⭐Bab:41⭐

2.3K 157 13
                                    

Beberapa bulan kemudian....

"Sakit?" Tanya Syilla yang melihat tangan Hasha yang terbalut perban putih.

"Ya sakit lah di kira gue tahan banting apa?"

"Dih yaudah lah jangan ngegas dia kan nanyak keadaan Lo baik-baik" Nathan menyandarkan tangan nya tepat di atas perban Hasha.

"AAAAA!!! SAKIT BANGSAT!!" Hasha berteriak ketika merasakan bahunya yang terluka di tekan oleh Nathan.

"Oh lupa" Dengan santai Nathan menurunkan tangannya.

"Lupa pala lo" Hasha meringis kesakitan.

"Lagian lo sih masa ngelawan cowok-cowok letoy gitu aja kalah mana pake cidera lagi"

"Lo kira gampang main basket sedangkan mereka curang mainnya, bahkan sepatu teman setim gue juga ada yang di masukin pecahan kaca"

Hasha melihat ke arah Nathan dengan wajah serius yang di balas dengan anggukan mengerti dari Nathan.

"Syil jagain Hasha yah, gue ada urusan bentar"

"Mau kemana?" Syilla menatap Nathan bingung.

"Ada urusan"

"Iya Iyah udah sana Lo pergi makin pengap juga gue ada Lo di sini" Ketus Hasha.

"Heleh padahal Lo kangen kan gak ketemu gue seminggu kan" Ledek Nathan yang di iringi tawa keras darinya.

"Dih najis amit-amit"

"Lo kira gue apaan di amit-amitin" Nathan memukul kepala Hasha kuat.

"Sakit sialan" dengus Hasha sambil mengusap kepalanya.

"Awas aja Lo nyakitin adek gue" Ancam Nathan sambil menatap sinis Hasha.

"Gue aja lagi sakit gini, gimana mau ngapa-ngapain" gumam Hasha pelan.

"Jadi kalau sehat Lo mau apain dia emangnya?" Nathan menatap tajam Hasha.

"Gak di apa-apain lah dasar bodoh"

"Yaudah gue pergi dulu, kalau dia ganggu Lo tinggal Lo patahin aja Syil tangan satunya" ucap Nathan santai.

Syilla hanya menatap bingung kedua saudara nya.

Beberapa jam yang lalu...

Pagi ini terasa sangat membosan kan bagi Arsyilla, rumah yang sepi sudah menjadi hal yang biasa baginya.

Semua orang sedang melakukan urusan mereka masing-masing hanya ada Arsyilla di rumah.

Dua bulan yang lalu Hasha memutuskan untuk berangkat ikut  pertandingan basket yang sudah lama ia nantikan dan memutuskan untuk tinggal di asrama karena takut kecapean jika harus pulang pergi tempat latihan.

Sedangkan Nathan sedang ada tugas kelompok di rumah temannya yang lumayan jauh.

Pernikahan Cleo dan Kaila di tunda tahun depan karena banyaknya urusan mendadak dari perusahaan mereka.

Bahkan ada yang mengatakan perusahaan mereka sedang dalam keadaan krisis.

Arsyilla yang bosan hanya berguling-guling di kasur atau sesekali duduk di kursi keluarga.

Dirinya sungguh di Landa kebosanan yang sangat amat luar biasa.

Hingga telepon berdering dengan kencang, membuat Arsyilla yang tengah memandang langit-langit rumah terpaksa bangkit dari duduknya.

"Siapa sih yang nelpon siang-siang gini?" Gumamnya.

Setelah menerima telepon tersebut dengan cepat ia mengganti pakaian dan pergi ke rumah sakit yang telah di beritahukan.

Sesampai nya di rumah sakit ia melihat seorang lelaki bertumbuh tinggi tengah duduk membelakangi nya sambil memegang tangan nya yang di balut dengan perban putih.

"Hasha" panggilnya pelan membuat sang pemilik nama langsung menoleh dengan wajah cuek.

............

HAI RAALUV!!!!
SIAPA NIH YANG KANGEN AUTHOR??

Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang