76 33
                                    

"Kami tunggu di sini, El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami tunggu di sini, El. Kalau ada apa-apa hubungi kami," ujar Jerry sebelum Elvan masuk ke restoran privat yang dipesan Marcel untuk membahas pernikahannya dengan Kyra.

"Oke," jawab Elvan masih sedikit lemas.

Pagi tadi dia baru keluar dari rumah sakit. Hampir seminggu menjalani perawatan, Elvan sudah cukup membaik. Dia ingin segera mengakhiri rencana Marcel dan kedua orang tua Kyra.

Mengenakan pakaian semi formal, Elvan masuk ke restoran itu, ternyata Leo sudah menunggunya di depan pintu.

"Mana Papa?" tanya Elvan dengan tampang datar.

"Silakan ikut saya, Tuan," ujar Leo berjalan mendahului Elvan.

Ketika mereka sampai di depan pintu ruang privat, Leo menahan Elvan sejenak.

"Tuan Elvan," seru Leo lirih.

"Ada apa?"

"Silakan masuk." Leo membukakan pintu.

Dia seperti ingin menyampaikan sesuatu, tetapi takut dan tak berani. Setelah Elvan masuk, Leo berbisik dengan beberapa bodyguard yang selalu menjaga Marcel.

Di ruangan itu mereka sudah menunggu Elvan. Senyum lebar mengembang di bibir Marcel saat menyambut putranya. Setelah Elvan duduk, mereka mulai membicarakan rencana pernikahan. Elvan banyak diam, dia menyusun kata-kata untuk mengakhiri semua itu.

"Eham!" sela Elvan menghentikan pembahasan mereka.

"Gimana, El? Apa kamu setuju jika pernikahan diadakan dua bulan lagi?" tanya Marcel merangkul punggung Elvan yang duduk di sebelahnya.

"Pa, enggak mungkin aku nikah sama Kyra," ucap Elvan menoleh dan menatap Marcel iba, matanya berkaca-kaca, dia tak dapat menyembunyikan kesedihannya kali ini.

Orang tua Kyra mengerutkan dahi, Kyra pun melotot kepada Elvan. Namun, Elvan tak memedulikan itu.

"Bicara apa kamu, El?" tanya Marcel meninggikan suaranya sambil mencengkeram bahu Elvan, memberi isyarat agar tidak mempermalukannya.

"Pa, dia hamil cucu Papa," ujar Elvan sambil menangis. "Aleez hamil anakku," jelas Elvan tak peduli air matanya pecah di depan Marcel.

Seketika Marcel menurunkan tangannya dari bahu Elvan. Hatinya seperti terkoyak, antara shock dan malu bercampur jadi satu.

"Bagaimana aku bisa menikahi Kyra, sedangkan ada wanita lain yang hamil anakku, Pa?" tegas Elvan mengiba kepada Marcel.

"Elvan, tapi wanita itu udah ninggalin kamu. Jadi, enggak usah lagi kamu pedulikan dia," ujar Kyra sok baik di depan orang tuanya dan Marcel.

"Diam lo! Jangan sok manis lo di depan Papa!" Elvan menunjuk Kyra penuh amarah.

"Hei, kamu ini belum jadi suami sudah berani kasar. Saya, seumur hidup Kyra, tidak pernah membentaknya!" sela papa Kyra sambil melotot kepada Elvan.

Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang