"Yoshi hyungg~"
Panggilan manja Haruto dari meja makan itu seolah membuat ruang makan menjadi sepi seketika. Jihoon-- salah satu dari merAeka yang paling heboh merebut makanan tiba-tiba saja terdiam dan memilih duduk dengan uring-uringan.
Yoshi tidak bodoh untuk menyadari hal itu. Tadi saat berjalan melewati tangga bersama Junghwan, ia bisa mendengar dengan jelas bagaimana hebohnya ruang makan. Dan sekarang? rasanya menjadi ruang makan acara resmi. Hening.
"Yoshi hyung duduk lah disini bersamaku." Haruto menarik satu kursi di sebelahnya. Hanya untuk mempersilahkan Yoshi duduk.
Sementara Yoshi hanya memberikan senyum terbaiknya, lantas tanpa mengatakan apapun ia duduk disana. Kepalanya ia tundukkan. Tiba-tiba saja ia merasa takut.
"Hyung, manajer hyung dimana?"
Pertanyaan dari Junghwan di balas angkatan bahu dari Jaehyuk. "Katanya sih ada urusan sebentar, entahlah aku juga tidak tau pasti," ulas Jaehyuk.
"Manajer hyung pasti sedang sibuk mengurus bagaimana perkembangan tentang debut kita," Timpal Junkyu.
"Itu benar, semua juga tau pasti, bagaimana kerasnya manajer hyung berjuang agar kita bisa debut." Yedam menyahuti sambil sesekali menggigit ayam potong yang ada di atas meja.
Helaan nafas terdengar dari Hyunsuk. "Kasihan sekali manajer hyung, dia sudah bekerja keras, tapi ada member yang malah bermalas-malasan."
Entah Hyunsuk memang sedang memandang sembarang orang atau memang sengaja memandang Yoshi. Seolah memberatkan apa yang ia katakan pada sosok Yoshi.
"Jika hyung berbicara tentang malas-malasan itu tidak benar hyung, semua bekerja keras disini." sambar Haruto.
"Ya, kalau orangnya sadar pasti paham yang aku maksud." Hyunsuk lantas melanjutkan makannya tanpa peduli tatapan sansi dari Haruto.
Sementara di sebelahnya, Yoshi sudah mati-matian menahan rasa sakit di dadanya. Bahkan daging ayam yang kadang begitu nikmat di mulutnya kini malah terasa hambar. Sangat hambar.
"Hyung apa kau memiliki masalah? Ku lihat kau tidak makan dengan benar," tanya Junghwan.
Jika boleh jujur, Junghwan itu kurang peka dalam hal-hal seperti singung-menyinggung melalui kata-kata, jadi di saat melihat Yoshi kehilangan mood makannya, ia tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya.
Tapi, bukan Yoshi namanya jika tidak hebat bermain ekspresi, dia dengan mudah mengembangkan senyumnya.
"Aku sudah makan kok," Lantas kembali menyuap sesendok nasi pada mulutnya sendiri.
"Dia bukan anak kecil lagi, jadi jangan terlalu memanjakannya, dia bias jadi pemalas."
Di saat Mashiho mengatakan itu, tiba-tiba saja Haruto mempertemukan sendok dan piringnya dengan cukup kuat, hingga terdengar suara 'ting' yang menggema. Hanya untuk membuat sebuah suasana khas mencekam di meja makan sana.
"Hyung, kau ini kenapa? bukankah itu memang wajar di lakukan sesama member? jika satu ada masalah yang lain membantu." Pendapat Haruto itu sempat membuat beberapa member tercekat di tempatnya.
"Haruto benar," celetuk Jeongwoo. "Aku juga bahkan sering mendengar dari senior-senior jika ingin menambah chemistry grup, kita harus saling mengerti satu sama lain."
"Tapi dia sudah dewasa--"
"Sekalipun Yoshi hyung paling tua atau paling dewasa, dia tetap member kita kan Hyunsuk hyung? dia masih menjadi orang yang punya hak untuk kita dengar keluh kesahnya." Jeongwoo menengahi dengan memotong ucapan Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf
FanfictionYoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.