⭐Bab : 31⭐

3.9K 464 27
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~

Belum beberapa menit Syilla memejam kan matanya terdengar suara ketukan dari arah depan kamar Syilla.

"Siapa ya.."(pikirnya bingung)

"Siapa?"Ucap Syilla sedikit keras.

"I..ini aku Hasha aku ingin bicara" Jawabnya dari luar kamar syilla.

Dengan bergegas Syilla langsung membukanya.

"Hasha?ada apa?"

"Bisa bicara sebentar?"

"Baiklah" Syilla mengangguk pelan dan kemudia mengikuti Hasha yang berjalan ke taman atas hotel.

Meskipun malam hari di sini sama sekali tidak gelap banyak cahaya lampu di tambah lagi cahaya bulan dan kerlap kerlip bintang yang begitu terang malam ini

"Duduk syill" Hasha duduk di lantai atas sambil menghadap bintang.

"Hasha duduk nya jangan dekat banget sama pinggir donk gue takut" Ucap Syilla yang ketakutan ketika melihat Hasha duduk di pinggir gedung hotel itu yang langsung menghadap ke jalanan yang begitu ramai, Syilla bahkan tidak berani membayangkan bagaimana jadinya jika dirinya jatuh.

"Biar ku bantu" Hasha bangun dari duduknya dan memegang tangan Syilla membantunya duduk ,kini mereka duduk sedikit lebih jauh dari pinggir gedung Karena Syilla sangat takut terhadap ketinggian.

"Kenapa kita ke sini?"

"Untuk liat pemandangan"

"Lo gak ada niat bunuh diri kan kalau mau bunuh diri sendiri ajah donk jangan bawa-bawa gue" Kesel Syilla sambil melihat ke arah langit.

"Lo liat kan indah banget pemandangan langit malam dari sini"

"Iyah, rasanya kayak seluruh benda di langit gampang banget buat di gapai"Syilla menjulurkan tangannya ke arah langit.

"Indah.....kayak lo"Ucap Hasha yang membuat Syilla langsung menatapnya.

"Apaan sih"Gugup Syilla sedikit malu sambil melihat ke arah lain.

"Gue bukan anak kandung mama Lea.."Ucap Hasha tiba-tiba dengan nada sendu.

"Anak mama Lea ada 11 , Gue dan bang Dika bukan anak kandungnya... Ayah kami adalah saudara dari mama Lea , yang sekarang udah meninggal waktu kami masih kecil karena sakit yang saat itu sedang ada wabah penyakit yang menyerang tempat tinggal kami ...dan mama ku...dia telah pergi bersama pria lain"

Tanpa Hasha sadari dari tadi Syilla menatap wajahnya yang sendu yang terus menatap sendu ke langit.

"Gue sangat ketakutan waktu itu...cuma bang Dika yang gue punya ,yang genggam dan jagain gue di saat gue terpuruk, sedangkan mama..mama ninggalin kami di hari kematian ayah kami"

Hasha kemudian terdiam sejenak...

"...... Kemudian mama Lea datang... menggenggam tangan kecil kami.. mengajak kami ke rumahnya..di sana kami bertemu dengan saudara yang lain, mereka sangat baik mereka juga sayang sama kami...lalu gue juga di sekolah kan di sekolah yang paling populer ...mama Lea bilang itu semua untuk kebaikan gue...Bang Dika mulai bersekolah ke universitas tinggi hingga akhirnya menjadi pengacara dan menjadi direktur di salah satu perusahaan peninggalan keluarga ku dulu"

"Setiap gue sedih gue selalu liat bintang...mama Lea pernah bilang waktu gue masih kecil kalau ayah gue gak pernah ninggalin gue, mama Lea bilang setiap orang yang meninggal akan berubah jadi bintang gue selalu bahagia setiap ngeliat bintang Karena gue selalu ngerasa ayah gue juga lagi liatin gue"

Nada suara Hasha semakin lama semakin berubah , yang awalnya biasa aja kini menjadi penuh luka.

