𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~
Tak berapa lama kemudian hujan mulai reda, Arsyilla dan Mako mulai berjalan meninggal kan halte bus itu.
"Syilla apa kau yakin ingin tinggal bersama dengan ke 13 srigala itu? Jika kau tidak ingin kita masih punya kesempatan untuk kembali" Tanya mako dengan nada penuh harap bahwa syilla tidak akan jadi tinggal bersama bersama keluarga barunya.
"Gini yah yang pertama mereka itu saudara tiri syilla bukan srigala, dan yang kedua syilla akan tetap tinggal bersama dengan mereka karena syilla tidak ingin kesepian lagi, lagian aku juga bisa sedikit bela diri jadi aku akan bisa menghajar mereka jika mereka berani macam-macam dengan ku, lagipula kita belum tau mereka, siapa tau mereka orang-orang baik kan" Ucap syilla tegas namun terdengar sedih di akhir ucapan nya.
"Iya deh syilla boleh tinggal dengan para srigala itu eh maksudnya dengan saudara tiri syilla" Ucap mako pasrah.
"Nah gitu donk sekarang kita harus cari rumah dengan alamat yang ada di kartu ini" Ucap syilla sambil menunjuk ke arah kartu yang di berikan lea.
"Syilla apa masih jauh lagi? Aku capek" Mako tampak begitu tidak semangat.
"Capek?yakin?perasaan dari tadi syilla aja deh yang jalan sedangkan kamu cuman duduk santai dan sekarang kamu bilang capek" Ucap syilla dengan nada tidak percaya dengan apa yang barusan di ucapkan mako.
"Ya maaf" Mako mencoba menunjukkan senyum ter manisnya kepada syilla.
"Gak usah senyum senyum deh kamu kalau senyum gak ada ganteng ganteng nya tapi kalau cowok tadi yang senyum baru enak diliat" Ucap syilla membuat wajah mako yang tadinya berseri seri menjadi datar seketika.
"Syilla jahat" ucapnya kesal.
"Humm menurut alamat ini sih udah gak jauh lagi kita tinggal jalan lurus terus belok kiri di pertigaan ujung jalan ini aja" Ucap syilla sambil memasukkan kembali kartu alamat tersebut kedalam tasnya.
Syilla pun berjalan dengan semangat namun tak bertahan lama, lama kelamaan langkahnya mulai lemah.....
"Syilla kenapa? " Mako tampak khawatir ketika melihat syilla tiba tiba pucat dan lemas.
"Tidak apa apa aku cuman lapar sedikit terus di tambah lagi kena hujan jadi sedikit meriang aja"ucap syilla pada mako tampa menghentikan langkahnya.
Setelah berjalan kurang lebih 30 menit mereka akhirnya sampai di tempat tujuan mereka, terlihat seorang anak kecil dan seorang pria dewasa sedang berdiri di pagar dekat rumah yang di tuju syilla.
"Kalian..... " Syilla menggantung kalimatnya sambil menunjuk ke arah dua orang tersebut.
"Apakah kamu anak papa Rio? " Tanya pria dewasa itu.
"I.. Iya" Jawab syilla ragu.
"Ah perkenalkan saya anak pertama di rumah ini, nama saya Dika kamu bisa memanggilku Dika atau kakak dan saya seorang pengacara " Ucap pria dewasa itu membuat syilla terkejut seketika.
"Pe.. Pengacara? " Tanya syilla dengan nada kagetnya.
"Iya" Ucap Dika sambil tersenyum manis.
"Oh Tuhan seingat ku kata mama lea anaknya yang paling tua berumur 27 tahun tapi bagaimana mungkin sudah menjadi pengacara dengan usia semuda ini wah dia sangat hebat"(pikir syilla)
"Lalu ini" Ucap syilla sambil menunjuk anak kecil yang ada di samping Dika.
"Ah iya dia...... " Belum siap Dika berbicara anak kecil itu sudah memotong pembicaraan Dika.
"Namaku Niko aku yang paling muda dan juga paling tampan kak usiaku 7 tahun, wahh kakak sangat cantik" Ucap anak kecil bernama Niko itu sambil memegang tangan syilla.
"Te..terima kasih kau juga sangat manis" syilla sambil mengusap usap kepala niko.
Hingga membuat anak itu seketika tidak bergerak seolah menjadi patung.
"Hei niko ada apa? " Syilla tampak panik sambil menggoyang kan sedikit tubuh niko ketika melihat anak itu seketika tidak bergerak.
Namun tiba tiba anak itu seolah tersadar dan tersenyum gembira sambil melompat lompat membuat dika, mako, dan syilla kebingungan.
"Hei syilla apa adik Tirimu itu punya penyakit gila yang bisa kumat tiba tiba" Bisik mako pada syilla namun syilla hanya diam saja karna ia juga sama sama kebingungan.
"Wahhh kepala ku di elus elus kakak cantik aku sangat senang, aku mau bilang ke Bang Rey " Sorak anak itu gembira sambil berlari masuk ke dalam rumah.
"Dia kenapa? " Tanya syilla dengan ekspresi nya yang kebingungan.
"Itu mungkin ia terlalu senang karena baru saja mempunyai seorang kakak perempuan jadi dia pasti merasa sangat senang" Dika tampak malu malu menjelaskan nya.
"Oh gitu, oh iya perkenalkan namaku Arsyilla Mardelio kau bisa memanggilku syilla salam kenal " Ucap syilla sambil menampakkan senyum ter manisnya yang seketika membuat pria bertubuh tinggi itu terkesima.
"Oh iya salam kenal silahkan masuk biar aku bawakan kopernya" Dika pun mengambil alih koper syilla dari syilla.
"Terima kasih" Ucap syilla sopan sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Apa apaan ini bagaimana mungkin aku terkesima dengan adik tiriku sendiri" (Pikir Dika sambil membawa koper syilla ke dalam rumah.
..........
PEMBACA YANG BAIK MOHON TINGGALKAN JEJAK SEBELUM LANJUT KE CHAPTER SELANJUTNYA SEBAGAI PENYEMANGAT AUTHOR
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyilla and Her New Family | On Going
Ficção AdolescenteLAGI MASA REVISI DAN PERSIAPAN KELANJUTAN CERITA!! Bagaimana perasaanmu jika tiba tiba dirimu harus tinggal bersama 13 saudara tirimu yang masing-masing memiliki masa lalu dan asal usul yang berbeda? Terlebih lagi mereka semua adalah pria!!! Akanka...