Akhir Kisah

858 86 60
                                    

Selesai mandi, saat Aleez mengeringkan rambut di depan meja rias, ponselnya berdering, tanda panggilan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai mandi, saat Aleez mengeringkan rambut di depan meja rias, ponselnya berdering, tanda panggilan masuk. Dia melihat layar flat-nya, nama Rico yang terpampang.

"Halo, Ric."

"Hai, lo lagi ngapain?"

"Habis mandi."

"Besok jadi balik, kan?"

"Insyaallah, iya. Kenapa?"

"Gue punya kejutan buat lo. Bisa kan, kita ketemu sampainya lo di sini?"

"Mmmm ...." Aleez menggigit bibir bawahnya. Dia ragu.

Bagaimana jika nanti Elvan ikut dengannya ke Amerika? Apa yang akan terjadi jika Elvan dan Rico bertemu lagi? Seingat Aleez, terakhir mereka bertemu, hubungan Elvan dan Rico sangat buruk.

"Aleez? Kok diem sih?"

"Eh, maaf, Ric. Nanti aku hubungi, ya, kalau sudah sampai."

"Oke. Aku tunggu loh."

"Iya, Ric."

"Oh, iya, Leez, kamu sudah ketemu Elvan?"

Aleez sesaat terdiam. Walaupun Rico pernah menghancurkan hatinya, tetapi beberapa minggu terakhir, Rico mampu membuktikan bahwa dia sudah benar-benar berubah. Perhatiannya kadang membuat perasaan Aleez yang lama membeku, sedikit demi sedikit menghangat. Namun, dia belum merasakan hal yang sama seperti saat mereka SMA dulu.

Lantaran Aleez hanya diam, Rico menduga dia sudah bertemu Elvan. Sejujurnya masih ada rasa tertinggal di hati Rico untuk Aleez. Selain rasa bersalah karena sudah menghancurkan Aleez di masa lalu, ternyata cintanya kepada Aleez sungguh-sungguh, bukan perasaan sesaat. Sisa cintanya itu yang terus menuntun Rico untuk mencari Aleez.

"Leez, apa pun yang terjadi sama lo di sana, perlu lo tahu satu hal, kapan pun lo butuh gue, lo tahu, kan, ke mana harus cari gue? Datanglah, pintu rumah gue selalu terbuka buat lo."

Perasaan aneh menjalar ke sekujur tubuh Aleez. Tiba-tiba dia galau. Kenapa dia jadi ragu ingin kembali kepada Elvan? Apakah karena Rico? Ah, Aleez tak ingin terlalu cepat menyimpulkan perasaannya.

"Ric, gue takut," ucap Aleez lirih.

"Apa yang lo takutin?"

"Banyak. Salah satunya, gue takut kehilangan lagi."

"Gue enggak akan ninggalin lo sama Bastian, apa pun keadaan lo, Leez."

"Tapi, Ric, lo sadar enggak kalau setiap Bastian ketemu lo, dia ..."

"Gue tahu, Leez. Mungkin dia butuh waktu. Bastian masih anak-anak, wajar kalau dengan orang baru takut. Aku bisa memakluminya."

Aleez menjadi bingung. Hatinya untuk Elvan, tetapi melihat sikap Rico yang sekarang, dia butuh sosok pelindung sepertinya. 

Bad Love (Ketika Aku Tak Lagi Percaya Dengan Cinta) KOMPLITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang