⭐Bab:11⭐

26.2K 1.7K 26
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~

Pria berambut perak itu berjalan secara perlahan lahan mendekati tempat persembunyian mako.

Hingga mako sendiri tidak menyadari itu.

"Woy, lo ngapain sih ngendap ngendap gitu udah kayak maling aja lo" Ucap pria
Yang memegang bola basket itu terlihat bingung melihat apa yang sedang di lakukan pria berambut perak itu.

"Shuttttt... Tutup mulut lo" Ucap pria berambut perak  sambil menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan untuk diam.

Sedangkan pria satunya lagi yang di maksud pria berambut perak hanya mengangkat sebelah alisnya sambil menyibak rambutnya yang berwarna hitam gelap yang tampak basah oleh keringatnya.

Ketika sudah tepat berada di tempat persembunyian mako ,pria rambut perak itu tersenyum licik.

Dan.....

"Aha!.. Akhirnya tertangkap juga " pria berambut perak sambil memegang leher mako dan mengangkatnya.

"Hei lepaskan aku, jauhkan aku dari tangan kotormu itu " Mako berteriak sekeras mungkin sambil memberontak agar terlepas dari tangan pria berambut perak.

Yang di lihat orang lain selain syilla~~

"Cit... Cit.. Cit.. Cit.. "

Itulah yang di dengar mereka berdua berbeda dengan syilla yang mengerti apa yang di ucapkan mako.

"Mengapa ia terlihat sangat marah? " Tanya pria berambut hitam gelap sambil bangun dari duduknya.

"Entahlah mungkin saja ini tupai betina? Jadi agak sensitif" Jawab pria berambut perak santai.

"Gimana lo bisa tahu kalau ini tupai betina? " Tanya pria berambut hitam itu sambil menatap pria berambut perak itu serius.

"Biasanya ada tanda yang terdapat pada tupai yang bisa membedakan jenis kelamin mereka" Jawab pria berambut perak itu yang kini gantian serius.

"Sungguh?Mana coba sini gue juga mau lihat gue jadi penasaran gimana tandanya" Ucap pria berambut gelap sambil meraba raba tubuh mako.

"Hei hentikan apa yang kalian lakukan ini namanya pelecehan cepat hentikan atau aku akan memberi tahu kan ini kepada syilla hentikan"
Teriak mako sambil memberontak.

Di penglihatan mereka~~

"Cit.. Cit.. Cit.. Cit ..... "

"Kenapa tupai ini tidak bisa diam sih "  pria berambut hitam gelap itu mulai  kesal.

"Lo enggak memeriksanya dengan teliti biar gue aja Lo yang bantu pegang tupai nya"ucap pria berambut perak itu sambil menyerah kan mako kepada pria yg satunya.

"Biar gue yang periksa"ucap pria berambut perak sambil meraba raba tubuh mako dengan serius.

"Lepaskan aku" Teriak mako.

"Cit.. Cit.. Cit... Cit.."

"Kenapa tupai nya gak bisa diam sih" Pria berambut hitam itu terlihat kesulitan memegang mako yang terus memberontak.

"Pegang yang benar"ucap pria berambut perak sambil terus meraba mako.

"Berhenti aku bilang berhentiiiiiii"

Kini pegangan pria berambut hitam itu terlepas dan membuat mako terlempar ke arah wajah berambut perak.

Dan.. Srett..

Sebuah goresan yang tidak terlalu  panjang terbentuk di wajah pria berambut perak itu bahkan mengeluarkan cairan berwarna merah yang tak lain adalah darah akibat cakaran kuku mako yang tajam.

"Arghhh..wajahk gue.... Aaaa...perih perih..Sialan banget nih tupai "Teriak pria berambut perak kesakitan sedangkan mako mengambil kesempatan itu untuk berlari menuju lift.

"Yahhh..tupai nya kabur"ucap pria berambut gelap sambil mengejar mako.

"Lo lebih peduli dengan tupai nya? bagaimana dengan wajah gue nih, ahhh perihhh cepat bantu gue lagian liftnya tertutup dia tidak akan bisa lari kemana mana"Teriak pria berambut perak.

Pria berambut hitam itupun berhenti mengejar mako dan berjalan kembali menuju pria berambut perak untuk membantu nya.

Ting!!!!

Tiba tiba lift terbuka dan seorang pria keluar dengan wajah panik yang tak lain adalah Dika berjalan mendekati mereka.

"Apa yang terjadi kenapa kalian berteriak, aku bahkan bisa mendengar nya dari lantai 3 dan apa yang terjadi dengan wajah mu itu? "Tanya Dika dengan serius.

"Ah tidak pintu liftnya "teriak pria berambut perak ketika melihat mako berlari menuju pintu lift yang masih terbuka dan mulai menutup secara perlahan.

"Kesempatan "(pikir mako)

Sambil terus berlari dan melompat sekuat tenaga dan tepat sekali setelah mako masuk kedalam lift pintu itu langsung tertutup rapat.

"Ah sial sekali tupai itu lolos"ucap pria berambut perak itu kesal.

   ..........


PEMBACA YANG BAIK MOHON TINGGALKAN JEJAK SEBELUM LANJUT KE CHAPTER SELANJUTNYA SEBAGAI PENYEMANGAT AUTHOR

Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang