⭐Bab:15⭐

21.3K 1.4K 13
                                    

Sekali lagi terima kasih untuk para pembaca cerita author 🙏🙂

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~

Syilla begitu terkejut mendengar ucapan vero .

"Kakak ,kakak, walaupun kak stiven terkenal tapi aku lebih keren darinya kan? " Niko bangun dari duduknya dan memegang tangan syilla.

" iya kau adalah anak yang paling manis yang pernah ku lihat"Balas syilla sambil mengelus elus kepala Niko membuat anak itu tersenyum senang.

"Aku juga mau di elus elus kepala nya sama syilla" Manja Rey sambil menggerutukan bibir nya manyun.

"Berhenti lah bersikap menjijikkan seperti itu " Balas Nathan ketus melihat tingkah Rey.

"Kalian sangat berisik berhenti mengganggu adik tiri kita" Ucap vero sambil bangun dari duduknya dan kemudian berjalan kedapur untuk membuat kan minuman.

"iya iya baiklah" Balas Rey kesal dengan ucapan Vero.

"Oh iya syilla apa kau tidak bingung atau terkejut ketika mengetahui bahwa kau memiliki 13 saudara tiri? Tanya shiren mengubah topik pembicaraan.

"itu.... jika di tanya terkejut aku pasti terkejut ketika mengetahui bahwa aku akan memiliki saudara tiri terlebih lagi 13 orang ,awalnya aku juga takut terlebih ketika mengetahui kalian semua adalah pria namun, setelah sampai di sini dan bertemu dengan kalian semua aku merasa bahwa tidak ada hal yang perlu di takutkan lagi karna kalian adalah orang orang yang baik" Jawab syilla sambil tersenyum ke arah shiren membuat laki laki itu terkejut.

"Tenang saja kami semua akan menjaga mu karena kamu adalah satu satunya adik perempuan kami. " Balas shiren sambil tersenyum hangat.

Syilla tersenyum manis mendengar ucapan Shiren.

"Kalau begitu aku ingin balik bertanya apa kalian tidak terkejut atau keberatan ketika tiba tiba kalian memiliki saudara tiri terlebih lagi perempuan? " Tanya syilla balik kepada shiren.

"Humm awalnya aku kaget tapi aku juga senang karena ini pertama kalinya aku memiliki adik perempuan apalagi kamu sangat manis" Ucap shiren sambil tersenyum manis.

"Iya aku juga senang punya kakak perempuan yang cantik kayak kakak" Ucap Niko sambil menggenggam tangan syilla senang.

"Iya lagipula aku merasa dengan kedatangan mu maka akan membawa banyak kebahagiaan lagi di rumah ini" Ucap Rey yang kini ikut angkat bicara.

Arsyilla yang mendengar ucapan saudara tirinya itu tersenyum senang sekaligus lega karena ia tahu bahwa kehadiran nya diterima dengan baik oleh para saudara tirinya.

"Minuman datang" Ucap seseorang yang tak lain adalah vero yang baru keluar dari dapur ia berjalan sambil membawa sebuah nampan berisi minuman.

"Wahh pas sekali aku sedang haus" Ucap Rey sambil langsung mengambil segelas minuman yang ada di nampan  yang di bawa oleh Vero.

"Ayo di minum" Ucap vero ramah sambil menaruh segelas minuman di atas meja tepat di hadapan syilla.

"seharusnya tidak perlu repot repot biar aku saja yang buatkan minuman" Ucap syilla tidak enak ketika vero memberinya segelas minuman.

"Haha..tidak apa apa tidak perlu tidak enak begitu aku hanya membuat kan minuman saja " Ucap vero seraya tertawa di sela sela ucapannya.

"Eumm Terima kasih" Ucap syilla tersenyum manis ke arah vero.

Vero hanya tersenyum membalas senyuman syilla dan kemudian duduk di salah satu kursi yang kosong di sebelah Nathan.

"Hei Nathan kenapa hanya diam saja dari tadi? " Tanya vero sambil menyenggol pundak Nathan.

"Jangan ganggu dia,dia sedang tidak enak hati" Ucap Rey membalas pertanyaan vero.

"Hahaha...tidak enak hati bagaimana? Apa lo baru putus cinta, haha" Ucap shiren sambil tertawa di sela sela ucapannya .

Jleb... Ucapan shiren tepat menusuk dada Nathan, membuat nya langsung lesuh seketika mengingat apa yang di katakan shiren adalah kenyataan .

"Hei mengapa semakin lesuh seperti itu? Apa benar yang di katakan shiren? " Tanya vero ketika melihat Nathan tampak frustasi.

"Hey diamlah" Balas Nathan kesal sambil mengacak acak rambutnya kesal.

"Hei hei kau kenapa? " Tanya vero bingung ketika melihat tingkah Nathan yang aneh.

"Nathan kenapa? " (Pikir syilla bingung)

"Kenapa leher ku terasa kering dan agak perih ya" (Pikir syilla sambil memegang lehernya yang terasa kering dan perih).

Ketika Syilla hendak mengambil gelas berisi minuman yang ada di atas meja di depan nya.

Tiba-tiba pandangan syilla menjadi kabur serta berkunang kunang , Syilla  memegangi kepala nya yang tiba tiba terasa sangat pusing.

Vero yang melihat syilla memegangi kepala nya, membuatnya sedikit khawatir.

"Syilla apa kamu baik baik saja? " Tanya vero sambil menatap syilla khawatir hingga membuat yang lainnya ikut menatap khawatir ke arah syilla.

"Apa kamu sakit? " Kini Dika mulai angkat bicara setelah dari tadi hanya diam mendengar kan yang lainnya berbicara.

"Syilla apa kamu merasa sakit? " Tanya shiren khawatir.

"Syilla kau merasakan sakit di mana, apa di sini , di sini, atau disini" Kini Rey menjadi heboh sendiri sambil memegangi bahu syilla.

"Apa yang kamu lakukan kamu akan membuatnya tambah sakit" Marah vero ketika melihat kehebohan Rey.

"Kakak apa sangat sakit? " Kini Niko ikut ikutan khawatir melihat saudara yang lainnya khawatir.

Syilla tidak menjawab semua pertanyaan yang di tanyakan saudara tirinya yang terasa seperti suara dengungan yang sangat keras, ia hanya diam sambil terus memegangi kepala nya.

"Kalian sangat berisik, menyingkir lah" Ucap seseorang yang tak lain adalah Nathan yang menerobos kerumunan saudara nya  yang sedang mengerumuni syilla.

Ketika tepat di depan hadapan syilla, Nathan langsung mengulurkan tangannya ke arah syilla dan mengangkat tubuh syilla ke dalam pelukannya dan menggendongnya kemudian berjalan cepat menaiki tangga.

Sedangkan saudara tirinya yang lain tampak bingung dan ternganga melihat apa yang di lakukan Nathan.

"Nathan tunggu gue"teriak shiren sambil ikut berlari menaiki tangga mengejar Nathan.

"Tunggu gue juga ikut"teriak Rey heboh sambil menyusul Shiren.

Dan kemudian saudara yang lainnya juga ikut berjalan memasuki lift menuju lantai 3.

Nathan menatap khawatir  wajah syilla yang kini sudah pucat membuat nya berjalan semakin cepat di lorong lantai 3.

Ia berjalan memasuki sebuah kamar bernuansa biru muda dan kemudian membaringkan syilla di kasur berwarna putih dan menyelimuti tubuh syilla dengan selimut yang ada di tempat tidur itu.

Tak lama kemudian datang saudara tirinya yang lain, yaitu Niko,Dika, dan vero yang langsung masuk ke dalam kamar itu dengan raut wajah khawatir.

Yang kemudian di susul masuknya shiren dan Rey dengan napas ngos ngosan karena berlari.

"Cepat panggil dokter wajahnya semakin pucat dan badan nya juga sangat dingin" Ucap Nathan khawatir sambil mengusap usap kedua telapak tangan syilla berharap membuat syilla hangat.

                           .......................

𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆 𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝖐𝖆𝖗𝖓𝖆 𝕾𝖚𝖉𝖆𝖍 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆🙂🙂

{𝘼𝙧𝙨𝙮𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙖𝙣𝙙 𝙃𝙚𝙧 𝙉𝙚𝙬 𝙁𝙖𝙢𝙞𝙡𝙮}
          {𝕬𝖓𝖎𝖘𝖆 𝕸𝖆𝖍𝖆𝕽𝖆𝖓𝖎}

Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang