Selama ditinggal Aleez sibuk mengurus bisnisnya di Indonesia, karena waktu singkat mereka berada di negara ini, Fitria dan Ardi menjaga Bastian di rumah Narendra. Untung Bastian tidak banyak menuntut dan tidak rewel.
Fitria yang saat ini sedang mengandung trimester ketiga, duduk bersantai di ruang tengah sambil menonton televisi. Kakinya selonjor di pangkuan Ardi. Setelah seharian beraktivitas, sore waktu yang pas untuk sejenak bersantai dan menonton hiburan sambil menunggu Aleez pulang kerja.
"Sayang, menurut kamu apa Aleez dan Elvan sudah bertemu? Aleez belum bercerita apa pun sama aku," tanya Fitria menatap suaminya yang sedang serius mengamati acara talk show.
"Menurutku sudah."
"Alhamdulillah kalau mereka sudah ketemu. Semoga penantian Elvan selama ini berbuah manis. Aku harap setelah ini mereka punya rencana untuk menikah."
"Iya. Kasihan Bastian."
Tanpa sepengetahuan mereka, Bastian mendengar obrolan itu. Dia mendekat dan langsung duduk di dekat mereka.
"Hai, kamu butuh sesuatu?" tanya Fitria menurunkan kakinya dari pangkuan Ardi dan menghadapnya.
"Tidak, Tante."
"Oooh, oke."
Fitria kembali menatap televisi bersama Ardi. Namun, Bastian justru memerhatikan mereka. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya.
"Om, Tante, boleh aku tanya sesuatu?"
"Tentu saja. Tanyalah," jawab Fitria memandang Bastian dengan senyuman manis, begitu juga Ardi.
"Kenapa Mama sama Papa tidak tinggal bersama? Kata Oma, kalau punya keluarga, kita harus tinggal bersama."
Pertanyaan sederhana, tetapi sulit dijelaskan untuk anak seusia Bastian. Dia masih tujuh tahun, apakah dia akan mengerti dengan keadaannya? Sepertinya sulit menjelaskan kepada anak seusia Bastian bahwa sebenarnya orang tua mereka belum menikah. Apakah Bastian juga paham tentang menikah? Ah, Fitria dan Ardi justru pusing menyiapkan jawaban.
"Aku punya teman di sekolah, namanya Tessa. Setiap pagi dia berangkat sekolah diantar mama sama papanya. Mereka tinggal besama. Tessa sering bercerita tentang liburan bersama keluarga di musim panas. Sepertinya menyenangkan. Kapan aku bisa melakukannya bersama Mama dan Papa?" tanya Bastian dengan wajah polos.
Keinginan Bastian membuat hati Fitria dan Ardi terenyuh. Fitria tak tega menatap wajahnya yang masih lugu. Ardi lalu pindah, dia jongkok di depan Bastian. Ardi akan mencoba menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami Bastian.
"Suatu hari kamu akan mengerti, Boy. Mama sama Papa memiliki jalan cerita berbeda dengan mama dan papanya Tessa."
"Mama selalu bilang, kalau Papa terlalu sibuk bekerja sampai tidak punya waktu untuk menemui kami. Apa Papa tidak mau liburan bersama kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLIT
Teen FictionDaniella Aleeza, gadis SMA yang cantik dan lugu, berasal dari keluarga sederhana, terjerumus pergaulan yang salah. Dia berubah 180° setelah mengenal Rico Arven Arion, remaja favorit di sekolah elit dan dari keluarga kaya raya. Rico terkenal play boy...