Patah Arah

535 78 36
                                    

Duduk di lantai, bersandar di tempat tidur sambil termenung di tengah ruang yang minim pencahayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di lantai, bersandar di tempat tidur sambil termenung di tengah ruang yang minim pencahayaan. Tangan kanannya menggenggam botol minuman beralkohol, di sela jari tangan kiri terselip rokok. Elvan tampak tak terurus, tubuhnya yang dulu kekar semakin hari tambah kurus. Bulu halus mulai tumbuh di sekitar wajahnya. Apartemen yang dulu selalu rapi saat ada Aleez, sekarang berantakan.

Pakaian tersebar, botol minuman di mana-mana, putung rorok berserakan di lantai. Kuliahnya pun berantakan. Sudah hampir dua bulan dia absen. Teman-temannya sering datang membawakan makanan.

Saat Elvan melamun, ponselnya yang berada di tempat tidur berdering. Awalnya dia tak peduli, tetapi panggilan terus masuk. Membuat Elvan kesal dan menggapainya kasar.

"Hm," sahut Elvan malas.

"El, lo terancap di-DO kalau sebulan lagi enggak masuk kuliah. Lo dicari Bu Soraya," omel Jerry.

"Terus?" Elvan seperti tak peduli lagi dengan hidupnya sekarang.

Jerry yang sebal memutus panggilannya sepihak. Sudah sering kali Jerry maupun yang lain menasihati Elvan, tetapi pria itu menganggap ucapan mereka angin lalu.

Elvan menatap layar ponselnya, dia tersenyum tipis melihat foto yang sengaja diefek hitam putih diambil Aleez ketika membangunkannya.

Saat itu di pagi hari Elvan malas bangun karena hujan gerimis. Sarapan sudah siap, Aleez berulang kali membangunkan, tetapi Elvan enggan membuka mata. Aleez iseng naik di atasnya dan mencium bibir Elvan.

"Gue kangen lo," ucap Elvan lirih dan tersenyum getir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kangen lo," ucap Elvan lirih dan tersenyum getir.

Dia meletakkan ponselnya di lantai, lalu menenggak minuman itu langsung dari botol. Merasa kepalanya sangat berat, Elvan menyandarkan di tempat tidur.

Dia memejamkan mata, teringat saat pagi dia dan Aleez berebut ponsel dan berujung mandi bersama di bawah shower sambil bercanda dan bercinta. Bibir Elvan tersungging senyuman tipis, dadanya dipenuhi rindu bercampur paenyesalan.

"Gue harap lo enggak melupakan hal itu. Sampai ke ujung dunia, gue akan cari lo. Suatu saat pasti gue bisa nemuin lo, Leez. Tolong jagain anak kita baik-baik," ujar Elvan lalu terlelap.

Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang