1.1

1.9K 311 35
                                    

"Kita makan dengan tenang padahal satu member kita tidak ada." Junghwan berkomentar. Memecah percakapan ringan yang sedang terjadi para ruang makan member treasure.

"Siapa? Bukannya kita sudah lengkap?" Tanya Jaehyuk. Lebih kearah memperingati bahwa ia sudah nyaman dengan kesebelas member yang ada disini.

"Yoshi-hyung, dimana?" tanya Jeongwoo, baru menyadari bahwa Hyung tertua dari jepang itu tidak ada disini. Ia sedari tadi asik bercerita dengan Haruto sampai tidak menyadarinya.

Dengan tiba-tiba, detik demi detik waktu yang berjalan dihiasi dengan sebuah suasana yang mencengkam. Entah mengapa, sosok Yoshi yang di angkat dalam perkataan ini membuat suasana berubah 180 Derajat.

"Oh ku pikir dia sudah tidak disini, baru saja aku ingin merayakannya--" Mashiho berkata dengan sinis, tapi ia tetap melahap sarapannya. Seolah perkataannya bukanlah hal yang salah.

Jeongwoo yang mendengarnya bahkan secara tidak langsung menggeraskan rahangnya. "Aku baru saja membaca di postingan twitter mu hyung, katamu treasure bukanlah treasure tanpa dua belas member, tapi sekarang apa?"

"Jari Mashi-hyung tidak sengaja menulis angka dua belas, padahal kan awalnya dia mau menulis angka sebelas. Bagaimana Mashiho-hyung, aku benar kan?" ujar Asahi dengan alis yang di angkat sebagai peryanyaan.

Cepat-cepat Mashiho mengangguk. Tersenyum puas akan pembelaan yang Mashiho lakukan. "Nanti jika aku mendapatkan uang dari hasil kerja kerasku aku akan membeli hp baru yang lebih besar, supaya tidak terjadi hal seperti kemarin," ucapnya dengan santai.

"Tentu saja Mashi, kau bisa membeli apa yang kau mau, itu kan karena memang bakat dan kerja kerasmu hingga kau bisa debut dan menghasilkan uang, tidak sepertinya--" Jihoon dengan terang-terangan menyinggung Yoshi saat sadar bahwa kakak tertua dari line Jepang itu sedang menuruni tangga. "--tau kan, debut dari hasil menghianati teman lalu meminta belas kasih pada manager,"

Yoshi yang mendengarnya hanya bisa tertegun, langkahnya untuk menuruni tangga semakin memberat. Seandainya latihan gabungan tak di laksanakan hari ini, Yoshi akan memilih berangkat pagi sekali lalu berlatih seorang diri. Mendengar semua pagi ini membuatnya semakin ingin menyerah.

Padahal ini masih pagi. Tapi sasaran bully sudah menghampirinya. Tak peduli siapa pelakunya.

"Ah, tentu saja Jihoon ah, bahkan si dia malah santai saja dan bermalas-malasan, kedatangannya hanya merusak suasana saja." Hyunsuk punya kalimat yang baik untuk di ucapkan ketika member lain terpuruk, namun ketika itu sosok Yoshi, lidahnya seolah hanya bisa mengatakan hinaan.

"Astaga hyung, jika seperti itu bukankah ketika ia debut dan mendapatkan uang itu di sebut uang haram?" Mashiho dengan sengaja memasang raut terkejutnya. Bertanya dengan nada yang dibuat-buat dan suara yang di besarkan.

Bukankah ini terlalu kejam? Yoshi hanya melangkahkan kakinya, namun ia sudah di tuding dengan berbagai macam bentuk hinaan.

Mengapa dunia selalu bekerja dengan tak adil? Yoshi lelah jika harus seperti ini terus-menerus.

"Tentu saja itu uang haram, terlebih dia menyakiti bukan hanya satu orang."

Jadi siapa yang di sakiti dan siapa yang menyakiti? mengapa semua berpendapat seolah mereka yang paling tersakiti disini?

"Ughhh, itu menyeramkan hyung, dia akan memberikan uang haram itu kepada ibunya? ck! mungkin saja dia tidak punya malu--"

BRAKK!

Jeongwoo dan Yedam dengan susah payah mengatur detak jantung mereka agar beroperasi dengan normal. Baru saja, mereka di kejutkan dengan Haruto yang tiba-tiba menggebrak meja hanya untuk memotong ucapan Mashiho.

[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang