29

240 22 1
                                    

****

"Al berhubung lo udah sembuh, lo harus jelasin semuanya sekarang!" ucap Ara dengan bersidekap dada.

Albi tercekat, mulutnya gelagapan, seperti ditikam ribuan batu kali kepala nya langsung terasa pusing tujuh keliling.

Jika saja ini ada didalam dunia kartun, pasti diatas kepala Albi sudah dikelilingi ribuan burung yang matanya juling.

"Hah?" satu kata itu saja yang dapat keluar dari mulutnya, selama keterdiamannya otak dan mulutnya seperti berlawanan arah.

"Bella udah meninggal kan? kenapa dari awal lo gabilang sama gue?"

Kepala Albi tertunduk lesu, entah kata apa yang tepat untuk menjawab segala pertanyaan Ara tanpa membuat gadis itu terluka.

"Gue bingung harus jawab apa."

"Jawab seadanya Al."

"Iya Bella meninggal 10 tahun yg lalu."

"Akibat kecelakaan itu?"

"Bukan."

"Terus?"

◦•●◉✿oOo✿◉●•◦

Angel menatap lekat wajah tanpa dosa yang sudah berani-berani nya menganggu waktu tidurnya, kesabaran nya seperti dikuras habis setelah menggedor-gedor pintu rumah nya lelaki itu langsung menyelonong masuk kedalam kamar dan merebahkan diri dikasur hangatnya.

Tamu seperti tuan rumah, lalu tuan rumah dijadikan babu.

"Bangun lo! rumah gue bukan penampungan gelandangan kaya lo!"

"Ngel gue udah putusin si Misel."

Angel menjerit histeris, bukan karna perkataan lelaki itu tapi perbuatannya yang tiba-tiba meraih tubuhnya dan memeluknya seperti guling.

"Gue sayang sama lo, gue mau kita kaya dulu lagi."

Gadis itu bungkam, perasaannya untuk Geo memang masih seperti dulu tidak berkurang sedikitpun. Tapi ia juga takut, takut ketika ia benar-benar memberikan hatinya penyakit plinplan lelaki ini kambuh kembali dan membuang diri nya untuk kesekian kalinya.

"Lo mau kan?" ucap Geo semakin memperat pelukannya.

"Beresin dulu masalah lo."

"Masalah?"

"Antara lo Ara dan juga Albi."

Geo mengernyit tidak suka, namun bagi Angel ini adalah waktu yang pas untuk menyadarkan lelaki berkepala ular lima ini.

"Geo, lo tau kalo Albi itu gak ngedorong Bella, Bella jatuh sendiri. Gaada alasan buat lo nyalahin dia, inget yang ngejagain Bella pas lo gaada siapa? cuma dia Geo. Lo harusnya berterimakasih, bukan malah jadi dendam kaya gini."

"Dan lagi soal Ara, Bella itu berusaha nolongin dia, adek lo gamau si Ara sampe kenapa-napa. Tapi sekarang liat? abang nya sendiri malah pengen nyelakain orang yang udah adek nya selametin. Gunain akal sehat lo Geo!"

"Gue emang brengsek Ngel, makanya gue butuh lo."


****

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang