Latihan hari ini di batalkan.
Begitulah isi pesan yang masuk pada ponsel Yoshi hari ini. Orang yang mengirimnya adalah Yedam. Dan itu adalah chat pertama yang ia dapatkan dari sosok itu.
Sekalipun sekujur badannya masih merasa perih dan sakit. Tapi, mendapatkan pesan dari Yedam membuat senyumnya mengembang. Seolah ia baru saja mendapat sebuah kebahagian.
Kebahagian dalam luka.
Yoshi baru saja berdiri, berniat membersihkan bekas-bekas kapas luka yang tadi ia gunakan untuk membersihkan lukanya sendiri.
Tapi, baru saja beberapa kapas yang ia pungut, sebuah panggilan masuk. Dan ponselnya bergetar.
Yoshi meraihnya. Menatap pelan pada ponsel itu sesaat.
Ahh, manager hyung yang menelfonnya.
Dengan cekatan ia mengangkatnya, mengembangkan senyum selebar mungkin sekalipun senyum itu tak terlihat oleh sang manager.
"Halo hyungg."
Suaranya terdengar ceria. Terlampau ceria untuk orang yang baru saja menangis begitu keras.
"Yoshi."
"Ya hyung?" tanya Yoshi.
"Kau ada dimana?"
"Aku-- di dorm hyung," jawabnya jujur.
Ia pula menyelipkan teleponnya di antara kepala dan bahunya. Lalu, ia menggunakan tangannya untuk kembali memunguti kapas bekas lukanya.
"Kenapa tidak ke rumah sakit?" tanya Manage r hyung. Lagi.
Membuat Yoshi terdiam sesaat. Apalagi yang kali ini di adukan oleh para member? Atau manager hyung yang telah datang sendiri ke rumah sakit?
"A-Aku lelah hyung," katanya. Dan sekali lagi sosok Yoshi telah berbohong. Berbohong untuk melindungi diri sendiri dan member lain.
"Lelah karena apa?" Yoshi terdiam. Ucapan Sang Manager terdengar datar. "Apa kau selelah itu sampai member mu yang lain sedang sakit tapi kau tak ikut menjenguknya?"
"Hyung--"
"Yoshi dengarkan aku dulu!" tukasnya. "Seperti inikah caramu membangun chemistry bersama anggotamu? Yoshi! Asahi itu membermu, dia bahkan berasal dari Jepang bersamamu. Apa kau sama sekali tidak menyayanginya sampai kau tak ingin melihatnya saat ia sedang sakit? Yoshi! lihatlah para member yang lebih muda darimu! Junghwan, Haruto, Jeongwoo, mereka berusaha dengan sangat keras! mereka berlatih dengan sangat keras, tapi saat ada anggota yang terluka, sekalipun mereka lelah, mereka akan menghampirinya, menjengguknya. Tidak sepertimu! mereka itu lebih muda darimu tapi mereka berpikir lebih dewasa darimu!"
Senyum yang Yoshi usahakan tetap mengembang hilang begitu saja. Air mata yang sedari tadi ia tahan kembali pecah lantas mengalir di antara pipinya.
Bibirnya bergetar menahan suara tangisnya. Ia ingin suara tangisnya terdengar oleh sang manager.
"Yoshi aku tau kau berusaha dengan keras, aku tau kau lelah, tapi ingatlah, tanpa para member kau tidak akan bisa apa-apa, dan sama seperti mu, tanpa dirimu para member bukan apa-apa, kalian berdua belas, selamanya akan berdua belas, kau harus bisa menerima para member, kau harus bisa bekerja keras bersama member, kau harus bisa membagi kebahagian, susah, dan segalanya dengan para member. Kalian bukan bersama satu atau dua hari, tapi kalian akan bersama selamanya, menua bersama, menikmati waktu bersama. Kau disini hyung line, setidaknya kau harus mencerminkan sebagai hidden leader, kau harus bisa menyayangi membermu, kau harus bisa mengorbankan dirimu untuk membermu, kau harus bisa mengurus membermu. Bukan seperti ini! bukan seperti ini Yoshi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf
FanfictionYoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.