Perlahan Syilla melihat ke arah Hasha yang sedang menatap langit.

Dilihat nya Hasha sedang menangis tanpa suara.

"Hashaaa..."panggil Syilla pelan.

Hasha tidak menoleh namun perlahan ia menyandarkan kepalanya di bahu Syilla.

Syilla hanya terdiam.

"Aku tidak menangis..."Ucap Hasha pelan.

Syilla hanya tersenyum dan kemudian mengalihkan topik untuk membuat Hasha melupakan kesedihannya.

"Kalau aku sih ,sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua meskipun kami tinggal bersama mereka hanya memenuhi kebutuhan ku secara materi tapi tidak dengan kebutuhan yang lain yang seharusnya anak seusia ku mendapatkan nya, lalu tak lama mereka memutuskan berpisah dan melupakanku bertahun-tahun , mama ku juga hilang tanpa jejak....aku dirawat oleh bibi pengurus rumah tangga di rumah ku, dan tanpa terduga ayah tiba-tiba datang , jujur aku sangat membenci ayah, namun semuanya terasa lemah saat aku melihat ayah, ayah yang seharusnya jadi pahlawan ku,ayah yang seharusnya mendidikku, malah membuang ku . Dan ketika aku ingin mencoba melupakan segalanya ayah kembali bersama dengan istri barunya ada rasa luka yang mendalam tapi aku juga membutuhkan seorang sosok ayah meskipun aku ingin marah tapi aku juga bahagia ayah mengingat ku meski terlambat"

"Kemudian aku bertemu mama Lea , dia sangat cantik, baik , tapi jujur saja aku tidak sepenuhnya menyukai mama Lea....."

Belum selesai Syilla bercerita Hasha sudah memotong ucapan nya terlebih dahulu .....

"Kau pasti sangat terluka..tapi apalah daya kita, kita hanya anak yang sedang terjebak di dunia yang penuh kebohongan.."

"Apa Lo tau? Sebenarnya mama Lea udah menikah 2 kali sebelum menikahi papa Rio...bang Andra, Glen,Reno,adalah anak dari suami pertama mama Lea sedangkan Cleo,Vero ,Mike, Shiren,Reynald,Nathan,dan Stiven mereka anak dari suami ke duanya dan Niko dia satu satunya anak dari papa Rio  "

"Maksudnya?"Syilla tampak kaget karena ia berfikir Lea hanya menikah sekali sebelum menikahi papanya.

"Iya, suami pertama mama Lea juga bernasib sama dengan suami keduanya yaitu meninggal secara mendadak"

"Aneh...seperti ada yang janggal"

Hasha mengangguki setuju ucapan Syilla.

"Oh yah aku belum tau umur mama Lea.." Ucap Syilla.

"Aku juga tidak tau tapi kalau di hitung umurnya mungkin tidak jauh dari umur papa ku sekitar 40 sampai 50 an kayaknya" Ucap Hasha membuat Syilla tidak percaya.

"Tapi mama Lea sangat cantik seperti baru umur 20 an"

"Tidak ada yang aneh selama ada uang apa yang tidak mungkin"

"Iyah sih bisa saja, mama Lea pasti sering perawatan yah makanya tetap cantik meski di usianya yang tidak muda lagi" Syilla mengangguk pelan.

"Syilla...."Panggil Hasha pelan membuat Syilla langsung menoleh Karena baginya ini pertama kalinya Hasha memanggil namanya dengan begitu lembut.

{𝘼𝙧𝙨𝙮𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙖𝙣𝙙 𝙃𝙚𝙧 𝙉𝙚𝙬 𝙁𝙖𝙢𝙞𝙡𝙮}
          {𝕬𝖓𝖎𝖘𝖆 𝕸𝖆𝖍𝖆𝖗𝖆𝖓𝖎}

Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang