Jennie melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah yang ditempati mamahnya dan adiknya. Ia tidak lupa membawa beberapa makanan yang sempat dibelinya saat dijalan tadi.
Matanya berhenti tepat di sepasang sepatu converse yang ada di depan teras rumahnya, sepatu siapa? gak mungkin punya Nadja, ukuram kaki Nadja gak sebesar itu.
"Mah, Nadja, Jennie pulang." ucap Jennie begitu ia melongok, di ruang tamu ternyata ada tamu.
Nadja, adik Jennie itu langsung mengalihkan atensinya kepada kakaknya yang baru saja tiba.
"Eh, Kak Jennie! Mah, Kak Jennie udah nyampe nih." Nadja langsung berdiri menghampiri Jennie untuk salim dan membantu membawakan bawaan Jennie.
Jennie melirik cowok yang duduk di sofa ruang tamunya, lalu berbisik ke adiknya. "Siapa itu? Cowok lo?" Yang langsung diangguki Nadja. "Gue udah punya cowok dong, lo kapan Kak?"
Jennie melirik sengit Nadja, belum ada satu jam ia ada dirumah, adiknya itu sudah berani mengajaknya perang dunia.
Nadja pikir ia harus memperkenalkan pacarnya itu ke Kakaknya, siapa tau setelah perkenalan dengan pacarnya itu, Kakaknya ada inisiatif buat nyari pacar.
"Oiya Kak, kenalin ini pacar gue namanya Chandra."
Lantas Chandra langsung berdiri dan menghampiri Jennie untuk salim seperti yang dilakukan Nadja barusan. "Halo Kak Jennie, saya Chandra."
"Iya, Jennie. Udah lama pacaran sama Nadja?" tanya Jennie
"Jalan 6 bulan, Kak." Jawaban Chandra barusan spontan membuat Jennie melebarkan matanya pada Nadja, udah jalan 6 bulan katanya dan bisa bisanya Jennie baru tau sekarang.
"Wow, lumayan ya."
Nadja dan Chandra hanya hahahihihehehoho aja, bingung mau nanggepin Jennie apa.
"Yaudah dilanjut lagi ngobrolnya." Jennie meninggalkan keduanya, kini ia harus bertemu dengan Mamahnya.
Sampai di dapur, Mamahnya terlihat sedang membuat minuman yang sepertinya untuk Nadja dan Chandra.
"Mah, Jennie disini nginep ya?"
Mamah terlihat santai menanggapi Jennie yang bertanya hal itu, "Kamu ini kaya tinggal sama siapa aja, orang dirumah sendiri aja pake izin segala."
"Ya kan Jennie izin gitu takutnya Mamah ngira Jennie nggak pulang ke kost tuh, ada gimana gimana gitu."
Mamah menyerahkan nampan itu pada Jennie, "Anterin ke ruang tamu ya."
Jennie menautkan alisnya, harusnya Nadja sendiri yang bikin minuman ini bukanya malah Mamahnya. Yang pacaran kan Nadja bukan Mamahnya.
"Kok Jennie yang nganter sih Mah? Biarin aja Nadja sendiri."
"Udah anterin aja sana, Mamah mau masak buat kamu." Kalau bukan Mamahnya yang nyuruh, Jennie gak mau nganter minuman ini ke ruang tamu.
"Nih minuman lo sama cowok lo." ucap Jennie tanpa bersuara.
_____
Sekarang apalagi yang harus Jennie hadapi setelah adegan ia mengantarkan minuman untuk adiknya dan pacarnya itu.
"Ayolah Kak, nonton konser bareng." Nadja tetap kekeh mengajak kakaknya untuk ikut bergabung denganya dan Chandra.
"Ngapain sih? Lagian disana gue sendirian, lo juga ada Chandra kan? Sana kalian berduaan aja, anggap aja quality time."
Jennie masih selonjoran di kasurnya itu sambil scroll timeline twitter.
"Siapa tau lo ketemu cowok disana."
