"Ma," ucap Elvan lirih.
Samar-samar Aleez yang sedang tidur di sampingnya mendengar.
"Ma, please ...," ucap Elvan lagi. Kali ini sedikit keras.
Aleez membuka mata, dia melihat Elvan berkeringat, tetapi mata masih terpejam.
"Ma!" pekik Elvan mengejutkan Aleez. Elvan menggeleng kuat, keringat membanjiri wajahnya.
"Mama!" teriak Elvan membuka mata dan langsung bangkit. Dia gelisah dan napasnya tersengal-sengal.
"El, hai, El, tenang." Aleez menyadarkan Elvan, dia memegang pipinya.
Napas Elvan memburu, dia seperti orang linglung. Aleez buru-buru mengambil minum lalu diberikan kepada Elvan. Setelah minum, Elvan menarik napas panjang. Dia menatap Aleez beberapa detik, lalu memeluknya erat.
"Jangan tinggalin gue," ucap Elvan seperti orang ketakutan.
Aleez bingung, dia membalas pelukan Elvan.
"El, lo mimpi buruk?" tanya Aleez mengelus punggung Elvan.
Beberapa bulan tinggal dan tidur di tempat yang sama, baru ini Aleez melihat Elvan mengigau dan bangun dengan perasaan ketakutan. Aleez membaringkan Elvan lagi, tanpa melepas pelukannya. Elvan sangat erat memeluk Aleez, seperti tak ingin ditinggalkan.
Sampai pagi Aleez membiarkan Elvan tidur memeluknya erat. Hingga pukul 06.00 WIB, Elvan tak kunjung melepaskan pelukannya. Setiap Aleez bergerak, reflek Elvan mengeratkan lagi pelukannya.
Sebenarnya ada apa sama Elvan? Kenapa dia ketakutan? Ada apa sama mamanya? Sambil menatap Elvan yang masih setia memejamkan mata, Aleez banyak pertanyaan dalam benaknya.
Selama mereka tinggal bersama, entah Aleez maupun Elvan sama-sama tak pernah menceritakan tentang keluarga mereka. Dari Elvan memang sengaja menutupinya. Ada pergerakan dari Elvan, segera Aleez mengalihkan pandangannya yang sedari tadi fokus menatap wajah tampan Elvan.
"Pagi," sapa Elvan dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Pagi, El." Aleez tersenyum sangat manis. "Gue mau bangun, mau bikinin lo sarapan. Lo mandi dulu deh." Aleez Ingin melepas pelukan Elvan, tetapi malah Elvan semakin mengeratkan.
"Bentar," ucap Elvan malas bangun.
"Iiih, El. Ayo dooong, gue nanti berangkat kerja pagi. Katanya nanti malam mau ngajak gue ke pesta ulang tahun temen lo."
"Enggak usah berangkat kerja. Gue ganti gaji lo sehari, berapa sih?"
"Bukan masalah gajinya, El. Gue udah janjian sama Fitria, dia mau main ke kafe. Dia kan suka sama art. Ayo dong, El. Emang lo enggak kuliah?"
"Masuk siang."
"Ya sudah kalau gitu gue bangun, lo lanjut tidur sendiri." Aleez melepas tangan Elvan yang memeluk perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLIT
Novela JuvenilDaniella Aleeza, gadis SMA yang cantik dan lugu, berasal dari keluarga sederhana, terjerumus pergaulan yang salah. Dia berubah 180° setelah mengenal Rico Arven Arion, remaja favorit di sekolah elit dan dari keluarga kaya raya. Rico terkenal play boy...