⭐Bab:8⭐

34.1K 2.2K 36
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~

Di dalam rumah......

"Silakan masuk" Ucap Dika sambil membukakan pintu masuk untuk syilla.

" Terima kasih" Syilla berjalan memasuki rumah itu dengan perlahan.

Namun ia tiba tiba berhenti ketika menatap isi dalam rumah tersebut, syilla benar benar tidak menyangka bahwa rumah yang ia lihat dari luar terlihat kecil ternyata begitu luas dan mewah di dalam.

"Hei" Panggil seseorang membuyarkan lamunan syilla .

"Kamu pasti kaget yah, karena rumah ini terlihat begitu kecil dan sederhana di luar namun berbeda di dalam" Ucap Dika menebak apa yang sedang di pikirkan syilla dan itu tepat sasaran.

"Iya hehe" Syilla tampak malu malu mengatakan nya.

"Tidak perlu malu semua orang yang baru pertama kali datang ke rumah ini juga pasti akan beranggapan sama seperti mu" Dika tersenyum manis.

"yasudah aku mau membawa kopermu ke kamar mu dulu di lantai 3" Ucap Dika sambil berjalan menuju sebuah lift.

"Bahkan ada lift di dalam rumah " (Pikir syilla)

Namun sebelum Dika masuk ke dalam lift syilla menarik tangan Dika.

"Terima kasih banyak ka... Kak" Syilla agak ragu ketika menyebutkan kata"kakak"namun ketika berhasil menyebutnya ia tersenyum manis ke arah Dika.

"manis sekali" (Pikir Dika)

"Tidak perlu di paksakan, pelan-pelan saja bicaranya" Dika tersenyum dan bersiap memasuki lift sebelum tangan Syilla kembali memegang tangan nya.

"Terima kasih banya kakak"  syilla mengucapkan terima kasih sekali lagi dengan nada yang lebih lancar.

"iya sama-sama jika kamu mau kamu pergi lah berkeliling untuk melihat lihat semua yang ada di sini dan bertemu dengan saudara yang lainnya, aku... Aku.. Ke atas dulu" Dika terlihat salah tingkah dan langsung berjalan cepat meninggalkan syilla dan memasuki lift.

Syilla hanya tersenyum melihat tingkah kakak tirinya itu.

"Hei Mako kita akan kemana dulu? " Tanya syilla kepada mako namun tidak ada jawaban hingga akhirnya syilla menyadari bahwa mako sudah tidak ada di pundaknya lagi.

"Mako.. Di mana mako? Bagaimana jika ia membuat rusuh di sini? " Syilla memegang keningnya bingung.

"Haduh...sebaiknya harus cepat kutemukan sebelum dia bikin masalah di sini" Syilla mulai berjalan  tak tentu arah hingga akhirnya......

Brukkk...!!!

"Argh..maafkan aku maaf kan aku... Aku sungguh tidak sengaja aku mohon maafkan aku" Syilla berulang kali minta maaf tanpa melihat orang yang tidak sengaja ia tabrak.

"Hahaha.. Sangat manis" Ucap pria yang baru saja di tabrak syilla.

"Kamu menabrak ku dan meminta maaf padaku tapi kamu tidak menatap wajahku, apa wajahku lebih buruk dari lantai yang sedang kamu lihat? " Tanya pria tersebut.

"Bu...bukan begitu" Jawab syilla yang masih menundukkan kepalanya.

"Kalau bukan begitu lihat aku" Ucap pria itu sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Syilla pun memberanikan dirinya untuk melihat siapa pria yang baru saja ia tabrak.

Seorang pria tampan dengan warna rambut berwarna hitam gelap. serta bibir berwarna pink muda pria itu mengenakan kaos putih dan celana jins hitam serta memakai anting berbentuk pedang di telinga kirinya yang jika di gabung kan menjadi sosok pria yang nyaris atau mungkin sempurna.

Syilla yang melihat ketampanan pria itu langsung tercengang.

"Hahaha aku tahu aku memang tampan tapi jangan menatap ku seperti itu, itu terlihat menyeramkan" Ucap pria itu sambil tersenyum ngeri.

"Maaf" Syilla yang menyadari bahwa pria itu sedang membicarakan dirinya langsung menutup wajahnya malu.

"Haha aku hanya bercanda " Ucap pria itu sambil tertawa senang.

"Hei, kamu anak perempuannya papa Rio kan? " Tanya pria itu langsung.

"Iya" Syilla menatap wajah pria tampan itu dengan malu.

"kenalin namaku Reynald kamu bisa memanggilku Rey atau kakak tampan aku anak ke 9 aku seorang progamers jadi jika kamu ingin bermain game kita bisa bermain bersama" Senyum pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah syilla.

"Ya Tuhan bagaimana ini aku bisa meleleh!!!!! (Pikir syilla berteriak)

"REYNALD!! BUKANNYA SUDAH PERNAH KUKATAKAN JANGAN PERNAH MEMBAWA PACAR KE RUMAH!!! "Teriak seseorang dari arah belakang syilla.

"Kenapa suara ini terdengar familiar ya" (pikir syilla).

Syilla yang sepertinya mengenali sangat pemilik suara pun langsung membalikkan badannya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat sang pemilik suara.

"Nathan?" Ucap syilla tak percaya melihat seorang lelaki berambut merah serta mata berwarna hitam dan mengenakan seragam sekolah serta menggendong sebuah tas di pundaknya.

Ya pria itu adalah Nathan, teman sekelas syilla serta termasuk salah satu siswa tertampan dan terpandai di sekolah syilla, Nathan sangat terkenal di sekolah akan ketampanan, kepintaran, dan sikapnya yang cuek namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya ia menaruh hati pada syilla, gadis tercantik di angkatan nya yang kini menjadi adik tirinya.

"Kamu?" Ucap Nathan dengan nada tidak percaya.

"Oh ya kenalkan ini adik tiri kita.. Namanya.... " Rey terlihat berfikir sambil merangkul pundak syilla.

"Hei adikku yang manis siapa namamu? " Tanya Rey yang sama sekali tidak tahu nama syilla.

"Arsyilla"jawab syilla ragu.

"Jauhkan tangan mu"Nathan yang melihat Rey terus merangkul pundak syilla langsung menepis tangan nya dan menarik syilla sedang kan Rey seperti orang kebingungan melihat tingkah nathan.

"Bagaimana kamu bisa ada di
Sini? Dan bagai mana bisa kamu menjadi adik tiriku? " Pertanyaan begitu banyak tumbuh dalam otak Nathan.

"Aku ....." Jawab syilla polos.

"Ada apa ini sebenarnya? Apa kalian sudah saling kenal? " Tanya Rey memotong pembicaraan mereka.

 ..........

PEMBACA YANG BAIK MOHON TINGGALKAN JEJAK SEBELUM LANJUT KE CHAPTER SELANJUTNYA SEBAGAI PENYEMANGAT AUTHOR
























Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang